24. Siluet Kematian

335 54 4
                                    

Pening, dingin dan kaku.

Itulah yang dirasakan Bible. Ditambah benda lembab berbulu yang berulangkali menyeka dahinya kasar membuat sekujur tubuhnya dilanda ketidaknyamanan. Namun, saat ia coba membuka mata, semuanya terlihat kabur sampai pada titik Bible berpikir ia buta. Jadi, lelaki itu menyerah untuk bangun. Sebagai si empunya tubuh ia tau benar limitnya. Memaksa otak maupun fisiknya untuk bekerja keras sekarang bukanlah pilihan yang tepat. 

Sialnya, dengungan tak jelas semacam frekuensi radio rusak juga kilasan mimpi buruk kembali membuat Bible gelisah. Setengah sadar, ia bergumam sampai sesuatu yang dingin menyelimuti. Bible menjengit bereaksi, kelopaknya kembali susah payah terbuka. Ironisnya semua percuma, matahari yang tampaknya belum melewati lapisan tebal atmosfer dan cahaya yang temaram sama sekali tak membantu. 

"Kau pria yang sungguh merepotkan."

Apa katanya?

Hal terakhir yang Bible ingat hanyalah sepasang pendar kecoklatan juga aroma peppermint yang terendus lembut sebelum ia kembali jatuh terlelap.

Hal terakhir yang Bible ingat hanyalah sepasang pendar kecoklatan juga aroma peppermint yang terendus lembut sebelum ia kembali jatuh terlelap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Entah sudah berapa lama waktu berlalu saat suara cekikikan dan derit lantai kayu mulai merecoki ketenangan batin Bible. Si aktor bergumam jengkel saat volume bising di sekitar kian meningkat. Untuk kali ketiga ia mencoba membuka kelopak yang rekat.

"Barcode?" panggilnya nyaris tak terdengar. "Kaukah itu?"

Figur buram di depannya malah terkekeh seolah Bible adalah badut lucu nan menggemaskan. Denyutan bertubi-tubi yang menyerang kepala juga membuat Bible tak dapat berkutik menghadapi towelan towelan jahil di bahu yang perlahan merambat naik ke pipi.

"Berhenti bermain-main," decaknya parau.

Lagi dan lagi hanya cekikikan yang membahana.

"Hentikan Iblis kehhgggg!!"

Keusilan yang berubah menjadi cengkeraman tiba-tiba pada leher membuat Bible menggelepar. Jari-jari licin yang menekan lekum ibarat ubur-ubur yang membelit erat. Ia membenci bau asin laut yang perlahan mengambil alih.

Tolong, siapapun, tolong aku.

Bible mulai mengalami asfiksia (kadar oksigen dalam tubuh berkurang). Naas, kondisinya membuat lelaki itu tak berdaya untuk melawan. Perlahan tapi pasti, Bible kehilangan kesadaran.

Apakah kali ini maut berhasil menangkapnya?

***

"Jelas ini adalah percobaan pembunuhan."

"Tapi, siapa? Kenapa? Untuk alasan apa, Detektif?"

"Kau yakin latar belakangnya bersih?"

"Persis seperti yang kulaporkan padamu."

"Sebaiknya kau menyelidikinya sekali lagi."

"Selama anda tidak mengingkari perjanjian."

"Akan kubuktikan ucapanku."

Star in the Water | JESBIBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang