Disclaimer :
-BXB
-ALL FICTION (jgn kebawa rl)
-CW // TW // NSFW 🔞
-Fantasy
-Harsh words
-Ignore time stamp and typos
-Photo by pinterest, twt, and more
-Give me feedback (be wise reader)
- jika ada kesamaan, kemiripan nama tokoh, cerita atau apapu...
Setelah makan siang, Gavriel membawa Haze ke rumah sakit untuk USG dan cek kesehatan Haze karena akhir-akhir ini moodnya sering turun drastis. Gavriel tidak mau tumbuh kembang bayi mereka terganggu dan yang paling penting adalah kesehatan Haze.
"Enak makanannya??"
"Enak Mas. Yaa kan dek??"
Haze seolah mengajak bayinya berbicara, ada sedikit tendangan dari dalam perut yang membuat Haze tersenyum manis. Gavriel senang dengan mood Haze yang mulai membaik.
"Syukurlah, kita ke rumah sakit yaa."
"Harus yaa??"
"Sayang??"
"Iya iyaa."
Gavriel mengecup kening Haze sekaligus perut buncitnya. Gavriel mengatur posisi jok mobil supaya Haze lebih nyaman berada di dalam mobil selama perjalanan ke rumah sakit. Gavriel melajukan mobilnya menuju rumah sakit.
"Mas."
"Iyaa sayang??"
"Hmm, besok ke rumah Mama dan Papa di Surabaya??"
"Aku ikut kamu sayang, aku ga mau memaksakan kamu lagi dek."
"Hmm, aku masih takut sih apalagi Jakarta - Surabaya jauh. Gimana kalo Mas telepon mereka dulu, sekaligus kabarin soal kehamilan aku. Aku ga mau kita jauh-jauh ke Surabaya tapi mereka ga menerima bayi ini."
"Sayang, bukan ga menerima, tapi mungkin mereka shock nanti. Mereka yang menginginkan anak dari Mas kan, adek inget ga?? Nah, kalau memang adek hamil anak Mas udah pasti mereka pun akan menerima adek beserta bayinya. Ga mungkin kalo mereka ga menerima adek sama anak kita??"
"Iya, tapi aku masih takut."
"Jangan takut sayang, ada Mas yaa. Bentar kita butuh 2 jam ke rumah sakit, Mas telepon di mobil atau nanti di rumah sakit aja??"
"Hmm mending di rumah sakit aja Mas, aku tiba-tiba ngantuk."
"Yaudah istirahat sayang, mau di mundurin lagi jok nya??"
"Ga usah, segini aja."
"Ok sayang."
Gavriel mengelus pipi Haze dan perutnya, Haze mulai memejamkan matanya karena hawa kantuk mulai menyerangnya.
Sampai di rumah sakit, Haze masih terlelap. Gavriel memarkirkan mobilnya lalu keluar untuk mengambil kursi roda untuk Haze. Setelah kursi roda itu terparkir di samping mobilnya, Gavriel membuka pintu mobil dan membuka seatbelt kursi Haze dan membangunkan Haze dengan pelan-pelan.
"Sayang, kita udah di rumah sakit."
"Hmm??"
"Kita udah sampai, aku gendong yaa."
"Jangan, berat Mas."
Haze membuka matanya dan bangun di bantu oleh Gavriel dan menggenggam tangannya saat turun dari mobil. Haze melihat ada kursi roda, lalu Gavriel membantu Haze duduk diatas kursi roda.
"Makasih sayang."
"Sama-sama sayang, pegangan yaa."
Gavriel mulai mendorong kursi rodanya dan masuk ke dalam rumah sakit untuk mendaftarkan Haze ke resepsionis dan pergi ke ruangan USG.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.