****
Sudah dua hari Reno mendiamkan Elisa tanpa sebab. Reno sendiri pun bingung dengan perasaan nya sendiri mengapa Ia seperti ini. Terduduk di balkon kamar nya dengan petikan gitar nya yang menemani sepi nya malam itu. Lagu dari dewa 19 berjudul kangen Ia nyanyikan dengan petikan gitar di tangan nya.
Semua kata rindumu semakin membuatku tak berdaya
Menahan rasa ingin jumpa
Percayalah padaku aku pun rindu kamu, ku akan pulang
Melepas semua kerinduan yang terpendamReno terhenti seketika mendengar bunyi notifikasi di handphone nya. Sebuah chat grup dari Yoga menunjukkan foto Elisa yang sedang bernyanyi di kafe malam ini. "Ren lo dimana sini lah kita nongkrong." Ketik Yoga di chat tersebut.
Reno membuka handphone nya melihat isi pesan tersebut, Ia hanya fokus pada wanita yang sedang bernyanyi itu. Gadis berkacamata dengan hijab pashmina nya yang membuat nya semakin terlihat cantik.
"Arrghh kenapa gue jadi kangen dia si." Gerutu Reno mengacak-acak rambutnya.
Dia mengambil jaket nya dan mengambil kunci motor nya bergegas menuju parkiran rumah nya dan pergi menuju kafe.
"Den mau kemana? Loh ini bibi udah masakin buat makan malam." Ucap Bi Marti ketika melihat Reno turun dari tangga.
"Ada urusan bi." Ucap Reno berlalu. "Bi kalau Reno punya pacar berhijab gimana?" Tanya Reno seketika menghampiri Bi Marti di meja makan.
"Yoo Alhamdulillah den bibi seneng yang pasti dia rajin solat nya biar aden juga ikut rajin solat." Jawab Bi Marti.
"Emang kalau mau pacar yang berhijab harus rajin solat bi?" Tanya Reno.
"Iya atuh den kan supaya bisa jadi imam yang baik. Nah kalau bisa sih yah den pacarannya jangan lama-lama langsung nikahin aja hehe." Ucap Bi Marti.
"Yah bibi kuliah aja belum lulus udah nikah. Yaudah deh Reno pergi dulu bi. Doain Reno yah." Ucap Reno dengan sumringah.
"Masyaaallah kelihatan seneng banget den Reno. Semoga kali ini bahagia di jalan yang benar yah den, Bibi doakan selalu." Ucap Bi Marti melihat kepergian Reno.
Apakah Reno akan menyatakan perasaan kepada Elisa? Entah lah yang jelas Reno sangat merindukan gadis itu. Apalagi setelah mendengar perkataan Daniel tempo hari. "Hati-hati lo kalau suka yah jujur jangan bertindak bego dengan ngekang dia. Yang ada dia ilfeel sama lo dan dia sama cowo lain." Ucap Daniel.
Semenjak pertemuan nya di taman kampus tempo hari Daniel sangat penasaran dengan sikap Reno pada Elisa sampai akhirnya Danil menanyakan langsung pada Reno meskipun awalnya Reno tidak mengaku tapi Daniel berhasil memancing nya dan dapat menyimpulkan bahwa sebenarnya Reno menyukai Elisa namun masih denail dengan perasaannya.
Sampai di kafe Reno melihat Elisa sedang mengobrol dengan laki-laki yang tempo hari membuat Reno kesal, ya laki-laki itu Bian. Reno mengepalkan tangannya menahan emosi nya karena melihat Elisa yang sedang asik mengobrol namun Ia tahan Reno tidak ingin membuat keributan hanya karena parasaan tidak jelasnya itu. Reno menghampiri Elisa yang sedang asik mengobrol itu.
"Ca.." panggil Reno.
"Reno? lo disini?" Tanya Elisa kaget.
"Iyah. Lo udah selesai? Pulang yuk gue anter sekalian ada yang mau gue omongin juga sama lo." Ucap Reno.
"Yah tapi gue udah janji sama Bian Ren tadi dia minta anter beli gitar buat adek nya." Ucap Elisa.
Reno menatap Bian di samping Elisa dengan tatapan aneh. "Oh oke kalau gitu next time aja." Jawab Reno langsung meninggalkan Elisa tanpa mendengar jawaban Elisa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mengapa? (Completed)
Fiksi Remaja" Aku bisa memilih untuk mencintai siapapun, tapi tuhan telah menciptakan takdir ku sendiri." Elisa Arumi Salsabil. " Mengapa harus ada kata sahabat di antara rasa yang tumbuh setiap harinya ca?" Pauli Adriansyah Faro. " Jika aku bisa memilih takdir...