34. CH

479 21 0
                                    

Gabriel terus berjalan memasuki apartemen pribadi ano, bibirnya tersenyum tipis ketika ia melihat pria yg di cintai sedang membaca file sembari menikmati wine.

"Sudah malam, mau sampai kapan kamu bekerja? " Kata lelaki itu dengan berjalan mendekat.

Ano yg melihat kesayangan nya ada di Sana, segera meningalkan kegiatannya dan menyambut hangat lelaki nya dengan pelukan nya.

"Masih hangat seperti biasanya" Gumam iel dengan terus merasakan dekapan hangat dari ano.

"Kenapa gk bilang kalau pulang kesini, aku bisa menjemput mu di rumah sakit" Ujar pria itu dengan melayangkan beberapa kecupan di wajah iel.

"Kita bisa menginap di mansion dengan kamar yg lebih luas 'uhmm... " Lanjut nya

"Gapapa aku bisa pulang sendirian kok, disini atau di sana asal ada kamu aku tenang" Sahut iel.

Ia satukan kedua kening mereka dan merasakan hembusan nafas satu sma lain, tangan kekar ano mulai membelai lembut rambut belakang iel yg perlahan turun ke area pingang lelaki itu.

"Kamu mencintai ku kan sayang" Tanya iel tiba tiba membuat ano menatap dirinya.

"Tentu saja" Jawab ano.

"Kamu yg spesial dan selamanya akan tetap begitu" Lanjutnya lagi.

Mereka mulai berciuman dan menikmati permaian satu sma lain, malam ini iel ingin membuat cerita malam yg indah.

"Jadikan aku spesial malam ini, "

"tidak perduli sudah dengan siapa kau bermain di sini , yg ku inginkan malam ini kau menjadikan ku spesial"

Ucapan iel membuat ano terdiam namun pria itu kembali memulai mencumbu bibir ranum gabriel, suara cecapan beradu menjadi satu mencari titik kepuasan masing masing.

Ano gendong tubuh ramping sang tunangan menuju kamar.

Ruangan yg cukup luas dengan Kaca-kaca tinggi yg menjadi penganti dinding, malam yg sunyi dan sejuk membuat kedua insan yg sedang di mabuk nafsu itu saling mencari kehangatan.

"EMHH..... ANO.. " desah kecil lelaki itu ketika ia merasakan usapan sensual dari sang tunangan.

"Ano...akhhh.... "

Lelaki itu terus mengeluarkan desahannya yg mampu membuat nafsu pria tersebut semakin meninggi , walaupun bibir nya mendesah akan setiap sentuhan albelano , lelaki manis itu memiliki ribuan kecemasan Dan rasa gundah yg ada di dalam hati nya .

"shhhh....you so beautiful baby" puji ano membuat gabriel memejam .

Ia pejamkan kedua matanya sembari menikmati sentuhan sang kekasih , namun netra nya kembali terbuka sempurna ketika mengingat perbincangan menyakitkan dari viel.

"aku menyukai ano kak, bahkan kami sudah melakukan seks" ucapan graviel terus berputar di fikiran iel .

Dengan cukup terburu buru, albelano menanggalkan seluruh pakaian iel dan juga dirinya sendiri. Setelah keduanya sudah sama sama tidak mengenakan pakaian pria itu mulai mencium bibir sang pujaan.

AREA RUMAH SAKIT.

"Tuan muda tidak ingin kembali saja ke mansion? " Tanya sang asisten yg juga menunggu di sana.

"Aku ingin menemani daddy disini"

"Kata dokter,tuan besar tak dapat di pastikan kapan siuman nya"

Graviel menatap pria yg berdiri di hadapannya itu sekilas dan menunduk.

"Pulanglah , aku akan menjaga daddy setidaknya untuk malam ini" Ujar viel kembali, lelaki itu juga memberikan perintah agar sang asisten kembali pulang agar tak banyak yg merasa lelah di keesokan harinya.

Setelah mendengar perintah dari tuan mudanya, sang asisten segera berpamitan untuk kembali pulang. Terlebih lelaki itu tak sendirian di sana , ada beberapa bodyguard yg berjaga di depan pintu kamar.

"Saya akan masuk untuk melihat kondisi daddy" Ujar viel kepada para penjaga.

POV GRAVIEL.

Aku melangkah masuk kedalam ruang rawat dari seorang pria yg ku sebut daddy, dia adalah pria yg sama dengan apa yg kak Eve ceritakan.

Aku tidak tau bagaimana kejadian yg sebenarnya pada saat itu, ingin rasanya aku meluapkan amarah ketika mendengar bagaimana kondisi ibu setelah daddy bertemu wanita itu namun....

Namun apa yg bisa ku lakukan? Perasaan ku menyatakan ada hal lain yg harus ku ketahui, tapi rasanya semua jalan tertutup dengan rapat.

Ku pandangan sendu seorang pria yg tampak memejamkan matanya dengan beberapa alat bantu, aroma obat dan suara mesin mesin dari alat bantu itu beradu satu di dalam ruang rawat tersebut.

"Daddy,, sebenarnya alasan apa yg masih kau simpan? "

"Ketika mendengar cerita kak Eve aku ingin percaya namun, ada perasaan di mana aku ingin menunggu jawaban itu dari bibir mu sendiri"

Ucap ku sendirian dengan terus menatap wajah tenang daddy, dadaku terasa cukup sesak dan memilih untuk beranjak pergi dari sana.

POV END.

Graviel melangkah pergi dari sana, lelaki itu terus menekan dadanya yg terasa sangat sakit.

Seharusnya tadi ia membawa obat pribadi nya, namun perasaan panik membuat viel lupa akan kebutuhan nya.

"Shh.... Kenapa harus sakit sekarang" Ucap nya sembari menekan kuat dadanya.

Lelaki itu hendak berjalan menuju kerumunan suster yg sedang berjaga namun, penglihatan nya semakin lama semakin kabur dan luruh lah sudah tubuh graviel di atas keramik dingin.

Beberapa suster yg melihat itu segera berlari ke arah viel, mereka membopong tubuh lelaki itu ke arah UGD dan mengambil tindakan.

Untuk hidden chap bisa mampir di karyakarsa ya phi/nong❤❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Untuk hidden chap bisa mampir di karyakarsa ya phi/nong❤❤

Bisa langsung klik link di bio wp aku.

DISKON SPESIAL BAGI 5PEMBACA TERCEPAT, KODENYA (ALBELANO)

Thankyou ❤❤❤




TBC

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMENTAR

SEE YOU NEXT CHAPTURE

DYNASTY 21+ {BELUM REVISI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang