Happy birthday

503 36 5
                                    

Sesuai dengan janji nya Elisa dan juga Reno sudah menghubungi teman-temannya untuk berlibur bersama sesuai dengan keinginan sahabat nya yaitu Paul. Pagi ini mereka sudah dalam perjalanan menuju Bogor. Reno sudah menyiapkan segala keperluan nya disana Ia akan menuju vila keluarga Reno yang berada di puncak Bogor. Butuh waktu sekitar tiga jam mereka kini sudah sampai di vila. Cuaca yang sejuk serta pemandangan kebun teh yang membuat nya selalu merasa nyaman untuk siapapun yang datang. Mereka segera memasuki vila untuk beristirahat dan setelah itu mereka akan berkeliling menelusuri kebun teh bersama.

"Sayang." Panggil Reno ketika melihat Elisa terdiam tidak memasuki kamar nya.

Elisa melirik Reno dengan lirikan mata yang tajam lalu memilih untuk pergi meninggalkan Reno sendiri. Sementara Reno yang melihat Elisa hanya tersenyum.

"Maaf sayang." Ucap Reno lirih melihat kepergian Elisa.

Dengan perasaan yang kesal Elisa memasuki kamar nya, menghentakkan langkah kaki nya dan langsung merebahkan tubuh nya di atas kasur.

"Orang-orang gaada yang inget sekarang tangal berapa apa? Reno juga ngeselin banget gak ada romantis-romantisnya jadi cowo." Omel Elisa kesal.

"Giliran kemarin gaada hari special tiba-tiba ngasih bunga. Emang laki-laki gabisa di tebak." Gerutu Elisa dan langsung menutup seluruh tubuh nya menggunakan selimut.

Elisa terbangun dari tidurnya nya karena merasakan sakit perut nya "ah sial pasti dapet nih gue." Keluh Elisa sambil memegang perut nya dan pergi menuju kamar mandi.

"Tuh kan benar. Mana gue ga bawa pembalut lagi."

Elisa memutuskan untuk pergi ke kamar Sabila dan Novia untuk meminta pembalut karena Ia lupa tidak membawa stok pembalut nya.

Setelah mengetuk dua pintu kamar tersebut, nihil Elisa tidak mendapatkan nya. Dengan terpaksa Ia harus pergi ke mini market terdekat untuk membeli pembalut. Melihat vila yang begitu sepi Elisa memilih pergi sendiri karena pasti teman-teman nya sedang beristirahat. Ia ingin meminta tolong kepada kekasih nya tersebut namun Ia masih kesal karena itu Ia memilih untuk berjalan sendiri mencari mini market terdekat.

"Duh gaada motor apa ah lumayan juga jalannya." Keluh Elisa sambil memegang perut nya yang masih terasa sakit.

Butuh waktu dua puluh menit Elisa berjalan menuju mini market. "Huft akhirnya sampe juga." Ucap Elisa memasuki mini market dan memilih benda yang Ia butuhkan lalu membayar nya.

"Mbak boleh ikut ke toilet nya ga?" Tanya Elisa kepada penjaga mini market.

"Oh boleh mbak di belakang sana." Jawab seseorang dengan menunjukkan jarinya ke arah toilet.

"Makasih mbak."

Elisa bergegas menuju toilet yang berada di mini market tersebut. Sementara di vila teman-teman nya sudah berkumpul untuk melaksanakan makan siang namun Reno tidak melihat Elisa disana. Ia segera menghampiri Elisa di kamar.

"Ca bangun yuk kita makan siang dulu aku udah pesen." Panggil Reno di balik pintu kamar Elisa.

Setelah beberapa kali mengetuk namun tidak ada jawaban Reno memilih untuk membuka pintu kamar yang tidak terkunci tersebut.

"Ca kamu dimana? Kamu di toilet ca? Caa.." panggil Reno dan membuka pintu toilet namun nihil Elisa tidak ada disana.

"Sab Nov kalian liat Elisa? Dia gaada di kamarnya." Tanya Reno setelah kembali menghampiri teman-teman nya.

"Enggak Ren gue dari tadi tidur. Lo liat ga sab?" Jawab Novia.

Sabila menggeleng kan kepalanya. "Tapi tadi dia sempet ke kamar gue minta pembalut Ren tapi gue ga bawa jadi dia balik lagi."

Mengapa? (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang