"Apa maksudnya kematian bersembunyi dariku? Apa dia pikir kami sedang bermain petak umpet?" Bible mengoceh selepas kepergian Jes. "Sial, aku harus segera menghubungi Phi Seoul supaya dia bisa mengeluarkanku secepatnya dari sini. Tapi, alasan apa yang harus kuberikan?"
Mengingat pesan terakhir sang Manajer untuk menghindari skandal, bukan tak mungkin wanita galak itu malah akan mengulitinya hidup-hidup jika mendengar kasus penculikan yang dituduhkan pada Bible. Apalagi, LTA memang terkenal selalu memberikan yang terbaik dalam hal memanjakan talent tapi konsekuensi jika terlibat kontroversi juga vice versa.
"Bible."
Lelaki itu menoleh ketika suara dari sumber segala masalahnya kembali terdengar.
"Oi, Iblis kecil!"
Mata Barcode melotot, bukan karena takut tapi lebih ke arah terkejut. Dengan bibir yang melengkung turun , pomeranian besar itu langsung melompat ke pangkuan Bible. "Kau bisa melihatku? Kau sungguh bisa melihatku?" tanyanya antusias sembari mencubiti kedua pipi lelaki itu.
"Apa yang kau lak –"
Ucapannya terpotong oleh pelukan erat Barcode.
"Ohh, kau tak tau betapa bahagianya aku sekarang."
Remaja itu terlalu bersemangat hingga tak menyadari bahwa dekapannya sudah berubah menjadi headlock. Bible terpaksa menampar punggung si rambut ikal untuk membebaskan diri. Urat-urat di wajah Bible tercetak jelas di permukaan dan wajahnya telah berubah memerah.
"DASAR GILA!"
Lengking umpatan Bible menandakan kalau perlahan tenaganya sudah mulai kembali. Anehnya, Barcode kelihatannya tak peduli, remaja itu masih terus melekat seperti koala sembari tersenyum lebar. "Oh, aku tak pernah menyangka akan merindukan aroma tubuhmu, suara detak jantungmu bahkan aku tak akan lagi keberatan mendengar omelanmu setiap hari."
"SINTING!"
Kepala Barcode rebah di dada lelaki itu. "Kau tak akan bisa membayangkan hal mengerikan apa yang baru saja kulalui, Bible. Kupikir aku tak akan bisa bertemu denganmu lagi."
"Serius, ada apa denganmu? Trik apa yang sedang kau mainkan ini? Apa kau beranggapan bisa lolos dengan mudah setelah semua masalah yang kau timbulkan?"
"Aku tidak sedang bercanda tau. Ahh, dan soal Detektif tampan itu –" Barcode terdiam sejenak. "Sepertinya dia menyembunyikan sesuatu."
"Apa maksudmu?"
"Aku... Dia, agak errr... Eoohh!! Apa itu?" Mata bulat dan besar milik Barcode tertuju pada ruam kemerahan di leher Bible. "Apa sesuatu terjadi? Bentuk ini... Bukankah terlihat seperti bekas cekikan?"
"Hmm... Seseorang mencoba membunuhku."
"Begitu, ya? HAH? APA?"
"Jangan berpura-pura tuli." Telunjuk Bible mendorong dahi si remaja. "Jadi, dimana kau saat aku nyaris mati? Bukankah ini termasuk melanggar perjanjian? Kurasa aku bisa membatalk –hhmmpp."
KAMU SEDANG MEMBACA
Star in the Water | JESBIBLE
FanfictionKetika pemuda yang selalu dikuntit maut itu akhirnya bertemu dengan seseorang yang dinaungi oleh cahaya, bagaimanakah jalinan takdir yang akan tercipta ditengah kematian yang mengelilingi? ---------------------------------------------------------- L...