Suara hujan yang menemani Reno terduduk didepan meja dengan laptopnya Ia mulai mempelajari hal-hal mengenai perusahaan orang tuanya di Indonesia Lian's group adalah salah satu perusahaan yang di miliki oleh orang tuanya di Indonesia meskipun tidak terlalu besar seperti bisninya di Itali. Karena lian's grup ini didirikan baru sekitar 5 tahun tapi perkembangan nya cukup pesat.
Reno mulai mempelajari nya Ia sadar bagaimanapun ini adalah tugasnya sebagai seorang anak. Ia tidak rela jika apa yang di perjuangkan oleh orang tuanya akan hancur begitu saja apalagi jika harus jatuh kepada orang yang salah.
Pagi hari Reno terbangun dari tidur nya mengingat akan ada kelas pagi hari ini Ia beranjak dari tidurnya menuju kamar mandi dan bersiap untuk pergi ke kampus.
Tidak ada sarapan yang menemani Reno di pagi ini Ia hampir telat untuk datang ke kampus. Saat di perjalanan Ia melihat Elisa dengan mengendarai motor nya tidak lupa dengan helm bogo yang Ia pakai membuat wajah Elisa terlihat gemas di mata Reno. Reno mengikuti Elisa di belakangnya entah mengapa Ia seperti sangat santai padahal waktu jam kuliah nya sudah mepet.
Ketika sampai di parkiran Ia melihat jam di tangannya Reno tersadar akan kebodohan nya.
"Anjirrr lo ngapain Reno udah tau telat masih aja santai ngikutin cewek aneh itu." Ucap Reno mengacak-acak rambut gondrong nya itu.
Reno terburu turun dari mobil nya Ia harus segera masuk kelas nya karena ia harus mengumpulkan tugas lirik lagu yang Ia buat.
Brukkkk.
"Sorry sorry gue buru-buru ca." Ucap Reno membiarkan Elisa memunguti isi tas nya yang jatuh akibat di tabrak Reno.
"Ishh manusia itu pagi-pagi udah bikin kesel gue aja. Masih pagi Elisa lo udah apes aja." Gerutu Elisa.
"Sa lo kenapa?" Tanya sabila yang membantu Elisa.
"Gapapa sab gue ga sengaja di tabrak cowo aneh tadi dia lagi buru-buru." Jawab Elisa.
"Yakin lo ga papa gaada yang luka." Tanya Sabila.
"Aman sab gue gapapa ko." Jawab Elisa dan kembali berjalan menuju kelas dengan sabila.
"Eh sa balik kampus lo ada acara ga?" Tanya sabila kembali.
"Hm gaada sih kayanya sab. Kenapa?" Jawab Elisa.
"Temenin gue yuk sa ke mall gue mau belanja baju untuk ngampus. Gue ga bawa banyak baju soalnya di rumah banyak nya baju gue yang dulu." Ucap Sabila.
"Boleh tapi gue bawa motor. Lo bawa kendaraan ga sab?" Tanya Elisa.
"Gue di jemput supir sih biasanya. Tapi gapapa kita motoran aja kayanya seru." Jawab sabila riang.
"Gapapa lo motoran?" Tanya Elisa meyakinkan Sabila.
"Gapapa lah sa gue pengen banget malah." Jawab Sabila kembali Riang.
"Oke deh kalau gitu."
Setelah mata kuliah selesai Elisa dan sabila pun menuju parkiran dan lagi-lagi Elisa melihat Reno dengan seseorang yang Ia tahu itu adalah kekasihnya Reno. Wanita itu memasuki mobil Reno. Entah mengapa Elisa merasa ingin tahu lebih dalam tentang Reno wajah nya begitu penuh dengan rasa penasaran Ia termenung memperhatikan mobil Reno yang akan pergi dari parkiran.
"Sa lo kenapa?" Tanya sabila menggoyangkan bahu Elisa.
"Eh gapapa ko sab. Yuk." Ajak Elisa. "Eh tapi helmnya cuma satu sab gimana?" Tanya Elisa.
"Gapapa kali sa kayanya gaakan ada polisi juga kan toh deket mall dari kampus ini." Jelas Sabila.
Elisa pun mengendari motornya dengan sabila di belakang nya. Terlihat sabila yang begitu antusias menaiki motor Elisa tersenyum melihatnya.
"Sa gue seneng banget akhirnya gue bisa ngerasain naik motor." Jerit Sabila di belakang helm Elisa membuat nya tertawa melihat tingkah sabila.
Sabila mengeluarkan ponsel nya dan memotret Elisa di berbagai sisi. Entah itu tangan Elisa yang sedang memegang stir motor, helm yang dibgunakan Elisa dan depan motor elisa yang mengarah ke jalan.
"Sa nanti ajak gue motoran lagi yah " teriak Sabila kembali dan di anggukan oleh Elisa.
Sesampainya di Mall Elisa memarkirkan motornya dan memasuki mall dengan mengikuti sabila.
"Sa makan dulu yuk gue laper. Tenang gue yang traktir lo yah." Ucap Sabila.
"Oke gass ditraktir Sabila." Jawab Elisa tak kalah riang.
Elisa dan sabila bergandengan tangan selayaknya adik kaka sabila yang lebih kecil dari Elisa terlihat seperti adiknya Elisa pdahal usia mereka hanya berbeda beberapa bulan saja.
Mereka memakan sushi di salah satu restoran di dalam mall. Ketika sedang asik memakan sushi lagi-lagi Elisa melihat Reno dengan kekasihnya itu terlihat mesra membuat Elisa risih melihatnya. Sabila yang sadar dengan Elisa yang seketika diam melihat ke arah lain pun bingung dan membuat Sabila mengikuti arah pandang Elisa.
"Lo lagi liatin ka Reno sa?" Tanya sabila.
"Hah ah ngga ko gue ga liatin dia " ucap Elisa mengalihkan pandangan nya ke makanan di depannya.
"Hm lo kenal dia?" Tanya Sabila kembali.
"Ga terlalu kenal sih biasa aja." Jawab Elisa kembali.
Setelah selesai makan mereka kembali berjalan menuju tempat yang ingin sabila kunjungi. Tempat pakaian bermerk Sabila mulai memilih beberapa pakaian yang akan ia beli. Mereka pun memasuki ke tempat makeup untuk membeli beberapa keperluan Sabila. Melihat sabila sedang memilih makeup dan skincare pun membuat Elisa tergoda dan melihat liptint di depannya dengan bentuk nya yang lucu. Elisa mencoba nya mengoleskan di tangannya mencari warna mana yang cocok untuknya. Setelah menemukan yang bagus Elisa mencoba nya di bibirnya dengan melihat ke arah kaca di depannya.
"Cantik." Ucap seseorang di belakang Elisa yang sedang memperhatikan Elisa di kaca.
Elisa terkaget dengan suara yang Ia kenali tersebut. "Lo? Bisa ga sih gausah ngagetin gue terus Renoooo." Gerutu Elisa dengan memukul lengan Reno.
"Awss sakit kasar banget si lo jadi cewek." Ucap Reno dengan kesal.
"Bodo amat." Ketus Elisa.
"Dih emosi Mulu hati-hati lo darah tinggi." Sindir Reno.
"Bodo amat Ren sana urus aja cewek lo pergii" Jawab Elisa dengan ketus.
"Cewek? Ko ko tau gue kesini sama cewek? Wah lo ngikutin gue yah?" Tanya Reno jahil.
"Apasih siapa juga yang ngikutin lo? Gue nganter sabila noh anaknya." Jawab Elisa menunjuk Sabila yang sedang kebingungan memilih barang yang akan Ia beli.
"Reno sayang kamu ngapain disini ayo." Ucap Anggi yang tiba-tiba menghampiri Reno dan langsung memeluk lengan Reno.
Elisa yang geram melihatnya memutuskan untuk pergi meninggalkan Reno.
"Apasih gi bisa ga gausah kaya gini risih gue pake bilang sayang segala. Kita udah putus yah lo inget. Gue mau jalan sama lo karena lo yang mohon-mohon ini terakhir kalinya." Ucap Reno sedikit dengan nada tinggi dan melepaskan pelukan Anggi.
"Oh jadi cewek hijaban itu Ren yang merebut kamu dari aku?" Ganya Anggi sinis.
"Gaada urusannya sama dia. Gue emang udah capek aja sama tingkah lo yang ke kanak-kanakan." Balas Reno ketus.
Tunggu gue Ren gue akan bikin lo jadi milik gue lagi. Batin Anggi.
To be continue.
Elisa are you jealous? Atau cuma penasaran?
Jangan lupa tinggalin jejak guys.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengapa? (Completed)
Teen Fiction" Aku bisa memilih untuk mencintai siapapun, tapi tuhan telah menciptakan takdir ku sendiri." Elisa Arumi Salsabil. " Mengapa harus ada kata sahabat di antara rasa yang tumbuh setiap harinya ca?" Pauli Adriansyah Faro. " Jika aku bisa memilih takdir...