Setelah kepulangan Reno dari rumah sakit Elisa kembali melakukan aktivitas nya seperti biasa begitu pun dengan Reno hari ini Ia harus pergi ke Bandung selama dua hari karena akan ada pekerjaan dan bertemu cliennya. Setelah melakukan drama LDR nya dengan Elisa yang uring-uringan meminta Reno untuk tidak pergi dengan alasan Reno baru sembuh dan meminta nya untuk tinggal namun Reno tidak bisa menyetujui nya karena Ia harus bertemu client yang sangat penting. Sebelum Reno pergi Ia menyempatkan untuk mengantar Elisa pergi kuliah. Duduk di kursi penumpang berdampingan dengan tangan yang saling bertaut kali ini Elisa yang menunjukkan sikap manja nya. Menyandarkan kepala nya di bahu Reno Elisa sedang merayu kekasih nya tersebut agar membatalkan pergi ke Bandung dengan alasan masih masa pemulihan namun selain itu sebenarnya Elisa tidak suka jika Reno pergi dengan Alya sekretaris nya meskipun pak Jaka ikut tetapi tetap saja Alya akan sering bersama Reno selama dua hari kedepan.
"Sayang kamu beneran harus pergi?" Tanya Elisa masih menyenderkan kepala nya di bahu Reno.
"Iya sayang. Aku benar-benar harus ketemu client aku di Bandung ga bisa di cancel." Jawab Reno sambil memainkan jari-jari tangan Elisa.
"Tapi kamu baru sembuh Reno. Kalau kamu kecapean terus sakit lagi gimana? Aku gamau yah kamu sakit lagi."
"Ga akan sayang. Makanya kamu harus perhatiin aku terus jangan cuek-cuek lagi kaya kemarin."
"Ck jangan di bahas lagi bisa ga?" Kesal Elisa melepaskan sandarannya.
"Bercanda sayang. Pokonya kamu harus kabarin aku terus kemana pun kamu pergi dan kalau bisa gausah bawa motor yah? Pleaseeee." Pinta Reno.
"Ih harus nya kamu yang harus sering kabarin karena kamu jauh Reno bukan aku." Kelak Elisa.
"Iya aku juga yah saling lah ca."
Setelah dua puluh menit Elisa sampai di kampusnya.
"Ca peluk dulu." Pinta Reno saat Elisa akan turun dari mobil nya.
Elisa menyambut pelukan dari Reno mengusap punggung Reno. "Aku kuliah dulu yah. Kabarin kalau udah sampe, jangan capek-capek Ren dan jangan nakal awas kamu tergoda sama Alya." Jelas Elisa sambil mengusap punggung Reno.
Reno melepaskan pelukannya. "Tuh kan sebenernya kamu tuh nyuruh aku karena kamu gamau aku pergi sama Alya kan? Kamu tenang aja ca aku ga akan macam-macam." Jawab Reno menggenggam tangan Elisa.
Elisa sedikit malu pasalnya rasa cemburu nya ternyata tidak bisa Ia sembunyikan dari kekasih nya tersebut.
"Janji?" Ucap Elisa memberikan jari kelingking nya pada Reno.
"Janji." Jawab Reno mengaitkan jarinya dengan jari Elisa dan setelah nya Reno memberikan kecupan hangat di kening Elisa. "Yaudah gih sana masuk, nanti aku kabarin yah sayang."
Elisa mengangguk dan langsung hendak membuka pintu mobil namun seketika Ia membalikkan badannya menghadap Reno memberikan ciuman di pipi kekasih nya tersebut dan langsung pergi meninggalkan Reno.
Cuuppp
"Dah sayang kabarin aku hati-hati. Pak jakaaa hati-hati bawa mobil nya." Teriak Elisa sambil membuka pintu mobil lalu pergi dari hadapan Reno.Reno yang seketika mendapat ciuman di pipinya pun langsung diam tak bergeming kali pertama Elisa mencium nya dan sangat membuat nya tersenyum dan membuat wajah nya panas memerah seketika.
"Caa buset bisa-bisanya abis nyerang langsung kabur gitu." Ucap Reno mengusap pipinya.
"Haduh den Reno jadi saya yang ikut-ikut senyum liat nya den." Ucap pak Jaka tersenyum melihat tingkah Reno.
"Pak apa besok saya nikahin Elisa aja yah pak?" Jawab Reno.
"Hualaah den setuju tapi ga besok juga toh den Reno." Balas pak Jaka dengan tertawa.
![](https://img.wattpad.com/cover/372735580-288-k554006.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengapa? (Completed)
Teen Fiction" Aku bisa memilih untuk mencintai siapapun, tapi tuhan telah menciptakan takdir ku sendiri." Elisa Arumi Salsabil. " Mengapa harus ada kata sahabat di antara rasa yang tumbuh setiap harinya ca?" Pauli Adriansyah Faro. " Jika aku bisa memilih takdir...