Setelah kepulangan nya kemarin Reno masih beristirahat di rumah nya. Elisa tidak mengizinkan Reno untuk melakukan aktivitas seperti biasa sampai luka di kepala nya sembuh. Pagi hari Elisa sudah berada di rumah Reno Ia berniat untuk membuat kan Reno sarapan dan mengganti perban di kepala Reno.
"Assalamualaikum Bi." Ucap Elisa ketika sampai di rumah Reno dengan Bi Marti sedang menyiram tanaman.
"Waalaikumsalam. Neng Elisa pagi-pagi udah datang aja den Reno nya belum bangun kayanya neng." Jawab Bi Marti.
"Iya gapapa Bi. Aku mau buatin Reno sarapan bi." Jelas Elisa.
"Masyaaallah iya neng ayok bibi bantuin." Jawab Bi Marti mempersilahkan Elisa untuk masuk.
"Gapapa Bi aku aja yang masak bibi lanjut kerja lagi aja." Jawab Elisa.
"Yaudah atuh neng mangga bibi mau lanjut nyiram taneman sama mau nyuci dulu yah neng. Nanti neng bangunin den Reno aja kalau udah selesai yah neng."
"Iyah siap bi."
Elisa membuka paper bag yang Ia bawa, yah tadi Elisa mampir ke supermarket untuk membeli beberapa makanan untuk Reno seperti roti gandum, smoke beef, sayuran, serta beberapa buah anggur dan juga apel. Elisa ingin membuat sandwich untuk sarapan Reno. Ia siapkan bebrapa roti gandum, dan juga Ia panggang beberapa slice smoke beef serta Ia membuat telur ceplok. Setelah selesai Ia membuat smua isian menaruh nya di atas Roti tidak lupa menambahkan saus tomat, saus cabai, dan juga mayonaise serta sayuran seperti tomat, salada dan juga timun. Setelah Itu kembali Ia panggang . Tidak lupa Elisa menyiap kan susu dan juga beberapa buah potong.
Setelah makanan jadi Elisa membawa nampan yang berisi sandwich, susu dan juga buah tersebut ke kamar Reno.
"Tok tok Ren bangun yuk sarapan dulu." Ucap Elisa mengetuk pintu kamar Reno.
Setelah beberapa kali mengetuk pintu namun tidak kunjung di buka Elisa memutuskan untuk langsung memasuki kamar Reno yang tidak terkunci. Elisa duduk di pinggiran kasur, terlihat Reno yang masih tertidur miring.
"Ren Reno bangun." Ucap Elisa menepuk tangan Reno.
"Eeunghhh ca kamu ko disini?" Tanya Reno yang mulai membuka matanya dan dengan suara peraunya.
"Aku abis buatin kamu sarapan ni. Bangun yuk makan dulu." Jawab Elisa.
"Bentar sayang. Sini pinjem tangannya." Jawab Reno mengambil tangan kanan Elisa dan di peluknya. "5 menit lagi yah ca." Lanjut Reno.
"Ihh gaada Reno bangun gak? Kalau gamau aku pulang lagi yah." Jawab Elisa menarik tangannya.
"Isshh iyaiyaa bangun." Jawab Reno dan mendudukkan dirinya.
"Nih sarapan dulu aku buatin kamu sandwich." Ucap Elisa memberikan piring yang berisi roti sandwich tersebut.
"Suapin dong ca." Jawab Reno dengan muka memelas.
"Ckk yaudah sini, abis ini kamu mandi terus kita ganti perban kepala kamu." Jawab Elisa sambil menyuapi Reno.
Setelah sarapannya habis Reno menuruti perkataan Elisa untuk mandi sedangkan Elisa merapikan kamar Reno yang terlihat sangat berantakan terutama kasur yang di tiduri Reno.
"Ren aku tunggu di bawah yah. Kalau udah selesai kamu kebawah aku tunggu." Teriak Elisa di depan kamar mandi Reno.
Setelah selesai mandi Reno melihat kamar nya yang sudah rapih pun terkejut ada senyuman merekah di wajah Reno. "Emang calon istri idaman banget dah cewe gue." Ucap Reno sambil melihat sekeliling kamarnya yang sudah rapih.
"Sayang makasih yah udah beresin kamar aku." Ucap Reno yang sudah berada dipinggir Elisa yang duduk di sofa. "Aku berasa punya istri deh sayang. Kita nikah yuk." Lanjut Reno menyenderkan kepala nya di bahu Elisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengapa? (Completed)
Teen Fiction" Aku bisa memilih untuk mencintai siapapun, tapi tuhan telah menciptakan takdir ku sendiri." Elisa Arumi Salsabil. " Mengapa harus ada kata sahabat di antara rasa yang tumbuh setiap harinya ca?" Pauli Adriansyah Faro. " Jika aku bisa memilih takdir...