Before The Wedding

114 23 1
                                    

Pernikahan Rene dan Jere akan digelar pada 12 Desember. Semua persiapan sudah dilakukan dari bulan lalu karena mengingat ada banyaknya prosesi pernikahan adat Bali yang harus dilakukan. 

Aku, Gio, Alya, Brian, Ste, dan Kevin adalah orang orang tersibuk selain pihak keluarga untuk persiapan acara pernikahan ini

"Ayang datang tuh" Ledek Ste melihat ke arah gerbang rumah Rene sekilas lalu balik fokus dengan hiasan bunga di tangannya. 

Aku melihat ke arah gerbang, ada Hans yang sedang berjalan ke arah kami. 

"Hei" sapaku pada Hans. "Hei" jawabanya.. lalu menyapa teman temanku yang lain.

"Kalian mau kemana?" tanya Brian ke Hans

"Mau ke acara prof Irwan, anaknya nikahan" jawab Hans

"Woooo.. emang kalian uda pacaran ya?" tanya Gio kepo

Hans hanya tertawa "Susah, Oliv gak mau" candanya

"Husss" aku menghentikan pembicaraan mereka dan berdiri dari posisi dudukku

"Sorry gak bisa bantuin sampai kelar. Tapi ntar info aja kalau masih ada bunga yang kurang buat besok"

"Beres Liv. Uda pergi sana. Uda hampir kelar semuanya kok" ucap Alya yang masih dengan bunga di tangannya

Besok adalah acara pesta lajang Rene dan Jere sebelum acara pernikahan dilaksanakan. Semua teman teman dari mereka berdua diundang pada acara ini. 

"Sorry banget aku gak bisa join juga besok" sesal Hans. Ia sudah mengatakan sebelumnya tidak bisa hadir karena ada operasi penting.

"Nyawa pasien tetap harus yang utama. Gpp, Hans" Brian menepuk pundaknya

Aku melirik ke arah Ste yang sedari tadi yang hanya diam, sangat sibuk dengan bunga bunga di hadapannya. "Ga kelar kelar juga tuh bunga dari tadi" ledekku

Ste tak lama sadar aku sedang membahasnya lalu melihat kearahku dan Hans.. ia memberikan anggukan ke arah Hans mengganti sapaannya.

"Sebenarnya aku uda muak sama bunga bunga ini. Gak tau kenapa gak minta EO aja yang beresin.. bener bener itu anak bedua" kekesalan Ste meluap, membuat kami semua tertawa. 






*****

Sandy : Just landed

Stefano : Damn finally!!!! Welcome back 

Jere tersenyum lega membaca pesan baru di ponselnya 

"Apa sih senyum senyum?" tanya Rene penasaran. 

Jere geleng kepala dan mengisyaratkan Rene kembali fokus mendengar apa yang disampaikan pemuka agama yang duduk di hadapan mereka. 

ETERNAL SKIES OF YOU (Dear Sandy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang