Brian Vs Sandy

147 14 2
                                    

*back to the days before"

Pertandingan sore itu cukup sengit. Selisih point mereka sangat kecil. Tapi Brian akan melakukan segala cara untuk mengalahkan Sandy.  Bukan hanya agar dia bisa masuk ke tim basket sekolah namun untuk membuktikan pada Sandy kalau dia bisa mengalahkannya. 

Pertandingan berlangsung selama 1 jam dan dengan satu lemparan terakhir, Brian mengalahkan Sandy. For the first time. 

Brian berseru kencang, merayakan kemenangannya. Stefano dan beberapa anak basket lainnya berlari ke arah Brian memberi selamat. 

Setelah anak anak lainnya sudah fokus dengan kegiatannya, Brian mendekati Sandy, menunggunya memberikan selamat.

"Congrats" Sandy menjulurkan tangannya. Brian menerimanya. "Thanks. I finally beat you" 

"I will never let you beat me again. This is going to be the first and the last time. Jadi jangan terlalu happy" Kalimat Sandy terdengar sombong, namun Brian sudah terbiasa dengan itu. 

"Ayo sparing lagi next time di lapangan basket yang sebenarnya.Aku mau nunjukin Oliv kalau aku bisa ngalahin kamu"

Sandy mengernyitkan dahinya

"I like Oliv. Kalau kamu ga tau" tiba tiba Brian mengatakan itu pada Sandy

"So?" Sandy terlihat tak selera membahasnya. "Not my business"

"Aku liat kalian berdua di lapangan kemarin. You seem to care to her"

Sandy masih menunggu kemana Brian akan membawa pembicaraan ini

"Kita bisa bertanding di semua hal, tapi gak soal Oliv"Brian terlihat serius. "Jadi langsung aja, Do you like her?"

Sandy tertawa mendengar pertanyaan Brian  arena itu terdengar sangat lucu baginya "Are you serious asking me this question?"

"Iya, sangat serius" jawab Brian cepat. Tak seperti Sandy, Brian tak menganggap hal ini adalah hal yang lucu. 

"She can date anyone she likes. I dont care about that" Sandy menekankan kalimatnya

"Okay, so  dont act like you care to her. Jangan buat dia bingung. Selama dua tahun kamu abaikan dia di sekolah, kenapa sekarang berubah?"

Sandy tak suka cara Brian menanyainya. Soal hubungannya dan Oliv itu bukan hal yang harus dicampuri oleh Brian.

"It's not your business" Sandy menatatap Brian tajam. " You can try dating her but let her choose if she wants it or not. And about me and her.. we are friends now. If that  makes you feel better"

Dan apa yang baru dikatakan Sandy sudah cukup untuk Brian

"I will pursue her.. is that okay then?"

Sandy tak menjawab pertanyaan Brian karena baginya yang berhak memutuskan itu semua adalah Oliv. Bukan dirinya ataupun Brian.

"Dont worry about me, i dont like her that way. But about pursuing her.. harusnya kamu tanyain itu ke Oliv bukan ke orang lain. That's how you respect her" kemudian Sandy pergi meninggalkan Brian

Brian berdiri disana dengan rasa bersalah. Namun, ia terpaksa mengatakan semua itu pada Sandy karena ia sangat menyukai Oliv. Selama dua tahun ini Brian berusaha untuk bisa lebih dekat dengan Oliv walaupun ia tahu pandangan Oliv tetap ke arah yang sama dan tidak berubah bahkan sejah mereka masih SMP. Pandangan Oliv hanya pada Sandy seakan ia tak membiarkan orang lain mendekat. 

Apa yang membuat Brian terdiam saat ini, karena respon Sandy tak sepenuhnya sesuai harapannya. Mungkin dari ucapannya Sandy bisa mengatakan kalau ia tak menyukai Oliv lebih dari teman, namun Brian bisa tau dari caranya bicara kalau ia peduli. 

"Let her choose if she wants it or not"

"Respect her"

Berulang kali Sandy mengulangi kalimat itu







notes from writer:

let the drama begin...

so you are tim Sandy or Brian? 

ETERNAL SKIES OF YOU (Dear Sandy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang