31. Penyelidikan Rahasia

236 48 4
                                    

Sanggraloka Ua'uila berdiri di atas lanskap tropis subur seluas 18 hektar di sebelah tenggara Ewa-Lani. Sebagai satu-satunya resor bintang lima yang memiliki tiga kolam renang luas dengan air terjun juga laguna berkelok-kelok, Ua'uila pun dilengkapi dengan berbagai fasilitas terdepan yang digabungkan dengan suasana pantai Ortzi yang menenangkan.

Mereka juga menawarkan ballroom seluas 15.000 meter persegi yang sanggup menampung hingga 1200 kursi. Perawatan spa, bak berendam ofuro, pusat kebugaran 24 jam, berbagai lapangan olahraga hingga kelas yoga di pagi hari.

Bahkan saking diminati oleh para turis, pemesanan Sanggraloka Ua'uila harus dilakukan berbulan-bulan sebelumnya apalagi mereka terkenal tidak pernah membeda-bedakan tamu. Jadi, meski kau adalah selebriti papan atas, konglomerat atau Presiden sekalipun, selagi namamu belum tercantum di daftar pemesan maka jangan harap kau bisa seenaknya datang dan menginap begitu saja.

"Fuuhhh, kau selalu memilih tempat kencan yang unik, Jes," komentar Mantrisanu selagi menyingkirkan ranting yang tersangkut di sepatunya.

"Saya tak meminta anda ik –"

"Ya, ya, ya, aku sendiri yang bersikeras."

Keduanya memang tengah menyelinap ke Ua'uila. Beruntung, peringatan potensi tsunami sebelumnya membuat seluruh tamu dan staf diungsikan sementara jadi mereka dapat dengan leluasa mengeksplorasi sanggraloka yang baru diporak-porandakan badai ini.

"Bukankah kau merasa ganjil?" tanyanya sembari menyingkirkan daun di rambut Jes."Dari semua tempat di Ewa-Lani, bagaimana bisa seorang anak justru lenyap tanpa jejak di sebuah sanggraloka mewah dengan tingkat keamanan maksimum? Katakan saja, ia lepas dari pengawasan orang tua lalu pergi bermain di bibir pantai dan hanyut terbawa ombak, tapi dengan keberadaan lifeguard di setiap lima meter, mengapa bisa tidak ada satupun yang menyadarinya?"

Poin yang disampaikan pria di sampingnya ini cukup masuk akal. Mengingat kronologi yang disampaikan Tuan Olena, saat itu adalah hari ketiga dari rangkaian trip keluarga yang memang sudah direncanakan jauh-jauh hari. Bersama dengan teman yang juga memboyong istri dan anaknya, empat orang dewasa dan tiga anak-anak memutuskan untuk memanfaatkan fasilitas barbekyu yang berada di samping kolam renang utama. Jadi, selagi para suami memanggang, anak-anak akan bermain air di bawah pengawasan ketat Ibu masing-masing.

Semuanya berjalan normal sampai pada satu waktu Nyonya Olena beranjak untuk membantu Tuan Olena pun dengan sang teman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semuanya berjalan normal sampai pada satu waktu Nyonya Olena beranjak untuk membantu Tuan Olena pun dengan sang teman. Dengan jarak kolam dan bench yang tak lebih dari 50 meter, mereka masih sempat mencuri pandang pada anak-anak yang asyik bermain di pinggiran kolam dangkal.

Rasanya tak sampai sepuluh menit saat Nyonya Olena kembali dan menemukan bahwa Maretta tidak lagi bersama kedua anak lainnya. Pemikiran bahwa sang putri tenggelam membuatnya panik. Namun, meski Tuan Olena menyelam hingga ke dasar dan menelusuri seluruh kolam, Maretta tetap tak ditemukan.

Firasat buruk mengantarkan mereka untuk segera melapor pada pihak sanggraloka. Kabar hilangnya gadis kecil berusia delapan tahun itu diumumkan, para staf dan seluruh tamu berbondong-bondong mencari. Dan setelah nyaris tiga jam penyisiran tanpa hasil, Tuan dan Nyonya Olena menyadari bahwa besar kemungkinan putri mereka telah diculik.

Star in the Water | JESBIBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang