Oliv's POV
Seperti yang kukatakan sebelumnya, Jaran Hilli adalah tempat favoritku dan selalu akan menjadi tempat favoritku.
Dan sore ini, aku berada di Jalan Hilli menatap pemandangan sunset denpasar yang indah dengan Sandy berdiri di sampingku.
"Akhirnya kamu ajak aku kesini" mata Sandy berbinar menatap keindahan Jaran Hilli
"Selama ini aku pikir kamu gak akan pernah mau" jawabku
Sandy tertawa "Kamu dan semua pemikiran kamu"ia menoleh ke arahku
Sore itu, pemandangan di hadapanku lebih indah jadi aku tidak balik menoleh ke arahnya.
"Kalau one day ada sesuatu yang kamu pengen tahu, let me know instead of guessing. Oke?"
Aku akhirnya menoleh ke arahnya "Oke" jawabku
Sebenarnya ada sesuatu yang ingin kutanyakan padanya.. namun aku rasa saat ini bukan waktu yang tepat
Semester satu kelas XII sudah berakhir, waktu berlalu dengan sangat cepat. Seperti baru kemarin kami naik ke kelas XII, atau rasanya baru kemarin IMO dilaksanakan.
Semuanya benar berlangsung sangat cepat.
Selama enam bulan ini, kami menghabiskan banyak waktu bersama. Sandy masih mengajariku materi Fisika yang sulit. Saat weekend juga kami sering pergi bersama ke tempat tempat baru di Bali.. pantai pantai tersembunyi yang indah atau tebing tebing dengan pemandangan luar biasa. Kami juga beberapa kali kembali ke Blue Lagoon saat Sandy dan aku sedang sangat penat belajar.
Hubungan Sandy dan teman temanku juga membaik. Aku, Sandy, Jere, Ste, Gio, dan Rene sering menghabiskan waktu bersama untuk belajar dan juga bermain.
Kami juga sudah mulai mengurusi pemberkasan untuk pendaftaran undangan masuk universitas. Nilai ujian semester ku membaik dan wali kelas ku mengatakan besar kemungkinan aku akan diterima di Fakultas Kedokteran UNUD seperti mauku. Aku sangat lega mendengar ini.
Sementara Sandy, pengumuman penerimaan Stanford dalam beberapa bulan lagi. Semua orang di sekolah sudah yakin ia pasti akan diterima.
Semuanya berjalan sesuai dengan rencana kami, sesuai harapan dan mimpi mimpi kami.
Mungkin karena pemandangan di hadapan ku sangat indah, pikiranku melayang..
Setelah kejadian di lapangan basket saat itu.. saat Sandy mengatakan ia menyukaiku, kami tidak pernah membahas mengenai hal itu lagi.
Aku juga tidak pernah mempertanyakan hubungan kami saat ini dan hanya menjalani
Sandy tidak pernah membahasnya dan aku pun tidak mempertanyakan nya lagi walaupun terkadang aku ingin. Namun, entah kenapa aku tidak pernah siap mendengar jawabannya.
Aku tidak tau apa yang terjadi setelah ini, bagaimana dengan kami.. apakah suatu hari ia akan kembali ke Denpasar? apakah ia akan tetap mengingatku saat ia sudah memiliki kesibukan baru di California?
Sandy mengatakan saat ada yang ingin kuketahui, lebih baik untuk menanyakan padanya dibandingkan dengan menebak nebak. Namun, apakah ini benar saat yang tepat untuk kami membahas hal ini di tengah sibuknya dan cemasnya kami menunggu kepastian masa depan?
"Masa masa sekolah kita akan berakhir, rasanya baru kemarin aku pakai seragam putih abu abu" aku menghela.. entah karena lega atau karena akan berat melepaskan semua kenangan yang ada.
"Aku gak tau apa semuanya bisa sama kaya sekarang.. Apa aku masih bisa sering ketemu Rene dan Gio" pandangaku jauh ke depan. "Atau setelah kamu berangkat ke California, apa kita masih bisa ketemu lagi?"
Seketika aku merasakan tatapan Sandy sudah padaku
"Atau kamu akan lupa dengan semua yang ada di Denpasar? Lupa pantai pantai indah ini.. lupa blue lagoon... lupa Jere dan Ste.. apa kamu akan lupa aku?" aku tertawa saat mengatakannya, tidak ingin Sandy menanggapinya serius.
Aku kemudian terdiam.. Sandy juga tidak mengatakan apapun. Pandangan kami sudah lurus menatap matahari sudah semakin turun mendekati ujung laut.
"I don't know what will happen in the future.. but i will never forget Denpasar dan semua yang ada disini.." Sandy memberi jeda pada kalimatnya. Aku kemudian menoleh ke arahnya.
Kami saling menatap dengan pantulan sunset yang masih terlihat di ujung mataku
"And i will never forget you" tambahnya... "Walaupun nanti aku disana dan ga ada waktu kembali ke Denpasar dalam beberapa tahun, aku gak mungkin lupain kamu. Ga mungkin aku lupain kamu"
Aku tersenyum mendengar kalimatnya
"But promise me.. when i'm not around.. you'll be fine here" Sandy menatapku serius
Aku mengalihkan pandanganku darinya, karena rasanya aku ingin menangis saat itu
"Aku akan baik baik aja disini.." ucapku perlahan agar tidak menangis "dan kamu juga harus baik baik disana"
Sandy mengiyakan nya
Saat itu.. matahari benar benar hilang dari pandangan kami... dan langit berganti malam...
Notes from author :
pilih extra chapter yang dimau sebelum lulusan SMA dong
1. Oliv, Rene, Gio
2. Sandy, Jere, Ste
3. Oliv dan Brian
4. Yang lainnya (coba sebutkan yang masih penasaran)
KAMU SEDANG MEMBACA
ETERNAL SKIES OF YOU (Dear Sandy)
Romance"Jere told me something funny" ucap Sandy Ia lalu menoleh ke arahku, aku melakukan hal yang sama "He said you like me, funny right?" Jantungku seperti berhenti berdetak untuk beberapa detik saat mendengarnya I like you. Andai aku bisa mengatakan...