23.17 WITA - to Sandy : Aku boleh call?
Tiba tiba layar laptop ku menampilkan panggilan Zoom.. dari Sandy.
"Hei" sapanya.. masih dengan wajah lelah
"Hei" balasku "Maaf ganggu waktu tidur kamu" aku tau ia baru terbangun
"Gak apa.. tadi Fanny kesini pinjem charger laptop jadi aku kebangun. Pas banget tiba tiba chat kamu masuk. Jadi aku langsung call" ia tersenyum, melipat tangannya dan bersandar pada kursi dibelakangnya.
Aku merindukan wajahnya, merindukan suaranya.. aku sangat merindukannya
"Maaf aku baru bisa call kamu sekarang. Semuanya lagi sibuk banget disini" Sandy mendekatkan wajahnya ke layar laptop.
"Kamu pilek ya?" tanyaku mendengar suaranya yang bindeng. "Uda berapa lama?"
Ia tertawa lalu mengangguk "Uda beberapa hari. Tapi gak apa, tadi Fanny juga uda bawain aku obat waktu pinjem charger laptop. Kamu tau gak, untung ada dia.. Fanny banyak banget bantuin aku disini"
Aku merasa miris, karena aku merasa gagal menjadi pacarnya.. entah kenapa rasanya Stefanny lebih layak untuknya dibandingkan aku.
Aku sangat bersyukur karena ada Stefanny disana, yang membantu Sandy dalam banyak hal.. namun ini pun tidak adil untuk gadis itu. Aku tau ia menyukai Sandy, seperti yang Stefano katakan.
"Lomba uda kelar, aku sekarangn uda agak free. Jadi mulai besok uda bisa bangun lebih pagi lagi dan call kamu sebelum kamu tidur" janji nya.. janji yang sudah berulang kali Sandy ucapkan namun sulit untuk ditepati. Bukan karena ia suka ingkar janji namun karena memang keadaannya yang sulit.
"San..." aku memanggil nama itu setelah sekian lama. Dibawah meja, tanganku sudah kukepal erat
Aku menatap wajah yang paling kurindukan itu erat erat.. wajah yang selalu kusukai dan akan tetap kusukai entah sampai kapanpun.
Namun aku sudah memikirkan semua ini dalam beberapa bulan terakhir, aku tidak ingin menahannya dan aku rasa inilah yang terbaik buat kami.
"Sandy.. Kita jalan masing masing aja ya"
KAMU SEDANG MEMBACA
ETERNAL SKIES OF YOU (Dear Sandy)
Romance"Jere told me something funny" ucap Sandy Ia lalu menoleh ke arahku, aku melakukan hal yang sama "He said you like me, funny right?" Jantungku seperti berhenti berdetak untuk beberapa detik saat mendengarnya I like you. Andai aku bisa mengatakan...