🐻💍 Season 2 - After Married (13)💐🦊

317 39 7
                                    

"Udah siap sayang??"

"Kayanya udah deh Mas, barang-barang Mas ada yang perlu di masukin ke koper lagi ga??"

"Ga ada dek."

Pagi ini Gavriel dan Haze sibuk untuk packing barang-barangnya dan beberapa box oleh-oleh Jerman untuk keluarga besar mereka di Indonesia. Baru beberapa menit saja, punggung Haze udah cape. Dengan isengnya, Haze merebahkan tubuhnya tepat di belakang suaminya. Tubuh Gavriel melengkung ke bawah, sedangkan Haze merebahkan tubuhnya ke belakang.

"Bentar Mas, engap banget huh."

"Gapapa sayang."

Gavriel menahan tubuh Haze dan berpindah posisi supaya Haze bisa lebih nyaman untuk merebahkan tubuhnya. Gavriel mengambil bantal dan Gavriel menurunkan tubuh Haze di pangkuannya dengan bantal sebagai penyanggah kepala serta punggungnya. Gavriel bisa melihat wajah cantik Haze dari bawah. Merah merona pipinya dan deru nafasnya akibat terlalu capek packing terlihat disana. Gavriel mengelus-elus pipi tembem Haze dengan jempolnya.

"Mas."

"Iyaa dek??"

"Nanti kita pulang kemana??"

"Ke apartemen yaa. Kalo harus ke rumah adek kayanya nanti dulu, ke Surabaya juga terlalu jauh, kasian adek perjalanan jauh."

"Yaudah gapapa Mas, aku ikut Mas aja yaa."

"Iyaa sayang."

Gavriel mengelus perut Haze, tinggal 3 bulan lagi Haze akan melahirkan. Gavriel dan Haze pun tidak sabar untuk menanti kelahiran anak pertama mereka. Gavriel dan Haze pun berdoa semoga mereka baik-baik saja selama di Indonesia untuk waktu 2 Minggu.

Keesokan harinya, Gavriel tengah sibuk merapikan beberapa koper besar miliknya dan milik si cantik Haze

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keesokan harinya, Gavriel tengah sibuk merapikan beberapa koper besar miliknya dan milik si cantik Haze. Haze sudah berada di dalam mobil dan tidak membantunya karena Gavriel khawatir bahwa Haze akan kecapean.

"Ga mau aku bantuin Mas??"

"Ga usah sayang, satu koper lagi selesai."

"Ok sayang, duhh itu keringatnya. Nanti adek bantu lap keringatnya."

Memindahkan, mengangkat, merapikan serta mondar-mandir membuat tubuh Gavriel mengeluarkan banyak keringat seperti olahraga. Sesekali Gavriel tersenyum pada Haze yang berada di dalam mobil dengan kaca mobil terbuka sambil menatap sang suami bolak-balik memindahkan koper-koper mereka ke dalam bagasi mobilnya.

"Duh, urat tangannya bikin sange."

"Apa sayang??"

"Engga hehe."

Setelah selesai, Gavriel masuk kedalam mobil. Deru nafas panjang diiringi dengan keringat yang menetes dari keningnya membuat Gavriel makin terlihat seksi di mata suaminya. Nafsu Haze memang cepat naik saat hamil, bahkan dengan urat tangan Gavriel aja bisa membuat Haze kalang kabut. Haze terus memandangi tangan berurat milik sang suami.

Forbidden Love or Fate Love ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang