Tiga minggu berlalu sebagai murid kelas XII. Selama itu juga kuhabiskan waktu dengan lebih fokus belajar. Buku persiapan Universitas selalu kubawa kemanapun aku pergi.
Saat jam makan siang, kuhabiskan bekal di dalam kelas dan setelah selesai makan biasanya aku menuju perpustakaan untuk lanjut mengerjakan soal. Beberapa kali Rene dan Gio juga ikut belajar bersamaku.
Sepulang sekolah, aku Rene dan Gio langsung berangkat ke tempat bimbingan belajar. Sama sekali, tidak ada waktu bermain. Aku benar benar menghabiskan waktku dari pagi sampai malam hanya untuk belajar.
Sesampainya di rumah aku juga harus mengerjakan tugas sekolah. Setiap hari adalah hari yang sibuk.
Setelah tiga minggu yang tidak ada henti, hari ini akhirnya aku kelelahan. Aku baru tidur jam 1 pagi karena menyelesaikan tugas sekolah dan belajar untuk pre test Sabtu ini di tempat bimbel ku.
Ini adalah pre test persiapan Universitas. Passing grade FK Univesitas Udayana adalah 58%. Walaupun ini adalah pre test pertama namun aku harus lulus. Itu adalah tekadku.
Karena kelelahan siang itu, setelah makan siang aku tidak ke perpustakaan namun mengambil waktu tidur sejenak di kelas. Tiba tiba, suara beberapa orang terdengar. Suara temen sekelasku.
"International Mathematical Olimpiade nya minggu depan. Aku dengar performa Sandy turun banget. Nilai nya dia turun. Aku tau dari temen" ucap anak perempuan itu, aku mengenali suaranya.. Suara Linda.
Kubuka mataku perlahan, mereka sadar aku terbangun
"Ehh Liv, maaf jadi ngebangunin" Linda jadi tak enak padaku. "Engga kok, emang aku uda bangun" ucapku sambil mengucek mataku perlahan.
Bagaimana aku bisa tidur mendengar apa yang baru mereka katakan.
Lihatlah aku, setelah semua yang terjadi.. aku masih tak bisa mengabaikan saat aku mendengar nama itu disebut.
Benar, Olimpiade nya akan dimulai minggu depan. Aku tidak lupa. Aku pikir semuanya baik baik saja, namun mendengar yang baru Linda katakan.. membuatku sedikit cemas.
"Linda.." aku memanggil nya. Pandangan Linda dan Evelyn ke arahku. "Ya Liv?"tanyanya ramah
"Tadi aku dengar soal IMO.. Ehmmm" aku ragu awalnya... namun tetap kutanyakan "Sandy kenapa?"
"Ohh iya.. " ucapnya. "Iya, aku denger dari temen ku yang juga setim Sandy buat IMO minggu depan. Semua tim IMO lagi khawatir karena performa Sandy lagi menurun. Test terakhir nilai Sandy turun banget.. Biasa nya nilainya paling tinggi, ini jadi turun ke peringkat 5. Mereka satu tim jumlahnya 6 orangnya. Mereka juga gak tau Sandy kenapa"
Tenggorokan ku terasa sakit. Sandy selalu berada di peringkat 1 dalam semua hal yang ia lakukan, berada di peringkat 5 dari 6 orang. Itu bukan sesuatu yang biasa terjadi padanya.
"Liv... aku tau kalian temenan. Mungkin kamu bisa tanya dia.. or talk to him. Mungkin Sandy lagi ada masalah atau gimana. Karena semua tim IMO benar benar khawatir banget sama dia"
Andai Linda tau apa yang terjadi, ia mungkin tidak akan memintaku melakukan hal ini.
Aku tidak tau harus bagaimana, harusnya aku membiarkannya saja.. tidak peduli dengan apapun yang terjadi pada Sandy.
Atau seperti yang Linda katakan, aku harus menemuinya dan menanyakan pada Sandy apa yang terjadi dan apa yang bisa kubantu.
Sandy mungkin sudah menyakiti hatiku dengan hal terburuk yang bisa ia lakukan namun aku tidak akan pernah mau melihatnya kehilangan hal yang selalu ia impikan dan sudah ia persiapkan mati matian selama ini.
Kedua kakiku ingin berlari kencang mencari Sandy.. namun keraguan itu menahan ku.
Tapi aku tau aku harus melakukan sesuatu..
notes from writer :
Sandy dan Oliv uda ga ketemu selama enam minggu. Tiga minggu karena libur sekolah dan tiga minggu karena Sandy kebanyakan ga ada di sekolah tapi lagi camp terakhir buat persiapan Olimpiade International.
KAMU SEDANG MEMBACA
ETERNAL SKIES OF YOU (Dear Sandy)
Romance"Jere told me something funny" ucap Sandy Ia lalu menoleh ke arahku, aku melakukan hal yang sama "He said you like me, funny right?" Jantungku seperti berhenti berdetak untuk beberapa detik saat mendengarnya I like you. Andai aku bisa mengatakan...