"Mas."
"Iyaa sayang??"
"Adek masih kepikiran soal tawaran Mama untuk melahirkan anak pertama kita di Surabaya."
Haze pasti memikirkan hal ini, Gavriel mulai mengkhawatirkan kondisi Haze. Mungkin bagi sebagian orang, memang seharusnya Haze melahirkan bayinya di Surabaya karena mengingat kehamilannya sudah memasuki trimester ketiga yaitu masuk 8 bulan, namun bagi Haze itu keputusan yang sulit baginya. Trauma masa lalu yang membuat Haze hampir menyerah pada hidupnya itu akan menjadi bayang-bayang menyeramkan bagi Haze sampai hari ini. Gavriel duduk di samping Haze sambil merangkulnya dan menaruh kepala Haze di dada Gavriel.
"Sayang."
"Hmm??"
"Semua keputusan, Mas serahin sama adek. Tapi jujur, Mas ga bisa jauh dari adek. Kalau memang perjalanan kita kembali ke Jerman beresiko tinggi untuk kesehatan adek dan bayi kita, Mas setuju dengan tawaran Mama."
Tak lama kemudian Gavriel mendengar isakan tangis Haze dengan tubuhnya yang sedikit bergetar. Gavriel kaget dan langsung memeluknya.
"Yaa Tuhan sayang, maaf Mas seharusnya berkata seperti ini. Maafin Mas ya."
Tangis Haze masih pecah, Gavriel bingung dengan apa yang terjadi pada Haze. Suara tangisnya membuat Gavriel sakit hati, bahkan Haze menutup mulutnya supaya kedua mertua mereka tidak mengkhawatirkan Haze. Haze meremas kaos Gavriel untuk menyalurkan rasa sakit yang berlebihan dalam pikirannya.
"Sayang, Mas ga tau apa yang terjadi sebelumnya atau yang memang Mas belum tau dari adek. Tapi Mas mohon, adek bisa ceritakan semuanya sama Mas. Mas mau sakit atau apapun itu berbagi sama Mas yaa, Mas ga mau adek sakit sendirian."
"Hiks hiks Mas."
"Iya sayang."
"Hiks, jangan hiks tinggalin adek — hiks."
"Yaa Tuhan, maaf sayang. Mas ga akan tinggalin adek."
Gavriel makin mengeratkan pelukannya kepada Haze. Tangannya mengambil air minum karena tangisan Haze terdengar memilukan hatinya dan tenggorokannya pasti kering karena menangis.
"Minum dulu sayang. Tenangin pikiran kamu. Mas ga akan bahas soal ini dulu."
Gavriel membuka tutup botolnya lalu membantu Haze untuk minum. Wajah serta telinga Haze merah, matanya bengkak akibat menangis. Gavriel mengusap-usap punggung Haze.
"Maafin Mas yaa sayang."
"Hiks gapapa Mas."
"Mas bodoh, Mas ga bisa liat kondisi adek seperti ini. Maafin Mas sayang."
Sisa isakan tangis Haze masih memilukan hati Gavriel, sesekali air mata itu tak kunjung berhenti. Gavriel benar-benar meminta maaf dengan Haze.
"Kita istirahat yaa, mau peluk??"
"Mau."
Gavriel membantu Haze untuk merebahkan tubuhnya, menyiapkan bantal hamilnya lalu memeluknya. Walaupun pelukan itu tidak seperti dulu, namun sebisa mungkin posisi Gavriel bisa memeluk hangat Haze. Gavriel mengecup kening Haze, membantu mengelap keringat serta air matanya. Sementara Gavriel tidak akan membahas mengenai LDR mereka sementara waktu.
Setelah Haze tidur, Gavriel keluar dari kamarnya untuk mengambil sesuatu di dapur. Namun, tiba-tiba ada seorang yang menahan tangannya.
"Gav, menurut gue Haze mendingan Lo bawa ke Jerman."
Ternyata seseorang itu adalah Om nya.
"Kenapa Mas??"
"2 hari lagi sebelum Lo pulang ke Jerman, keluarga kita rencana mau ada acara 7 bulan Haze secara private, khusus keluarga kita aja. Nah, pasti Papa Mama Lo juga akan undang keluarga Haze dan kakaknya pasti dateng. Gue tau, acara ini bakalan lama dan mereka akan menginap beberapa hari disini. Jadi saran gue, mendingan Lo bawa Haze atau Lo izin sama atasan Lo untuk cuti selama Haze melahirkan disini. Itu pilihan Lo, gue cuma kasih saran supaya keadaan Haze gapapa selama disini. Lo tau sendiri Luna? Dia akan melakukan apa aja untuk mencelakakan Haze. Waktu kalian menikah aja, Luna masih punya rencana untuk menggagalkan pernikahan kalian, tapi Mas sendiri yang menasehati Luna supaya mengurungkan niatnya."

KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Love or Fate Love ?
FanficDisclaimer : -BXB -ALL FICTION (jgn kebawa rl) -CW // TW // NSFW 🔞 -Fantasy -Harsh words -Ignore time stamp and typos -Photo by pinterest, twt, and more -Give me feedback (be wise reader) - jika ada kesamaan, kemiripan nama tokoh, cerita atau apapu...