#1

40.4K 2.1K 38
                                    

Satu

Sekolah memang tempat yang mengasikkan untuk bertemu dengan teman-teman. Sama halnya dengan delapan gadis-gadis cantik yang famous di sekolah Catholic St. Joseph ini sudah berkumpul membentuk bulatan di meja persekutuan atau biasa disebut dengan tempat tongkrongan mereka di sekolah, yang satupun orang tidak diperizinkan menginjakkan kaki disana, kecuali mereka.

Mereka menunggu salah satu dari mereka yang sampai saat ini tak menampakkan batang hidungnya. Aqueena Reicheneder, yang kerap disapa, Kina, si gadis cantik berambut dark brown yang sering disebut-sebut sebagai kapten pemandu sorak di SMA St. Joseph.

"Gila tuh, Kina lama banget, bisa tumbuh nih rambut-rambut gue sampe ubanan." kata Ginny melirik jam hitam yang bertengger di pergelangan tangannya.

Sekarang pukul tujuh tepat dan Kina belum datang juga, padahal tiga puluh menit lagi bel akan berbunyi. Seharusnya, gadis itu tahu, sekarang semester baru dimulai. Kenapa dia tidak berubah sedikit pun, bahkan untuk tidak datang telat saja tidak bisa.

"Yakin nih rambut aja? Bulu-bulu lo gak ikut tumbuh juga?" kata Prilie menggoda Ginny.

"Bulu apaan sih?" tanya Ginny dengan polosnya.

"Bulu-bulu halus lo! Hahaha," jawab Prilie tertawa cekikikan.

Sekumpulan gadis-gadis yang terkenal itu memang rada sinting kalau sudah dipersatukan. Mereka tidak mau menjaga image dan tampil apa adanya. Sayang sekali kalau di lihat-lihat.

"Yahoo! Lagi nungguin gue ya?" Kina datang mengejutkan delapan sahabatnya yang sedang tertawa bersama. Sekejap, sekumpulan gadis-gadis itu langsung mendongak bersama-sama melihat siapa yang datang.

"Ih, gila lo pede amat, mau lo mati diperkosa gue juga kagak peduli!" sahut Bianca memutar matanya jengkel.

"Tapi aku maunya diperkosa sama kamu lhoo, mas." kata Kina melingkarkan tangannya di pinggang Bianca.

"Ih najis, lo diliati orang begok ntar kita dikira lesbian anjir," Bianca berusaha melepaskan tangan Kina dari pinggangnya secara paksa. Ini kebiasaan Kina yang membuat Bianca sedikit geli, sebenarnya.

"Gue galau! Ga to the Lau! Galauu aaaa," teriak Natassha sebal. Gadis berambut gelombang di bawah itu menghentak-hentakkan kakinya ke tanah, sebal.

"Kenapa lagi lo curut? Setiap hari galau, nggak bosan apa? Lo pengen balik ke kelas 1 lagi?" kata Nanda dongkol. Siapa sih yang tidak dongkol kalau mendengar seseorang mengeluh terus-menerus? Ini salah satu kelemahan Natassha, cewek paling lemot, yang suka gagal paham diantara mereka bersembilan.

"Gue galau tau ih, kenapa Lucas gak satu kelas sama gue! Ah! Kezelll, Ya Tuhan, kenapa Engkau tak pernah mengizinkan kami satu kelas, apa salah hamba?" Natassha melihat kelangit berharap mukjizat itu, nyata.

"Emang Lucas di kelas berapa?" tanya Caitlin penasaran.

"Kelas terakhir. 2 IPA 5! Ini benar-benar gak adil! Gue butuh penjelasan dari Frater!" tegas Natassha. Mendengar kata 2 IPA 5, Kina melotot.

"What? 2 IPA 5? Dia sekelas sama Yezreel dong, aaaaa pindahin kelas gue ke IPA 5, pleaseee, pengen satu kelas lagi bareng sweetheart," Kina memekik bersama Natassha.

Yang lain malah menatap dongkol.

"Lo udah putus kali huu," kini Carissa yang angkat suara.

"Kita bukan putus. Cuma terputus aja." Kina menimpali. Ia memutar matanya dengan jengkel.

"Eh anjir, sama aja itu namanya putus begok! Gak ada hubungan apa apa lagi." sahut Carissa. Ia tak habis pikir dengan sahabatnya yang satu ini. Padahal, Kina dan Yezreel sudah putus hubungan sejak lama, namun gadis itu masih mengilu-ngilukan cowok yang notabenenya adalah mantannya sendiri.

"Gak enak banget sumpah, gue di IPA 2. Pasti suasananya krik-krik deh," Natassha mulai sendu lagi.

"Kita bertiga sekelas?" tanya Kina pada Nanda. Yang ditanya, hanya mengangguk.

"Prilie, Monalisa, Carissa, Bianca sekelas di 2 IPA 1. Caitlin sama Ginny di 2 IPA 4, Nanda, Kina, Natassha di 2 IPA 2. Oke fix. Kita gak ada yang sendirian, kan." kata Prilie semangat.

"Ye emang, tapi tetap aja, gak bisa ribut bareng lagi di kelas, kezel gue." kata Ginny.

"Eh, btw makin banyak aja yang benci kita, sebel gue. Trus kemaren ada gosip tuh kalo kita jalan bareng Frater terus kita dibilangin dayang-dayang Frater kan anjir banget, sih." Prilie terlihat emosi.

"Alumni juga sering ngata-ngatain kita." kata Bianca menimpali.

Sembilan  gadis ini mempunyai kedekatan dengan Kepala Sekolah yang sering disebut, Frater. Namun, itu cuma akal untuk mencari muka agar mendapat perlakuan khusus. Fyi, SMA Catholic St. Joseph berlomba-lomba mencari perhatian Kepala Sekolah untuk dapat dibantu ketika mendapat masalah karena sekolah ini tidak segan-segannya mengeluarkan murid dan meninggalkelaskan mereka.

"Ah peduli amat, haters make us famous," kata Aqueena santai mengedikkan bahu.

"Yuk, ke kelas. Males gue, senior udah pada dateng ntar kena gosip lagi nge-gap haha," ajak Nanda beranjak dari duduknya.

Mereka bersembilan berjalan ke arah ruang kelas mereka namun sudah banyak pasang mata yang melihat mereka. Sebagian senior menatap mereka seakan-akan mereka adalah musuh yang harus dimusnahkan. Di sisi lain, sebagian junior menatap mereka malu-malu karena takut.

***

"Nan, gue duduk di belakang sama Alex, lo duduk di depan gue dong," kata Kina memohon.
Dia menaruh tas nya ke bangku, lalu mendudukkan bokongnya.

"Sama Alex lagi? Lo ga bosan apa semeja terus sama dia?" tanya Nanda khawatir.

"Hmm.. Gue rada takut sih, soalnya Yezreel pernah bilang jangan dekat sama Alex lagi. Cuma gue gatau sekarang. Yezreel udah gak sama gue lagi, yaudah toh gak ada gunanya gue jauhin Alex."

"Kinaaaa, lo tuh ya dengerin aja kali kata Yezreel. Eh tapi terserah lo deng.. Lo kan pernah suka sama Alex, ya meskipun lo udah gak suka lagi tapi Yezreel pasti berpikiran lain,"

Gadis yang bernama Kina itu memang pernah menyukai Alex, namun hanya sekedar kagum biasa.  Dan itu pernah menyebabkan hubungan Aqueena dan Yezreel berakhir tidak baik. Bagaimana tidak? Yezreel dan Alex itu sepupuan. Jelas saja Yezreel tidak terima kalau Kina menyukai sepupunya sendiri. Dan sampai sekarang, Yezreel tidak pernah menyebut nama Alex di depan Kina karena dia benci pada lelaki itu sampai saat ini.

"Ah tau deh, gue bingung. Yezreel gak pernah juga mandang gue lagi, lelah hati dede mas,"

"Terserah lo deh, capek gue debat sama Ratu. Anjir emang lo, awas nyesal lagi ya,"

Nanda meletakkan tas nya di bangku depan meja Kina. Tak ada gunanya berdebat dengan gadis itu, karena Kina tergolong orang yang keras kepala.

"Na, gue duduk di samping lo ya. Gue semeja sama Jordan. Nanda sama siapa?" tanya Natassha.

"Gue sama Leo." jawab Nanda.

*

****


A/N

Yang di mulmed namanya Manuel Rio Fernandez.

itu pacar gue, bhay.

Bad Boy Do it Better [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang