21

809 125 76
                                    

Guys, maafkan keterlambatan ini, sesuatu di real life membuat benar-benar AFK. Untuk permintaan maaf, nggak ada target vote atau comment. Dan permintaan maaf lainnya, chapter kali ini 1.800++ kata, paling banyak di antara lain selain prolog. Semoga tidak bosan scroll sampai bawah. Dan semoga kalian tidak kapok vote dan komentar karena sebuah penyemangat berarti.

 Dan semoga kalian tidak kapok vote dan komentar karena sebuah penyemangat berarti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gelap

===

"Ah-rumi Zeka?" Kendati pelafalan yang salah, tapi Arumi tau panggilan itu untuknya. Ia segera berlari kecil menuju pintu studio setelah seorang perempuan berambut pendek mempersilakannya masuk. Arumi melewati beberapa perempuan seusianya yang mengantre, beberapa dari mereka diantar keluarga. 

Hari ini audisinya untuk masuk ke universitas seni kenamaan di kota New York, Gilliard University. Musisi kenamaan sampai dengan pelukis legendaris merupakan alumni universitas tersebut. Walau beberapa berkas adminitrasinya palsu hasil karya Johan, tapi ada satu yang jelas pasti dari dirinya. Bakat. 

"Oh, good afternoon Miss...." Juri dengan tatanan rambut sanggul tinggi itu membaca formulir Arumi. 

"Please, call me Rumi," balas Arumi mengerti bahwa pelafalan namanya agak sulit untuk dilafalkan oleh orang asing. 

"Oke, Miss Rumi." Juri tersebut mengangguk, melanjutkan sedikit perbincangan kecil seperti di mana ia tinggal, bersama siapa ia ada di Rusia dan pengalaman apa saja yang ia punya sebagai seorang balerina. "I know you're excited to show us your talent. Kau terbang dari Indonesia ke Rusia untuk seleksi universitas kami yang hanya dibuka di beberapa negara saja. Kau pasti sungguh-sungguh dengan ini. So, please, tunjukan pada kami."

Orang-orang di sini tidak tau bahwa ia datang ke Rusia bukan untuk audisi. Ia tidak ingin berlari lagi, hari ini Arumi memutuskan untuk mengejar impiannya menjadi balerina. Kematian bisa datang kapan saja semenjak ia menjadi buronan pemerintah, tapi izinkan ia menari sebelum maut membuat kakinya tak bergerak lagi. 

Kaset yang sebelumnya telah diberikan Arumi kepada pihak panitia tersebut mulai diputar di sebuah pemutar kaset keluaran terbaru. Berbeda dari pemutar kaset di apartemennya, pemutar kaset itu jelas tidak akan mengalami kendala teknis serta suara yang dihasilkan lebih jernih nan lantang. 

"White Swan? No wonder, suit on her,"  bisik juri lainnya begitu Arumi memulai tarian awalnya. Tarian angsa putih merupakan salah satu tarian kawakan para balerina. Seperti angsa putih yang jatuh cinta, Arumi meliuk indah di tengah studio. Parasnya yang lugu dan badannya yang mungil memang cocok untuk tarian ini, merepresentasikan kelembutan, keindahan dan keceriaan. 

Akan tetapi saat musik semakin cepat dan tegas, para juri semakin berbisik ribut. "What? Black Swan?"  Bisikan tersebut bahkan bukan lagi sebuah bisikan, seluruh juri mendengarnya. "Swan Lake for audition? Harusnya Swan Lake diperuntungkan untuk konser besar." 

Tanda SeruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang