Terluka

443 15 0
                                    

" Aahhh sakittt... Sakittt.." lirih Elisa

" Ca kamu kenapa?" Berlari menghampiri Elisa.

" Sakit ul kaki ku berdarah sakit ul" tangis Elisa sambil menunjukkan lutut kiri nya yang terluka dan berdarah berdarah.

" Biar aku lihat ca lukanya" dengan nada khawatir Paul mengecek luka yg tertutupi tangan karena di halangi oleh Elisa.

" Yaampun ca sini aku perban pakai sarung tangan ku dulu yah habis ini kita pulang" ucap Paul mengeluarkan sapu tangan yang ada di kantongnya dan Elisa hanya mengangguk dan merintis kesakitan.

Mereka berjalan pulang dengan Elisa di bonceng Paul. Dan Paul sangat khawatir melihat Elisa yang masih menangis terisak.

" Sampai ca. Hati2 kamu pegangan aku yah ca."

" Ul sakit banget haaa mama kaki Caca berdarah sakit" rengek Elisa sambil di gandeng Paul untuk masuk ke rumahnya.

" Yaampun non kenapa kaki nya? Sebentar bibi ambil kotak obat dulu yah"

"Ca duduk sini yah. Maafin aku ca" ucap Paul sambil menundukkan kepalanya merasa bersalah karena telah mengajak nya main sepeda.

" Sini non bibi obatin yah" ucap bi Kokom.

" Awass bi perihh sakitt Caca mau mama bii"

" Tahan yah non sebentar lagi selesai. Mama masih di luar kota non baru pulang besok lusa" jawab bi Kokom dan Elisa masih menangis.

" Ca jangan nangis yah. Maafin aku ca" ucap Paul sambil memeluk Elisa dari pinggir.

...ca kamu tenang yah aku akan jagain kamu sampe mamamu pulang jadi kamu jangan nangis yah"

" janji yah ul karena kamu udah bikin aku jatuh jadi kamu harus temenin aku main, makan, dan kerjain tugas sekolah ku"

" Iya ca ku janji aku akan menginap disini nemenin kamu dan ngerjain tugas kamu."

Paul pun meminta izin ke orang tuanya untuk menginap di rumah Elisa karena Elisa jatuh dan mama nya tidak ada di rumah hingga bsok Minggu. Karena Senin sudah masuk sekolah kembali.

Selama menginap Paul selalu memperhatikan Elisa entah itu menyuapi makan, menggandeng nya ketika akan ke kamar mandi dan mengerjakan tugas Paul sangat telaten mengurus Elisa.

****
Di dalam sebuah apartemen di Italia terlihat pasangan suami istri yang sedang sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Dewi sedang sibuk dengan laptop nya yang masih mengurusi sisa pekerjaan nya di rumah dan Bram dengan telfon nya yang sendang menghubungi salah satu anggotanya dan terlihat panik seketika.

" Sayang aku harus pergi ke markas malam ini juga kemungkinan aku akan pulang untuk beberapa hari" Jelas Bram kepada istrinya.
" Ada apa? Apakah ada masalah?"
" Iya nanti akan aku jelaskan. Aku pamit kamu hati-hati dirumah." Jawab Bram yang terburu-buru. Dan hanya di anggukan Dewi.

Bram harus pergi ke markas karena ada masalah perebutan lahan yang selama ini ia pertahankan akan di rebut oleh salah satu mafia di itali. Sesampainya di markas ia bersiap menyiapkan senjata seperti tembakan karena ia akan pergi untuk mempertahankan apa yang harus ia pertahankan.

Setelah 3 hari pergi ia kembali bersama anggota nya dengan keadaan babak belur namun dengan hasil yang memuaskan karena ia berhasil menyingkirkan Alex sebagai perebut lahan yang Bram miliki.

" Sayang yaampun luka mu sini biar aku obati." Jelas Dewi dengan menarik tangan Bram untuk duduk di sebelah nya.

.... Kamu tuh kenapa ini ko babak belur gini ada masalah apa hmm?

" Kemarin Alex bikin ulah lagi dia mau merebut lahan yang sudah aku pertahankan beberapa tahun ini."

" Lalu gimana hasilnya?" Jawab Dewi yang sibuk mengoleskan salep di setiap luka Bram.

" Aman dia sudah mati dan semoga tidak ada lagi manusia seperti Alex."

" Tapi mas aku semakin khawatir sama keadaan kita lebih baik kita pulang ke Indonesia kita berkumpul dengan anak-anak."

" Tidak bisa sayang aku harus tetap disini anggotaku membutuhkan aku."

" Aku kangen anak-anak mas."

" Yasudah kamu pulang aja yah ketemu anak-anak kasihan mereka pasti merindukan kita tapi aku tidak bisa ikut pulang masih banyak urusan disini." Jelas Bram.

" Tapi mas aku juga khawatir kalau harus ninggalin kamu sendiri disini."

" Aku aman sayang. Besok kamu pulang yah aku pesan kan tiket sekarang."

Keesokan pagi Dewi segera bersiap untuk flight ke Indonesia untuk bertemu anak-anaknya. Iya pergi di dampingi satu orang bodyguard yang di utus oleh Bram untuk menjaga Dewi selama perjalanan ke indo. Sesampainya di indo Dewi langsung menghampiri anak-anak nya dan memeluk hangat anak anaknya.

" Sayang anak mami i Miss you so much nak" ucap Dewi kepada Reno yg menghampiri nya dan langsung memeluknya.

" Miss you too mamii"

" Abang Jo kemana nak?"

" Abang di kamar mami sedang tidur siang" yah mereka tidak sekolah karena ini hari Sabtu mereka libur sekolah di hari Sabtu dan Minggu.

" Yaudah yuk kita ke kamar Abang"

Sesampainya di kamar Joshua Dewi langsung membangunkannya dengan mengelus pucuk kepalanya.

" Nak Abang bangun sayang mami pulang ini loh masa Abang tidur? Hmm"

" Eenghh... Mamii aaaa Abang kangen mami" langsung memeluk mami Dewi dengan suara peraunya.

" Iya sama mami juga kangen nak. Yuk bangun dulu Abang jo sama ade Reno mau makan apa mami masakin yuuk. Kangen masakan mami ga nih anak anak ganteng mami hayoo" tanya mami Dewi sambil mencolek hidung anak anaknya.

" Reno mau ikan naniura mami Reno kangen buatan mami"

" Boleh dong kalau Abang mau apa?"

" Abang apa aja yang mami masak Abang mau makan semua hehe"

" Uduuuduu okee let's go kita turun kebawah temenin mami masak mau kan?"

" Mau dong mamii" jawab Reno dan Joshua.

Hari itu adalah hari kebahagiaan untuk Reno dan juga Joshua karena sudah lama tidak bertemu mami nya meskipun tidak dengan papinya tapi Reno dan Joshua sudah cukup bahagia karena dengan papi nya pun mereka kurang dekat di karenakan Bram sibuk mengurus bisnisnya di Italia dan juga sebagai mafia hingga jarang sekali untuk pulang ke Indonesia.

GUYS SELAMAT MEMBACA 🤗
MAAF YAH KALAU ADA SALAH SALAH KATA ATAU HURUF. HEHE BARU PERTAMA NYOBA NULIS CERITA GINI BIASNYA AKU HANYA BIKIN PUISI DI BLOG PRIBADI KU AJA. SEMOGA KALIAN SUKA YAH. SALAM KENAL DARI MINAD 💙💜

Mengapa? (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang