Setelah pulang dari kampus Elisa kembali bersiap untuk mengisi reguler di kafe seperti biasa. Kali ini Ia mengajak sahabat nya Paul karena sekaligus ingin mengenalkan nya kepada Reno. Setelah melaksanakan solat ashar Elisa bersiap seperti biasa dengan menggunakan pakaian casual nya sweater abu dan juga celana kulot hitam yang melengkapi penampilan nya kali ini.
Elisa sudah meminta izin pada Reno bahwa Ia akan berangkat bareng bersama Paul dan akan mengenalkannya kepada Reno saat di kafe nanti. Reno pun berjanji setelah menyelesaikan meeting nya Ia akan menyusul Elisa dan teman-temannya ke kafe.
"Lama banget sih ca dandannya keburu idola gue Salma Salsabil nikah sama Rony Parulian kalau nunggu Lo dandan." Kesal Paul ketika Elisa baru memasuki mobilnya.
"Yee Lo tuh yang kecepetan ul gue kan bilang jam 5 ini Lo setengah 5 udah nangkring aja depan rumah gue." Jawab Elisa kesal karena merasa di buru-buru.
"Ck biasa kan tepat waktu ca." Jawab Paul melajukan mobilnya.
"Iya iyaa. Nanti Lo mau ikut nyanyi ga?" Tanya Elisa.
"Berani bayar berapa Lo minta gue nyanyi?"
"Ishh ngeselin banget sih ul. Emng Lo ga kangen kita nyanyi bareng lagi kaya dulu?" Tanya Elisa.
"Iya iya nanti kita nyanyi bareng ca." Jawab Paul.
"Nah gitu dong. Nyanyi apa yah ul?" Tanya Elisa kembali.
"Ular berbisa aja ca kayanya seru." Jawab Paul.
"Hmm boleh deh nanti kita latihan bentar yah."
Setelah 20 menit di perjalanan mereka sampai di kafe dan langsung memasuki ruang latihan. Selama 40 menit mereka mengulik lagu nya untuk di nyanyikan dengan versi mereka sendiri.
Setelah melaksanakan solat magrib pukul 7 malam lisa mulai menaiki panggung kecil tersebut dengan menyanyikan beberapa lagu dengan petikan gitar nya. Sementara Paul masih memperhatikan Elisa dari arah samping. Ada senyuman bangga di raut wajah nya ketika mendengar Elisa bernyanyi sambil memainkan gitarnya.
"Oke guys lagu terakhir selanjutnya gue akan bawain lagu yang berjudul ular berbisa ini bareng sahabat gue. Oke kepada Pauli Pratama Faro silahkan naik." Ucap Elisa.
Paul menaiki atas panggung dan mendapatkan tepukan dari pengunjung kafe serta tidak lepas dari penglihatan Sabila dan juga Novia yang baru saja tiba. Ada raut sedih di wajah Sabila namun Ia berusaha menutupi itu.
"Sab itu Paul kan?" Tanya Novia.
"Iya Nop dia Faro. Gue manggil nya Faro." Jawab Sabila datar.
"Keren juga suaranya sab masuk banget sama Elisa wah keren banget. Ini kalau Reno liat pasti dia cemburu parah sih." Jelas Novia sambil memperhatikan Elisa dan juga Paul yang sudah mulai bernyanyi.
"Yaudah yuk nop kita tunggu mereka di gazebo aja."
Novia dan Sabila memilih untuk menunggu di gazebo seperti biasa. Tidak lama di susul dengan Daniel dan juga Yoga lalu setelah itu Elisa dan juga Paul datang menghampiri teman-teman nya di gazebo kafe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengapa? (Completed)
Teen Fiction" Aku bisa memilih untuk mencintai siapapun, tapi tuhan telah menciptakan takdir ku sendiri." Elisa Arumi Salsabil. " Mengapa harus ada kata sahabat di antara rasa yang tumbuh setiap harinya ca?" Pauli Adriansyah Faro. " Jika aku bisa memilih takdir...