Jere sudah menyuruh Stefano datang ke rumah Sandy malam itu. Mereka akan bicara tentang apa yang terjadi hari ini antara Oliv dan Sandy.
Sesampainya di kamar Sandy, Jere langsung menarik kerah pakaian Sandy. Sandy tidak melawan sama sekali. "Sabar dulu Jer" Stefano memisahkan Jere dan Sandy. "Tenang dulu"
"Ya pikir aja lah, Oliv itu cewe. Masa iya ditinggal kaya gitu. Aku pikir dia masih ada ada hati dikit aja" Jere menunjuk nunjuk ke arah Sandy
"Ngomong San" Stefano melihat ke arah Sandy yang sudah terduduk di atas tempat tidurnya
"Kalian mau dengar apa?" tanyanya
"Jelasin kenapa Oliv sendirian di theme park sambil nangis nangis gitu" Jere meletakkan kedua tangannya di pinggang. Stefano masih menahannya.
Suasana hening untuk beberapa saat
"Karena aku gak tau harus apa" ucap Sandy pada akhirnya. "She said she likes me dan aku gak tau harus respon apa" Sandy melipat kedua tangannya, ia menunduk. "Untuk beberapa waktu aku bingung, cause i think.."
Sandy seperti kesulitan melanjutkan kalimatnya, Stefano lalu berjalan mendekati sahabatnya itu. ia duduk di samping Sandy lalu menepuk pundaknya "What's up buddy?"
Jere masih berdiri di posisinya, menunggu penjelasan Sandy
"Cause i think.. i think i care about her.. a lot" Sandy mengatakan itu sambil melihat ke arah Jere. Stefano di sampingnya menarik nafas panjang.
"Jadi kenapa? Kalau peduli, kejadian sore gak akan kejadian" Jere masih tidak terima. "Kamu ga suka dia okelah, tapi ninggalin begitu sendirian? come on!"
Stefano memberikan kode pada Jere agar tetap tenang
Pada malam itu akhirnya Sandy mengatakan apa yang sebenarnya terjadi
"Aku uda punya banyak rencana dan dia gak pernah ada di dalam rencana itu sebelumnya" kalimat itu seperti sangat berat Sandy katakan. "Kalian tau kan aku uda set plan mau apa habis sekolah dan being in relationship right now is never part of my plan. Setelah lulus sekolah, aku mau ke California dan itu uda direncanakan sejak SMP. Papa selalu mau aku kesana. Belajar mati matian dari pagi sampai malam cuma buat agar aku bisa kesana" nada frustasi itu terdengar dari cara Sandy mengatakannya.
"Dan kenapa Stanford? Kenapa California? Karena Silicon Valley ada disana. That's the plan. Ga ada rencana lain. Tapi buat kesana ga mudah, aku harus belajar keras setiap hari. Kalian pikir aku suka belajar terus? Aku kadang capek.. aku kadang muak.. tapi semuanya aku lakuin for that dream. Mimpi itu uda dekat Jer, Ste.. And i wont give up on that dream" dahi Sandy mengernyit, he is in a deep thought right now
"Dan dia.. akan tetap disini. Olivia akan tetap disini"
notes from writer :
One of the saddest parts is finally here
Aku merasakan kesedihan Sandy waktu menulis bagian ini
KAMU SEDANG MEMBACA
ETERNAL SKIES OF YOU (Dear Sandy)
Romance"Jere told me something funny" ucap Sandy Ia lalu menoleh ke arahku, aku melakukan hal yang sama "He said you like me, funny right?" Jantungku seperti berhenti berdetak untuk beberapa detik saat mendengarnya I like you. Andai aku bisa mengatakan...