Ul Lo kembali?

360 39 8
                                    

Video call setiap malam adalah kegiatan rutin yang sering di lakukan oleh Elisa dan juga Reno. Seperti saat ini Elisa yang sedang melakukan kegiatan rutin skincare nya tiba-tiba dering telpon berbunyi di handphone nya. Dengan sigap Elisa ingin mengambil handphone nya di atas tempat tidur, namun tanpa sengaja Elisa menyenggol bingkai foto yang berada di meja riasnya. Ya foto masa kecil Elisa dengan sahabatnya Paul terjatuh ke lantai sehingga hancur dengan pecahan kaca yang berserakan.

Tanpa sengaja Elisa mengabaikan telpon dari Reno Ia membersihkan bekas pecahan kaca yang berserakan di lantai. "Ul sorry gue ga sengaja." Ucap Elisa sambil mengabil kertas foto yang tertutup pecahan kaca.

"Awssss." Keluh Elisa ketika membersihkan pecahan kaca yang berada di atas foto. "Ul lo kenapa? Kenapa hati gue tiba-tiba jadi ga tenang gini ul?" Ucap Elisa sambil memandang foto yang telah ia bersihkan dari pecahan kaca.

Elisa melanjutkan membersihkan pecahan kaca yang berserakan di lantai dengan perasaan aneh dan tidak tenang menurut nya. Dan Ia langsung mengobati luka di jari tangan nya yang terkena pecahan kaca. Setelah membersihkan nya Elisa mengambil kembali foto tersebut menatapnya dan merasakan rindu itu yang ternyata masih sama. "Ul lo dimana? Kapan lo balik ul? Gue kangen." Ucap Elisa lirih.

Dering telpon kembali membuyarkan lamunan Elisa. Ia langsung menyambar handphone nya dan mengangkat panggilan tersebut. Ya Reno yang telah menelpon nya beberapa kali dengan panggilan video call.

📞 Reno 💜

"Sayang ko lama angkat nya?" Tanya Reno di balik telpon.

"Maaf sayang." Jawab Elisa dengan muka yang sedikit lesuh.

"Kamu kenapa?" Tanya Reno. Namun Elisa hanya diam. "Ca kamu kenapa? Cerita sama aku." Titah Reno.

"Aku abis pecahin foto Paul Ren." Jawab Elisa.

"Ko bisa sayang? " Tanya Reno.

"Aku ga sengaja aku juga ga tau. Tapi perasaan aku tiba-tiba jadi ga enak." Jawab Elisa.

"Sutt sayang jangan gitu, jangan berpikir jelek. Kamu doain aja semoga Paul baik-baik aja yah. Jangan nangis." Jelas Reno menatap Elisa yang menggunakan hoodie berwarna cream tersebut. "Yaudah aku ke rumah kamu yah. Tunggu aku." Lanjut Reno.

"Jangan, ini udah malem aku gapapa ko." Jawab Elisa.

"Yaudah sekarang kamu tidur. Aku temenin sambil main gitar ya." Jelas Reno.

Elisa pun menurut ia membaringkan tubuh nya di atas kasur dengan posisi miring serta handphone yang Ia sandarkan di atas bantal sehingga Ia bisa melihat jelas Reno yang sedang memainkan gitar nya begitu pun Reno bisa dengan jelas melihat Elisa yang sudah mulai tertidur.

****
Hari ini Elisa dan Reno akan berangkat kuliah bersama. Mereka sama-sama mendapatkan kelas pagi di hari ini. Menjemput Elisa dan mengantar nya adalah salah satu act of service yang sering Reno lakukan. Reno selalu meluangkan waktunya untuk menjemput atau mengantar Elisa kemana pun terkecuali ada hal mendesak seperti Reno yang harus keluar kota untuk pekerjaan nya maka Reno selalu meminta supir nya untuk menjemput atau mengantar Elisa. Ya begitu lah Reno Ia tidak akan membiarkan Elisa sendirian Ia tidak mau terjadi sesuatu seperti dulu ketika Elisa mengendarai motornya sendiri dan di ganggu oleh preman.

Setelah beberapa hari Faro di landa kebingungan apakah Ia harus menemui Elisa atau tidak sampai akhirnya hari ini Faro memutuskan untuk menemui sahabat kecil nya tersebut. Dengan kondisi yang masih terlihat sedikit pucat Faro memutuskan untuk menghampiri Elisa di rumah nya. Namun ternyata Elisa tidak berada di rumah. Saat Ia tahu Elisa sedang kuliah Faro memutuskan untuk menghampiri nya. Mengendarai mobil nya menuju kampus dengan perasaan yang tidak karuan Faro sampai tepat di parkiran kampus. Ia mengirim pesan kepada Sabila menanyakan kelas Elisa. Setelah mendapatkan balasan bahwa mereka selesai pukul 1 siang Faro melihat jam di tangannya yang masih menunjukkan pukul 12 siang. Ia berniat untuk menunggu di parkiran kampus di dalam mobilnya.

Mengapa? (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang