kekhawatiran Sabila

411 34 6
                                    

Faro mengejar Sabila yang sudah keluar dari kafe menuju parkiran.

"Bil tunggu aku antar pulang yah." Ucap Faro menahan tangan Sabila.

"Gausah aku mau pesen Go-Jek aja." Jawab Sabila yah karena Ia tadi berangkat di antar oleh supir nya sehingga saat ini Sabila belum menghubungi supir nya kembali untuk menjemput nya.

"Please aku anter yah bil." Ucap Faro memohon.

Sabila melihat ke arah Faro dan menatapnya tajam namun seketika tatapan itu berubah menjadi tatapan penuh khawatir ketika Sabila melihat ada darah yang keluar dari hidung Faro. "Ro hidung kamu berdarah." Ucap Sabila mengusap darah yang ada di hidung Faro.

Faro tersadar dan dan langsung memegang hidung nya. "Aku gapapa ko Bil." Jawab Faro dengan tangan yang bergetar.

"Mobil kamu dimana?" Tanya Sabila melihat sekeliling parkiran.

Faro menunjuknya dan membawa Sabila ke dalam mobilnya. Sementara Sabila langsung mengambil tissue yang ada di mobil Faro dan berusaha membersihkan kan darah yang terus mengalir.

"Ro kamu rebahan dulu biar darah nya berhenti." Ucap Sabila mengatur kursi mobil Faro agar lebih nyaman.

"Ro kita ke rumah sakit yah? Aku antar kamu sekarang ro aku khawatir." Ucap Sabila sambil mengganti tissue di hidung Faro.

"Gausah bil aku aman ko ini cuma kecapean aja." Jawab Faro.

"Sejak kapan kamu ngerokok lagi ro? Bukannya semenjak kamu sakit kamu udah berhenti merokok?" Tanya Sabila menatap Faro.

"Aku baru ko Bil tadi karena di tawarin Reno aja aku ga enak jadi aku ambil." Jawab Faro berbohong karena faktanya semenjak kepulangan nya ke Indonesia Faro lebih sering merokok, karena menurut nya itu bisa mengurangi beban pikiran nya tentang Elisa.

"Kamu bisa tinggalin rokok ga ro? Itu bahaya banget untuk kesehatan kamu, apalagi kamu lagi masa pengobatan ro. Please aku mohon jangan siksa diri kamu lagi kalau kamu masih mau sembuh ro." Ucap Sabila memelas dan memohon.

Faro bangun dari tidurnya nya dan membenarkan kursi nya. "Aku usahain yah Bil." Jawab Faro mengelus tangan Sabila.

"Ro?"

"Hmm kenapa?" Tanya Faro menatap Sabila yang berada di sampingnya.

Sabila mengulurkan jari kelingking nya "Janji kamu akan sembuh ro?" Tanya Sabila penuh dengan tatapan yang dalam.

Faro menyambut jari kelingking Sabila dan mengangguk "Aku usahain yah Bil." Jawab Faro dengan senyuman nya. Meskipun Ia tidak tahu apakah Ia mampu melewati nya tau tidak. Sementara selain fisik nya yang sakit saat ini Faro benar-benar baru menyadari hati nya begitu hampa mengetahui fakta seseorang yang Ia anggap sahabat nya itu kini sudah bahagia dengan laki-laki lain.

"Yaudah kita pulang yah." Ucap Faro dan lansung mengendarai mobilnya untuk mengantar Sabila.

"Ro maaf kalau aku udah lancang tadi dan udah hampir keceplosan di depan Elisa." Ucap Sabila memecahkan keheningan menyadari diri nya yang hampir saja membocorkan rahasia tentang kesehatan Faro di depan Elisa.

"Gapapa Bil. Makasih yah kamu udah selalu peduli sama aku." Jawab Faro.

"Aku cuma mau kamu sembuh Far dan kamu ga nyerah sama sakit kamu. Karena masih ada orang yang bahagia melihat kamu Far mama dan papa kamu pasti sedih kalau kamu nyerah Far, jadi kamu harus semangat untuk sembuh yah?" Jelas Sabila.

"Iyaa Bil aku pasti sembuh ko. Kamu tenang aja yah." Jawab Faro sambil mengendarai mobil nya.

"Besok jadwal kamu kemo kan ro?" Tanya Sabila.

Mengapa? (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang