30. Skenario Terburuk

242 51 8
                                    

"Kejadiannya sekitar pukul tiga dini hari. Fluke baru saja pulang dari Rumah Sakit setelah menyelesaikan berkas kasus autopsi. Ia sedang berjalan melewati rute biasanya menuju apartemen saat seseorang memukulnya dari belakang." Mantrisanu menyeruput kopinya yang telah dingin sebelum melanjutkan. "Semuanya berlangsung begitu cepat sehingga Adikku tidak dapat berbuat banyak. Beruntung, Joss menemukannya tepat waktu. Kau tau sendiri kan kalau kekasihnya itu memasang alat pelacak pada adikku. Seandainya Joss terlambat satu menit mungkin Fluke sudah... Kau tau... Berada dalam pengawasanku."

Cara pria ini memandangi kesepuluh jarinya sendiri membuat Jes bergidik.

"Bagaimana dengan hasil penyelidikannya?"

"Penyerangan brutal."

"Tkp?"

"Bersih. Tapi, aku punya satu teori. Pelaku sudah merencanakan semuanya dengan cermat. Dia mengetahui aktifitas Adikku dan bahkan letak titik buta di jembatan Maison."

Punggung Jes bertumpu pada dinding selagi berpikir keras. Menilik sifat Fluke Gawin Soranun yang ramah juga easy going, kecil kemungkinan dia memiliki musuh apalagi selama ini pria itu itu bisa dibilang amat sangat jarang menangani kasus yang bisa membahayakan nyawanya.

Atau bagaimana jika motifnya adalah karena sang Jaksa Agung? Tapi, bukankah Caleb Reverdy Soranun terkenal sangat menjaga privasi keluarganya dari publik? Bahkan tak ada satupun orang-orang di The Royal Ezequil yang menyadari bahwa Mantrisanu dan Fluke merupakan darah daging dari orang nomor satu di Departemen Kehakiman Eugenia.

"Sejujurnya ada dua hal dari hasil visum yang menggangguku." Mantrisanu menggeser layar ponselnya sebelum menyerahkannya pada si Detektif. "Lihatlah ini."

Seandainya Jes tidak memiliki mental yang kuat dan stabil bukan tak mungkin serangkaian foto yang baru saja ditunjukkan kepadanya memberi efek mimpi buruk jangka panjang.

Betapa tidak?

Benturan keras pada bagian belakang kepala Fluke membuat bentuknya tak lagi bulat bahkan cenderung penyok dan lembek seperti bubur gandum. Wajahnya nyaris tak dikenali karena dipenuhi luka abrasi dan laserasi hingga jaringan di sekitar mata ikut berubah warna.

Kontusio tersebar di seluruh permukaan dada, perut dan lengan. Tumpang tindih bersama luka gores dan tusukan yang saling berbeda kedalaman. Sungguh suatu keajaiban bahwa Dokter masih mampu mengatasi pendarahan masif yang dialaminya meskipun tetap saja subdural hematoma (darah menumpuk di antara dua lapisan otak) menjadi pemicu utama Fluke jatuh koma.

Pada titik ini, Jes bahkan bisa keliru mengira bahwa putra bungsu keluarga Soranun adalah korban serangan hewan buas mengingat trauma yang didapatnya nyaris serupa.

"Aku memperkirakan pelaku menggunakan palu engg... Tidak terlalu besar tapi berat sejenis knuckle pounder untuk serangan awal. Dan besar kemungkinan hantaman terjadi sekitar tiga sampai empat kali di area occipital setelah Adikku ambruk. Tapi –" Telunjuk kurus dengan kuku tanpa hiasan yang terpotong rapi itu lalu mengarah pada guratan merah yang berderet horizontal dengan ukuran sama panjang. "Meski pemeriksaan spektroskopi menunjukkan reaksi biru berlin (partikel besi) pada robekan di pakaian Fluke. Seteliti apapun aku mencari, tidak ada penjelasan yang lebih masuk akal selain cakar wolverine untuk luka ini."

Jika benar tokoh fiksi bernama Logan yang memiliki kandungan adamantium dalam tubuhnya itu pelakunya, Fluke pasti telah terkoyak menjadi remahan pakan anjing liar.

"Apa anda sudah mencocokannya dengan semua catatan di daftar senjata tajam?"

"Kau tidak memperhatikan lingkaran hitam di bawah mataku ini, Jes?"

Star in the Water | JESBIBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang