Elisa hanya menangis meratapi nasib nya bagaimana tega tama menyuruh Elisa pergi sedangkan sekarang sudah pukul 10 malam dan Elisa hanya membawa motor.
Sedangkan Reno masih terus memperhatikan Elisa dari jauh mengagumi Elisa betapa tulusnya tangisan Elisa yang keluar karena meminta maaf kepada pacarnya.
Melihat Elisa pergi dengan motor nya Reno pun mulai mengikutinya dari belakang. Saking kalut dengan tangisnya Elisa tidak menyadari ada mobil yang mengikuti nya.
Setengah berjalan Reno berheni karena ada seorang bapak-bapak yang sedang mengejar kucingnya yang keluar dari rumahnya dan Reno melanjutkan perjalanannya namun dia kehilangan Elisa di depannya.
Elisa terus menangis sepanjang perjalanan sampai Ia berhenti karena di halangi 3 orang laki-laki yang mencoba mengganggunya.
"Ada apa yah pak menghalangi jalan saya?" Tanya Elisa dengan takut.
"Cantik juga kamu walaupun berhijab." Ucap salah satu laki-laki yang mendekati Elisa.
Elisa pun turun dari motornya dan berusaha kabur namun di halangi oleh laki-laki satunya.
"Pak saya mohon jangan ganggu saya. Saya mau pulang" ucap Elisa dengan tangisnya.
"Boleh kamu boleh pulang tapi setelah saya mencicipi tubuhmu" ucap laki-lakinya berambut gondrong yang diikat.
"Jangan pak saya mohon" ucap Elisa semakin ketakutan.
3 laki laki tersebut semakin mendekati Elisa dan Elisa mencoba melarikan diri berhasil melewati laki-laki tersebut namun Elisa tersandung batu sampai jatuh.
"Mau kemana kamu sayang. Saya penasaran apa yang ada di balik hijab kamu itu." Ucap laki-laki berambut gondrong tidak diikat yang berhasil mencolek dagu Elisa.
Paul caca takut tolongin caca ul. Batin Elisa
Tiga orang lelaki tersebut terus mendekati Elisa yang sudah terjatuh dan berusaha mundur.
Tiba-tiba ada suara teriakan yang membuat tiga orang lelaki tersebut membalikkan badannya.
"Sialan woy anjing ngapain lo" teriak Reno.
"Lo gausah ikut campur bocah atau lo mau gabung sama kita hah? Lo penasaran kan sama apa yang ada di balik hijab cewek ini" Tanya salah satu laki-laki tersebut sambil mencolek pipi Elisa namun di hempas oleh tangan Elisa.
Melihat Elisa yang sudah ketakutan dan menangis Reno tidak tega dan langsung menhajar 3 orang tersebut.
"Anjing brengksek kalian" ucap Reno dan menhajarnya habis-habisan.
Mereka terus saling tonjok namun meskipun Reno sendiri tapi Reno tidak lemah dalam urusan berantem. Reno berhasil mengalahkan 3 orang tersebut dan membuat mereka pergi. Reno pun babak belur tapi Ia berhasil mengalahkan 3 preman tersebut.
Reno menghampiri Elisa yang terduduk sambil memeluk lutut kaki nya dan menenggelamkan kepalanya di lutut sambil menangis dan memanggil nama Paul.
"Pa ul gu e ta kut ul to longin gu e" tangis Elisa.
Reno terduduk di depan Elisa dan memeluk Elisa yang sedang menangis.
"Udah lo aman mereka udah pergi" ucap Reno mengusap punggung Elisa l.
"Gue takut" tangis Elisa dan mengeratkan pelukan nya kepada Reno.
"Udah lo tenang ada gue disini" ucap Reno.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengapa? (Completed)
Teen Fiction" Aku bisa memilih untuk mencintai siapapun, tapi tuhan telah menciptakan takdir ku sendiri." Elisa Arumi Salsabil. " Mengapa harus ada kata sahabat di antara rasa yang tumbuh setiap harinya ca?" Pauli Adriansyah Faro. " Jika aku bisa memilih takdir...