Lembaran Baru

426 36 3
                                    

Tiga bulan berlalu setelah kepergian Paul, namun memori indah nya akan selalu terkenang sampai kapan pun terutama bagi Elisa dan juga Sabila. Kehidupan mereka kini sudah kembali membaik. Sabila yang selalu mengurung diri di kamar dan tidak ingin pergi ke kampus kini Ia mulai kembali menjalani hari-hari nya seperti biasa. Elisa yang selalu menemani Sabila disaat Sabila sedang merindukan sahabat nya, laki-laki yang di cintai oleh Sabila. Hari ini Elisa akan mengantar Sabila ke Bandara. Ya Sabila memutuskan untuk meninggalkan Indonesia, dulu alasannya pergi ke Indonesia untuk bertemu Elisa demi membantu laki-laki yang Ia cintai. Namun saat ini sudah tidak ada lagi alasannya untuk menetap di Indonesia. Meskipun Sabila sudah menganggap Elisa sebagai sahabat nya namun tetap saja kenangan nya bersama Faro masih akan membekas. Ia hanya ingin menyimpan kenangan itu bukan untuk menghantuinya setiap hari dan membuat nya tidak merasa hidup.

Tiba di Bandara Elisa dan Sabila tidak melepaskan tautan tangan mereka. Setelah turun dari mobil mereka berjalan dengan bergandengan bahkan Reno yang menyetir Ia biarkan sendiri dan Elisa Sabila memilih duduk di bangku penumpang.

"Sab inget ya kalau Lo udah merasa membaik Lo harus balik ke Indonesia dan temuin gue." Ucap Elisa ketika mereka sudah duduk di Bandara.

"Iya sa. Ada yang mau gue ceritain sama Lo sa alesan gue ke Indonesia kenapa."

"Kenapa emang nya?"

"Gue ke Indonesia karena mau bantuin Faro untuk selalu ngasih kabar Lo. Dulu masa pengobatan di sana dia selalu keliatan murung dan dia selalu ceritain tentang Lo sa. Katanya Lo sahabat kecil nya, kalian temenan dari kecil sampai akhirnya kalian harus pisah Faro cerita semuanya." Ucap Sabila terhenti Ia memilih untuk menarik nafasnya dalam menahan air mata yang akan menetes kembali.

"Setiap gue lagi sama Lo gue selalu kirim foto atau video Lo ke Faro, gue cuma pengen dia merasa semangat lagi untuk sembuh sa. Sampai akhirnya gue denger dia kembali drop dan waktu itu gue pergi ke Swedia sa gue liat dia lemah, dia kesakitan sampai akhirnya dia sadar dan dia pengen pulang ke Indonesia karena dia pengen ketemu sama Lo sa, dia pengen habisin waktu nya lagi sama Lo." Lanjut Sabila kembali terhenti, Elisa yang mendengar nya Ia tidak menyangka apa yang di lakukan Sabila. Air mata nya sudah tidak bisa Ia tahan lagi sampai akhirnya isakan tangis Elisa terdengar oleh Sabila.

Reno berusaha menguatkan kekasih nya dengan mengelus bahu Elisa.

"Sa Lo cinta pertama nya Faro, Faro cinta sama Lo sa. Gue ga pernah lihat tawa Faro selepas itu ketika sama gue tapi saat sama Lo gue bisa lihat itu." Lanjut Sabila sambil menghapus air matanya.

Elisa yang mendengar nya merasa terkejut atas penuturan Sabila. "Gausah bercanda sab."

Sabila menggeleng kan kepalanya. "Gue serius sa. Faro sayang banget sama Lo dan dulu cinta gue bertepuk sebelah tangan sa. Tapi sampai akhirnya gue seneng ternyata cinta gue udah ga bertepuk sebelah tangan lagi tapi sayang nya tuhan jahat sama gue dia ambil Faro disaat Faro udah cinta sama gue sa." Lanjut Sabila dengan isakan tangis nya.

"Sab." Elisa memeluk Sabila dengan erat. "Gue yakin Lo akan ketemu sama kebahagiaan Lo nanti."

Sabila mengangguk dalam pelukan Elisa. "Lo juga harus bahagia sama Reno yah sa. Kalau kalian nikah gue pasti Dateng."

Elisa melepaskan pelukannya dan memegang kedua bahu Sabila senyuman manis nya terukir disana. "Lo juga harus bahagia disana yah sab? Lo harus selalu kabarin gue, dan Lo harus ketemu sama cowo yang sayang dan cinta sama Lo."

"Gue ga yakin kalau itu sa. Faro masih ada di hati dan pikiran gue haaaa sedih banget hidup gue yah sa." Jerit Sabila.

"Heh diem malu-maluin Lo teriak-teriak. Sahabat bule gue emang ganteng sih jadi wajar ko Lo susah moveon." Ucap Elisa berusaha menghibur Sabila.

Mengapa? (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang