Cemburu

546 48 5
                                    

Dengan perasan berkecamuk marah, cemburu yang Reno rasakan. Ia memasuki mobil nya dan memilih untuk pergi dari kampus. Ia tidak sanggup melihat Elisa berpelukan dengan seorang laki-laki lain. Meskipun Ia tahu mereka bersahabat tapi entah mengapa Reno merasa sangat cemburu. Ia mengendarai mobil nya dengan kecepatan tinggi Ia memilih untuk pergi ke kafe Daniel untuk menenangkan diri.

Dengan rokok di tangannya serta alkohol sebagai penenang nya. Ya setelah sekian lama tidak minum akhirnya hari ini Ia memutuskan untuk minum kembali. Kepala nya yang penat serta hati nya yang sakit membuat Reno ingin menikmati kembali Alkohol tersebut.

Sementara Elisa kini sudah berada di rumah nya bersama Paul. Paul melihat sekeliling rumah Elisa yang sudah lama tidak Ia kunjungi. Ada rasa haru disana karena Paul masih menemukan foto nya bersama Elisa saat masa kecil.

"Ca lo masih nyimpen ini?" Tanya Paul ketika melihat bingkai Foto di dekat tv.

"Iya masih lah. Emang nya lo, kayanya lo udah lupa sama gue." Jawab Elisa mendudukkan dirinya di sofa.

"Sotau banget sih." Jawab Paul menoyor kening Elisa.

"Awww." Keluh Elisa. "Ul lo kangen gue ga sih?" Tanya Elisa yang duduk di sebelah Paul menatap nya dalam.

"Masa iya gue ga kangen sama bocil kematian ini haha." Jawab Paul sambil mencubit pipi Elisa.

"Yee lo tuh bule lalulalang haha. Lo makin keliatan bule yah ul wkwk." Jawab Elisa dengan memperhatikan wajah Paul yang ada di hadapannya. "Eh tapi ko lo keliatan pucat ul lo sakit?" Tanya Elisa dan meletakkan punggung tangan nya di kening Paul.

"Engga ca siapa juga yang sakit sih gue cuma capek aja." Jelas Paul menjauhkan mepalanya dari tangan Elisa.

"Lo yakin? Awas aja kalau lo sakit gue marah." Jawab Elisa.

"Gue yang sakit kenapa lo yang marah ca haha." Balas Paul.

"Ya marah lah lo sendiri yang bilang ke gue kalau gue gak boleh sakit gue harus bisa jaga diri gue sendiri kan nah berarti kalau lo sakit berarti lo ingkar sama perkataan lo ul." Jawab Elisa.

"Ko ingkar. Kan gue ngomong gitu buat lo caca marica." Jawab Paul menoyor kening Elisa.

"Iih sama aja kalau lo nyuruh gue kaya gitu berarti otomatis lo juga harus kaya gitu bule."jawab Elisa kembali dengan sedikit kesal.

"Ck bisa aja lo." Jawab Paul mencubit hidung Elisa.

"Arghh sakitt ulll." Keluh Elisa menarik tangan Paul.

Paul dan Elisa menghabiskan waktu nya dengan menonton film serta menceritakan hal-hal random yang biasa mereka lakukan dari semenjak kecil. Elisa hampir lupa dengan Reno waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam tapi Ia belum mendapatkan kabar dari Reno. Elisa mengambil handphone nya dan membuka room chat nya terakhir dengan Reno ternyata saat pagi tadi sampai saat ini Ia belum mendapatkan kabar Reno kembali. Elisa memutuskan untuk mengetik pesan dan mengirim nya kepada Reno.

"Ren kamu dimana? Ko tadi ninggalin aku?" Ketik Elisa dan mengirimkan pesan nya kepada Reno.

Sementara Reno yang saat ini masih berada di kafe masih dengan rokok di tangannya. Dari semenjak siang tadi Reno sudah menghabiskan rokok sebanyak tiga bungkus rokok. Daniel yang kebingungan dengan kondisi Reno pun berusaha menanyakan keadaan nya saat ini.

"Ren lo kenapa sih? Gila lo abis 3 bungkus? Anjir Ren.. belum lagi alkohol lo minum juga? Lo kenapa sih?" Tanya Danil mendudukkan dirinya di sebrang Reno dan membuang bungkus Rokok yang Reno habiskan.

Reno membuka handphone nya namun masih tidak ada notifikasi dari kekasihnya tersebut sementara waktu sudah menunjukkan hampir jam 8 malam. Reno mematikan ponsel nya dan Ia masukkan kembali ke dalam saku celananya.

Mengapa? (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang