Hari minggu yang sangat berarti untuk Elisa Ia tidak mau menyia-nyiakan hari minggunya dengan beraktivitas Ia ingin menghabiskan hari minggu ini dengan bermalas-malasan. Yah seetelah bagun dari tidurnya nya pukul 8 dan melaksanakan sarapannya Elisa langsung bergegas kembali ke dalam kamar nya untuk menonton Netflix drama korea. Ia berniat untuk marathon drama hari ini. Meskipun perut nya masih sedikit nyeri akibat tamu bulanannya tapi tidak parah seperti biasanya beruntung nya Elisa bisa menikmati weekend ini. Ia akan mengisi reguleran pun nanti malam jadi masih banyak waktu untuk menonton drama. Saat sedang asik menonton drama waktu sudah menunjukkan pukul 9 pagi Elisa tersadar karena mendengar telfon masuk di handphone nya.
"Hallo?" Ucap Elisa.
"Ca turun gue di bawah." Ucap Reno di sebrang Telfon.
"Ngapain Reno? Gak, gue mau mager-mageran hari ini sebelum reguleran nanyi sore." Jawa Elisa.
"Ah ayolah kita main pokonya lo ikut gue cepet 10 menit lo ga turun gue masuk kamar lo yah." Ancam Reno.
"Ckk bentar gue mandi dulu 1 jam lagi gue turun." Ucap Elisa.
"Eh gak ga ada 30 menit lagi lo harus turun atau ga gue dobrak pintu kamar lo." Jawab Reno.
"Isshh Renooo." Balas Elisa langsung mematikan panggilannya dan bergegas menuju toilet untuk mandi.
Reno menunggu Elisa di sofa setelah di buka kan pintu oleh Bi Mar. Sementara Elisa sedang mandi dengan terburu-buru. Biasanya Elisa bisa menghabiskan waktu untuk mandi sekitar 1 jam untuk berendam, luluran dan lain-lain. Kini Ia hanya gunakan Waktu 15 menit dengan rangkaian mandi pada umumnya. Selesai mandi Elisa memilih pakaian yang akan ia gunakan hari ini. Dengan menggunakan celana cargo hitam sehingga menampakkan kaki jenjang nya dan juga manset putih di lapisi cardigan hitam juga hijab segi empat nya yang berwarna senada dengan cardigan yang Ia pakai, tidak lupa kacamata yang selalu Ia gunakan serta sepatu docmart nya. Lalu Ia memakai rangkaian skincare pagi nya. Namun belum sempat memoles wajah nya dengan Makeup Reno sudah mengetuk pintu kamarnya.
"Ih bentar Ren gue belum makeup." Jawab Elisa membuka pintu kamarnya dengan hijab yang belum rapih hanya Ia sampirkan ke bahu.
"Gausah makeup lah, udah ayoo." Ucap Reno menarik tangan Elisa.
"Ih lo ngeselin banget sih, bentar gue ambil tas dulu." Elisa melepaskan tangan Reno dan mengambil tas nya serta Ia masukkan beberapa makeup nya untuk berdandan di mobil.
Elisa dan Reno pun sudah berada di dalam mobil Reno. Dengan wajah Elisa yang polos tanpa makeup membuat nya semakin kesal.
"Ish lo tuh ga bisa banget sehari aja ga bikin kesel gue. Untuk alis gue ga botak jadi ga aneh-aneh banget." Omel Elisa saat memasuki mobil Reno.
"Kata siapa orang lo aneh ko." Jawab Reno datar.
"Ishh ngeselin Lo." Ucap Elisa memukul tangan Reno.
"Awss sakit ca." Jawab Reno mengusap tangannya.
"Diem lo gue mau dandan jangan ngebut-ngebut." Ketus Elisa.
Elisa pun membuka pouch makeup nya yang ada di dalam tas nya melakukan rangkaian makeup simpel nya. Hanya memoles cushion tipis serta di lapisi bedak tabur, eyeliner dan juga maskara nya serta liptint di bibirnya.
Sementara Reno hanya memperhatikan Elisa sambil mengendarai mobilnya.
"Mana udah makeup nya?" Tanya Reno.
"Udah." Jawab Elisa singkat masih memperhatikan makeupnya di kaca kecil yang Ia pegang.
"Coba gue liat sini." Pinta Reno.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mengapa? (Completed)
Teen Fiction" Aku bisa memilih untuk mencintai siapapun, tapi tuhan telah menciptakan takdir ku sendiri." Elisa Arumi Salsabil. " Mengapa harus ada kata sahabat di antara rasa yang tumbuh setiap harinya ca?" Pauli Adriansyah Faro. " Jika aku bisa memilih takdir...