Sekitar pukul 4 sore kami semua memutuskan untuk mengakhiri permainan. Semua sudah cukup kelelahah memainkan banyak wahana hari ini.
"Jadi kita balik ya, masing masing uda tau balik sama siapa kan? Yang searah bareng aja" Stefano memastikan kami bisa pulang dengan nyaman dan aman.
Setelah berdiskusi, Stefano akan mengantar Gisel pulang. Jere mengantar Rene dan Gio. Yosua dan teman temannya pulang bersama.
Tersisa Sandy, aku, Maudy, Mira, dan Brian.
"Oliv bareng aku" ujar Sandy
Stefano terlihat bersemangat "Okeee gitu dong, kan kalian searah" ucapan Stefano membuat Brian dan Mira tak bisa mengatakan apapun.
"Kalian berdua bareng aku aja. Aku bawa mobil" ucap Brian ke Mira dan Maudy. Mira awalnya ingin menolak, namun ia tidak memiliki alasan melakukannya jadi ia hanya mengangguk.
Dan di pintu keluar theme park, kami semua berpisah.
"Hati hati di jalan" ucap Brian saat melewati ku dan belum sempat aku mengatakan apapun, Brian sudah berlalu bersama Mira dan Maudy.
"Ayo" ajak Sandy, memecahkan lamunanku yang masih menatap Brian berjalan jauh.
Aku dan Sandy juga akhirnya berjalan bersama menuju parkiran
"You look worried" tanya Sandy padaku. "Brian?"tebaknya
"Iya" Aku menghela nafas. "Aku... rasa aku salah"
Sandy berhenti melangkah
"Kamu suka Brian?" tanyanya
Aku suka kamu, Sandy. Kalimat itu bermain di kepalaku berulang kali, aku berharap ia bisa mengerti semua hal yang terjadi saat ini karena perasaanku padanya.
"Tck. Lupain aja" Sandy sudah berjalan lagi, meninggalkanku
"Aku harap aku bisa suka Brian" ucapku, masih di posisi yang sama
Kalimatku berhasil membuat Sandy berhenti melangkah
"Terus kenapa gak bisa?" tanyanya lagi, ia melihat kearahku dengan serius
Aku memperhatikan wajah pria di hadapanku itu dengan sedih
"Aku uda suka orang lain" jawabku, aku menatap lurus ke arah Sandy
Ada jarak di antara kami sore itu dan keheningan yang panjang... namun aku rasa inilah saat nya. Aku tidak bisa menahan semuanya lagi lebih lama
"Kamu gak tanya siapa orangnya?" tantangku, let's end this here.. all of this
Sandy masih diam di posisinya
"Atau kamu sebenarnya uda tau?" suaraku bergetar, air mataku sudah berlinang.
"Ya, kamu tahu, Sandy" aku tau saat ekspresinya berubah. Sandy mengetahui segalanya, semua hal yang aku sembunyikan
"So you lied to me. Kamu bilang kamu gak suka aku waktu itu" Sandy berdecak, nada suaranya tak seperti sebelumnya. Setiap kalimat yang keluar darinya seperti tamparan keras buatku
"Cause that was the only reason we can be back as friends back then" ia mengucapkannya dengan penuh penekanan. Aku hanya diam di posisiku dengan perasaan kecewa..sedih.. dan malu
"So what is this? You lied to me"
Ia seperti mendorongku jauh ke dasar laut. Bagaimana aku bisa melihatnya lagi setelah ini?
Aku masih tidak bisa mengatakan apapun. That's it.. beginilah semunya berakhir. Aku sudah tau akan seperti ini, namun tetap saja ku lakukan.
"So.. do you really like me?" tanya Sandy dengan tatapan bosan
"Sandy. maaf..aku " Belum sempat aku mengatakan apapun.. Sandy berucap.. "I don't like you that way. I'm sorry.. " dan ia pergi meninggalkanku begitu saja, sendirian.
Matahari mulai terbenam di hadapanku.. namun ia terselubung awan gelap
Tidak ada sunset indah yang menutup langit denpasar sore itu
KAMU SEDANG MEMBACA
ETERNAL SKIES OF YOU (Dear Sandy)
Romansa"Jere told me something funny" ucap Sandy Ia lalu menoleh ke arahku, aku melakukan hal yang sama "He said you like me, funny right?" Jantungku seperti berhenti berdetak untuk beberapa detik saat mendengarnya I like you. Andai aku bisa mengatakan...