43

3.7K 599 221
                                    

Sepertinya vote dan komentar agak loyo, (duh banyak mau). Bagaimana kalau kita tingkatkan lagi ini? Supaya aku lebih semangat mengetik hihi. 800 vote dan 200 comment untuk next update sebelum Jumat?

 800 vote dan 200 comment untuk next update sebelum Jumat?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sahabat dan Reputasi

===

Dua tangannya di borgol tetapi kepalanya tidak. Kepalanya sangat berbahaya, terutama isi pikirannya. Jadi Gate menggunakan kepalanya untuk menyerang Natasha. Ia mengadu kepalanya sendiri dengan Natasha sebelum ia dimasukan kembali ke dalam sel pengap. Nastaha berteriak, tetapi Gate tidak berhenti hanya karena satu teriakan. Serangan kedua dengan kakinya yang bergerak bebas, membuat Natasha terjatuh.

Dua sipir sekaligus mengurung Gate, memborgol kaki dan membawanya masuk ke dalam sel. Seorang sipir mengulurkan tangan, menawarkan bantuan pada Natasha untuk berdiri. Tetapi bantuan itu ditepis. 

"Shto ty DE-la"

"MUDAG!" Walau pintu selnya sudah terkunci rapat, namun suara Gate masih bisa keluar jelas dari sana. Sipir tidak menengahi, mereka tidak mengerti apa yang dikatakan Gate dan Natasha dengan bahasa Rusia. "Kembalikan anakku! Tadi pagi aku menelepon anak buahku Nadine tidak ada. Aku sudah menurutimu dengan menyerahkan diri pada Indonesia, kau tau aku bisa kabur dengan mudah dari sini 'kan? Kau hanya ingin nama Santo tercoreng? Namanya sudah jelek sekarang!"

Natasha menghapus titik darah di hidungnya. "Aku selalu menepati janji. Nadine sudah aku kembalikan tapi sepertinya kau tidak akan mudah keluar dari sini."

"Aku punya uang banyak."

"Mereka tidak akan diam hanya dengan uang. Jangan remehkan beberapa orang Indonesia."

Seorang pria pun akhirnya datang, mengelus pelan pundak Natasha. "Let me talk with Mrs. Agatha." Itu Leksmana. Datang dengan kemeja batik bermotif burung merak. Natasha tidak mundur, ia berdiri tegak di posisinya. Tetapi ia diam, mempersilakan Leksmana berbicara. "Mrs. Agatha, sebentar lagi jadwal pengadilanmu. Akan disiarkan di beberapa stasiun TV, jadi berita panas negara karena berhasil menangkap pengedar narkoba yang sulit ditangkap."

"So?"  Gate menopang wajahnya di sela-sela besi sel yang dingin. 

"Bagaimana jika kita bertransaksi? Kau tinggal bilang saja di persidangan kau mengenal Santoso. Hanya itu. Aku usahakan mengeluarkanmu dari sini dan kau bisa kembali ke Rusia bersama anakmu."

Gate mendengus. "Bullshit." 

Leksmana mengangguk, tau bila akan terjadi negosiasi alot. "I have a kids too. Aku tau perasaanmu. Berkorbanlah demi keluargamu. Untuk apa mempertahankan satu teman bila keluargamu menderita?"  

Deru napas amarah Gate mereda. Wanita itu balas mengangguk. "Untuk apa mempertahankan satu teman?" Gate mengulang kata-kata Leksmana. "Sedangkan kau, untuk apa menjadi orangtua bila memberikan banyak dosa pada anak-anakmu?" 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tanda SeruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang