Hari ini adalah Hari Raya Galungan, hari di mana umat Hindu memperingati terciptanya alam semesta dan seluruh isinya. Peringatan ini memiliki makna, bahwa sebagai mahluk ciptaan-Nya kita wajib mengucapkan syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi atau Tuhan yang Maha Esa atas karunia-Nya sehingga sebagai umat mampu melakukan kebaikan dan melawan kejahatan
Aku dan papa bersama ke Pura, mama hari ini sedang sakit jadi ia tidak ikut bersama kami.
Seperti hari raya besar lainnya, hari ini banyak orang memandati Pura untuk melakukan persembahyangan bersama.
"Ehhh Ren!" papa memanggil seseorang, aku menoleh untuk melihat om Reno sedang menuju ke arah kami bersama keluarganya, termasuk Sandy. Kak Sally yang melihat ku melambaikan tangan sambil tersenyum lebar. "Sana.. duduk disamping Oliv" perintahnya kepada adiknya.
Om Reno duduk di samping papa, jadi urutannya... Kak Sally, tante Ira, om Reno, Papa, aku, dan Sandy. Aku menoleh kearahnya, "selamat hari raya galungan" ucapku.
Ia hanya mengangguk. Dan itu cukup.
Ibadah dimulai, aku mulai berdoa... mengucapkan syukur atas semua karunia yang sudah Tuhan berikan. Suasana berlangsung hikmat, sampai aku merasa Sandy mulai gelisah di sebelahku. Aku melirik ke arahnya, semua orang masih dalam suasana hikmat berdoa. Ia melihat ke arahku. Kakinya kesemutan. Aku tersenyum, teringat saat kami berusia 10 tahun, aku sering membantunya saat kaki nya kesemutan saat sedang sembahyang. Mungkin ada beberapa hal yang memang tidak berubah.
Ia meletakkan tangannya di hadapanku, untuk berhenti melihat ke arahnya. Tapi tanpa aba aba, kakinya kutarik ke depan "gerakin, biar sirkulasi darahnya lancar" suaraku pelan. Sandy awalnya terlihat kesal namun pada akhirnya mendengarkan. "Masih main dokter dokteran?"tanyanya.
We used to play it together.. aku sebagai dokter dan dia adalah pasien nya.
"Ssstt!!!" aku menoleh ke arah samping kiri, kak Sally sudah memelototiku dan Sandy. Ia mengisyaratkan kami untuk pergi kalau sudah selesai berdoa.
Sandy bangkit berdiri, aku masih di posisi duduk.. mendongakkan kepalaku melihatnya
"Let's go?"
"Hmm?"aku bingung
Sandy mengangkat bahunya "Yauda kalau ga mau" lalu berjalan pergi
Aku buru buru bangkit berdiri, mengejarnya.. aku dan pakaian ku sangat tidak mendukung berlarian, aku berjalan cepat agar bisa mengimbanginya.
"Kamu mau kemana?"tanyaku
"Blue lagoon" jawabnya
Aku berhenti melangkah, aku tidak mungkin mengikutinya kesana dengan pakaian seperti ini. Mungkin Sandy hanya basa basi mengajakku tadi.
Ia sepertinya sadar aku berhenti mengikutinya, ia menoleh ke belakang.
"Ohhh. Yauda pergi sana. Aku disini aja"ucapku pada nya, sambil tersenyum lebar
"Mau ke rumah dulu, ganti pakaian" ucapnya seperti sadar apa yang kupikirkan
"Nah kalau ganti pakaian dulu, aku ikut" aku kembali berjalan ke arahnya. Senyumku mengembang. Ia berdecak.
Ini pertama kali nya kami berada sedekat ini setelah bertahun tahun, dulu aku hanya dibonceng naik sepeda oleh Sandy, saat ini ia sedang mengemudi motor scooter nya. Sementara aku di belakang nya, tak bisa menutupi senyum bahagiaku.
Sandy berhenti di depan rumahku "10 menit lagi aku balik kesini. Pakai baju sama sepatu yang nyaman, trekking 10 menit"
"Oke" jawabku menyanggupi
Ia mengangguk lalu tancap gas menuju rumahnya
Sampai di kamar, aku berteriak kegirangan....
nb: mohon maaf apabila ada kesalahan dalam pemaparan tata cara ibadah perayaan galungan
KAMU SEDANG MEMBACA
ETERNAL SKIES OF YOU (Dear Sandy)
Romance"Jere told me something funny" ucap Sandy Ia lalu menoleh ke arahku, aku melakukan hal yang sama "He said you like me, funny right?" Jantungku seperti berhenti berdetak untuk beberapa detik saat mendengarnya I like you. Andai aku bisa mengatakan...