Pagi ini kacau sekali. Aku bangun kesiangan karena semalaman belajar untuk persiapan pre test hari ini.
Kelas XI hanya tersisa 4 bulan lagi, dan semua orang belajar mati matian agar nilai raport tidak turun di semester ini untuk mempermudah masuk ke Universitas nantinya.
Aku berlari sangat kencang, 5 menit lagi gerbang sekolah akan ditutup. Aku tidak mau menghabiskan waktuku di ruang BK karena Bu Siwi bisa sangat cerewet, ia bisa menasehati kami panjang lebar soal kedisiplinan selama dua jam full. Sementara aku ada pre test di mata pelajaran pertama.
"Pak tungguin!!!!" teriakku ke pak Tono, security sekolah kami. Ia hanya geleng geleng, namun dengan baik hati menungguku memasuki gerbang.
Aku sudah mau mati rasanya, sprint pagi pagi dengan cuaca Denpasar pagi ini yang sangat terik. Nafasku terengah engah.
"Tumben banget sih telat, mba Oliv. Untung gak ada Bu Siwi. Uda buruan masuk ke kelas"
Kuberikan tanda love pada Pak Tono "Makasi banyak Pak. The best!" Aku lalu berjalan cepat menuju kelasku.
Saat aku berjalan menuju kelas, aku melihat beberapa anak sudah ada di lapangan basket. Ini jam olahraga kelasnya Sandy, aku tau karena aku bisa mendengar suara Stefano yang sedang cekakak cekikikan dengan anak lainnya di pinggir lapangan. "Dia memang luar biasa" ucapku dalam hati.
Sandy tak terlihat. Pasti belum balik. Ia ikut training untuk persiapan OSN selama dua minggu. Pertemuan kami di kantin adalah pertemuan terakhir sebelum ia berangkat ke ubud.
Saat ingin berjalan kembali menuju kelas, bola basket bergulir ke arahku. Aku menatap ke arah lapangan, untung tidak menghantam kepalaku.
Aku berdecak namun tetap berjalan menuju arah bola itu dan tak lama, aku mendengar suara kaki mendekat kearahku disaat aku masih menunduk mengambil bola.
"Hampir aja kena kepala" keluhku, bola sudah kupegang dan kusodorkan pada orang yang ada dihadapanku
Alangkah terkejutnya aku, saat melihat Sandy ada disana
"Sorry" ucapnya "Anak anak terlalu semangat" ia mengambil bola yang kupegang
"Tapi gak kena kan? Muka kamu keliatan merah banget" Sandy terlihat concern
Pertanyaan Sandy kuabaikan
"Ohh.. kamu uda balik?" jujur aku tak menyangka akan melihatnya pagi ini di sekolah
Ia mengangguk "Iya, kemarin" tangan ia masukkan ke dalam kantong celana
Aku mengangguk paham
Sandy melihat ke arah jam tangannya "Kamu ga telat ke kelas? Bukannya kalian ada pre test?"
Aku memukul kepalaku "Astaga!! Iyaaaa" Aku panik sendiri, ku lambaikan tanganku padanya, hendak berlari menuju kelas.
"Oliv!" suara Sandy menghentikanku
Aku menoleh kembali ke arahnya
Ia melemparkan handuk kecil yang sedari tadi ada di bahunya
"Belum dipakai. Wajah kamu merah banget"
"Thank you" aku tersenyum padanya
Kali ini aku berlari cepat menuju ke kelas dengan handuk kecil dari Sandy di tanganku.
KAMU SEDANG MEMBACA
ETERNAL SKIES OF YOU (Dear Sandy)
Romans"Jere told me something funny" ucap Sandy Ia lalu menoleh ke arahku, aku melakukan hal yang sama "He said you like me, funny right?" Jantungku seperti berhenti berdetak untuk beberapa detik saat mendengarnya I like you. Andai aku bisa mengatakan...