"lo definisi cewek keren yang pernah gue lihat selama ini sa." Ucap Bian lirih melihat kepergian Elisa.
"Bagus yah udah gue tungguin dari sore lo malah mau ninggalin gue." Ucap Reno yang sudah memasuki mobil nya. "Mana sama cowok ga jelas lagi." Lanjut Reno.
"Yee gue kan gatau kalau lo masih ada di kafe gue kira lo udah balik." Jawab Elisa.
"Alesan lo." Ucap Reno.
"Ishh ngeselin."
Reno melajukan mobil nya tanpa mengeluarkan suara kembali. Entah mengapa Reno merasa badmood kepada Elisa bisa-bisa nya Elisa akan pulang dengan laki-laki yang tidak jelas menurut nya apalagi baru bertemu sekali. Elisa yang melihat Reno tidak bersuara kembali pun membuat nya kebingungan ada apa dengan Reno? Apakah dia memiliki masalah? Elisa yang lapar pun memilih untuk menahan nya takut jika memang Reno sedang ada masalah.
"Thanks Ren." Ucap Elisa ketika Reno sudah menghentikan mobil nya di rumah Elisa.
"Hmm." Hanya itu balasan dari Reno. Elisa yang merasa tidak mendapatkan jawaban apapun lagi dari Reno pun langsung membuka pintu mobilnya dan langsung memasuki rumah nya.
"Aneh banget sih tuh cowok tumben banget diem." Ucap Elisa.
Karena Elisa merasa sangat lapar dan Ia sangat BM sekali makan sate setelah membersihkan dirinya Elisa memutuskan untuk membeli sate di depan gang yang hanya butuh waktu kurang lebih 5 menit untuk berjalan. Hanya menggunakan piyama dan hijab bergo nya Elisa berjalan menuju gang komplek rumahnya untuk membeli sate.
"Bang sate nya satu porsi yah di bungkus." Ucap Elisa.
"Loh Elisa?" Ucap Bian seteleh mendengar suara yang Ia kenal dan meliriknya.
"Loh Bian?" Ucap Elisa kaget.
"Rumah lo deket sini?" Tanya Bian.
"Iya di komplek sini. Lo disini juga?" Tanya Elisa.
"Engga, yah 10 menit lah dari sini cuma gue laper jadi berhenti dulu disini. Eh lo sendiri?" Jawab Bian.
"Iyah sendiri hehe laper abisnya." Jawab Elisa dengan senyum puppy eyes nya.
"Haha yaudah sini duduk dulu sambil nunggu pesenan lo jadi." Ucap Bian menggeserkan tempat duduknya.
Mereka pun mengobrol satu sama lain sambil menunggu pesanan Elisa.
"Neng ini udah jadi." Ucap amang sate.
"Oh iya mang berapa?" Tanya Elisa.
"Sekalian sama gue aja sa bayar nya gue juga udah selesai." Ucap Bian berdiri. "Berapa pak sama yang saya?" Tanya Bian.
"Eh gausah Bian gue bayar sendiri aja." Tolak Elisa.
"Udah gapapa sa. Berapa pak?" Tanya Bian kembali.
"Jadi 55 ribu a." Jawab amang sate.
"Ini pak makasih yah. Kembaliannya ambil aja" Ucap Bian memberikan uang 50 ribu satu dan 10 ribu 1.
"Thanks yah Bian. Padahal gue udah bawa duit ko wkwk." Ucap Elisa.
"Haha santai sa anggap aja salam perkenalan kita gue teraktir sate." Ucap Bian.
"Haha oke siap berarti sekarang kita berteman." Jawab Elisa.
"Nah betul haha, lo balik jalan sa?" Tanya Bian.
"Iyah jalan deket ko cuma 5 menit kayanya." Jawab Elisa.
"Yaudah ayok naik gue anter deh biar lo cepet makan." Ucap Bian.
"Haha boleh deh." Jawab Elisa.
Bian pun mengantar Elisa sampai di rumah nya. Ketika Elisa sudah turun Ia melihat mobil Reno sudah ada di depan rumah nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengapa? (Completed)
Teen Fiction" Aku bisa memilih untuk mencintai siapapun, tapi tuhan telah menciptakan takdir ku sendiri." Elisa Arumi Salsabil. " Mengapa harus ada kata sahabat di antara rasa yang tumbuh setiap harinya ca?" Pauli Adriansyah Faro. " Jika aku bisa memilih takdir...