Dengan penuh semangat yang tinggi serta senyuman riang nya Ia menatap cermin di kamar nya. Faro ingin mengajak Elisa berjalan-jalan. Faro ingin menebus kesalahannya yang telah hilang tanpa kabar. Bogor adalah kota yang akan Faro kunjungi dengan Elisa.
"Caaa.." panggil Faro ketika sudah sampai di rumah Elisa dan memasuki rumah Elisa.
"Masih di kamar den non Elisa nya." Jawab Bi Mar ketika mendengar Faro yang memanggil-manggil Elisa.
"Oke bi aku ke kamar Elisa yah bi." Jawab Faro langsung berlari menuju kamar Elisa.
"Tok tok caaa. Ini gue main yuuuk." Teriak Faro ketika sudah sampai depan kamar Elisa.
"Berisik ull gue masih ngantuk." Jerit Elisa yang masih tertidur di kamar. Semenjak pulang dari rumah Reno Elisa memutuskan untuk melanjutkan tidur nya karena semalaman Ia baru bisa tidur pukul 3 subuh karena Reno yang terus mengigau dan Elisa harus mengompres Reno yang demam.
Paul langsung membuka pintu kamar Elisa yang tidak terkunci dan menggeleng kan kepala nya ketika melihat Elisa yang masih tertidur dengan selimut yang menutupi tubuhnya.
"Ca bangun udah siang." Ucap Paul menggoyangkan kaki Elisa yang tertutup selimut.
"Ah gamau ngantuk ul gue baru tidur jam 3 subuh." Tolak Elisa menutup kepalanya yang tidak berhijab itu dengan selimut. "Ul keluar sana gue ga pake hijab." Lanjut Elisa ketika sadar Ia tidak memakai hijab nya.
"Apaan sih gue juga dari dulu udah tau lu ga pake hijab gimana ca. Udah ayoo cepet mandi kita jalan-jalan." Jawab Paul menarik selimut Elisa.
Dengan berjalan gontai Elisa menuju kamar mandi melaksanakan rangkaian mandi nya meskipun keadaan masih mengantuk. Setelah selesai Ia berganti pakaian casual nya celana jeans kulot dengan blouse berwarna coklat serta pashmina yang berwarna senada juga kacamata tipis nya. Saking malas nya Elisa hanya menggunakan sunscreen serta liptint di bibirnya.
"Lo mau bawa gue kemana sih ul?" Tanya Elisa yang sudah berada di dalam mobil Paul.
"Udah lo tenang aja pokonya lo gaakan nyesel." Jawab Paul sambil mengemudi.
"Yaudah deh gue mau tidur lagi. Bangunin gue kalau udah sampe yah." Jawab Elisa mencari posisi tidur nya dengan memundurkan kursi mobilnya.
Butuh waktu hampir 3 jam menuju puncak Bogor karena kondisi jalan yang sedikit macet. Gunung mas adalah tujuan Paul mengajak Elisa. Tempat wisata gunung mas yang berada di puncak Bogor ini Selain menyajikan wisata alam, kita pun bisa turut jalani aktivitas seru seperti memetik daun teh, trekking, hingga piknik. Dengan suasana dingin dan sejuk serta pemandangan kebun teh yang asri Paul sudah memarkirkan mobil nya dan membangun kan Elisa yang masih tertidur nyenyak.
"Ca bangun udah sampai." Ucap paul menggoyangkan tangan Elisa.
"Engghhh kita di mana ul?" Tanya Elisa dengan suara perau nya melihat sekeliling. "Puncak?" Tanya Elisa kembali.
"Iya udah ayok turu. Tidur mulu gaada berubah nya lo dari dulu." Ucap Paul mengomel.
"Yee gue malam begadang tau." Jawab Elisa bergegas menyusul Paul keluar. Elisa menarik nafas nya dalam ketika sudah berada di luar "ah sejuk banget ul coba di jakarta udara nya kaya gini yah ga macet ga banyak polusi." Ucap Elisa kembali sambil melihat sekeliling nya yang di kelilingi kebun teh.
"Heh disini juga macet tadi ca lo tidur terus gue jadi sendirian ngadepin macet." Jawab Paul kesal karena semenjak perjalanan nya tadi Elisa hanya tertidur.
"Hah masa sih? Gue pikir gaakan nacet ul hehe sorry lagian lo sendiri yang ngajak kan?" Jawab Elisa dengan senyuman puppy eyes nya.
"Hari minggu Sekarang ca pasti macet." Jawab Paul. "Udah ayo masuk" lanjut Paul menggandeng tangan Elisa untuk masuk ke area gunung mas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengapa? (Completed)
Teen Fiction" Aku bisa memilih untuk mencintai siapapun, tapi tuhan telah menciptakan takdir ku sendiri." Elisa Arumi Salsabil. " Mengapa harus ada kata sahabat di antara rasa yang tumbuh setiap harinya ca?" Pauli Adriansyah Faro. " Jika aku bisa memilih takdir...