Lima belas
Author's
Gadis berambut cokelat dibawah bahu itu bangun dari tidur panjangnya. Dia merenggangkan otot-otot nya dan menguap. Ketika ia mengerjapkan matanya, dia melihat jam di kamarnya.
"Oh, masih jam 5 kok, tidur lagi ah 5 menit doang kok," ucapnya. Dia memejamkan matanya kembali. Dan tertidur pulas.
CREKK..
"KINA!!" teriak seorang lelaki berambut spike bewarna hazel sama seperti warna matanya. Dia menarik kaki Aqueena yang masih tertidur pulas jatuh dari kasur king size nya.
Aqueena perlahan membuka matanya. Gabriel sudah memakai pakaian seragam yang lengkap namun terlihat awut-awutan.
"Ngapain lo?" tanyanya setengah sadar.
"Bangun lo kebo!"
Aqueena melihat jam di kamarnya.
"ANJIRRRR KOK LO GAK BANGUNI GUE!! JAM TENGAH 7?!!" pekiknya dengan suara 8 oktaf yang membuat Gabriel menutup telinganya.
"Emang dasar lo nya aja yang kebo!" sinis Gabriel. "Mandi lo bangke,"
"Perasaan tadi gue cuma tidur 5 menit deh." batin Aqueena.
Dia beranjak dengan langkah malas ke kamar mandinya. Dan bergegas cepat ke sekolah.
Aqueena turun dari lantai atas dan melihat Gabriel sudah berlipat tangan di dada di depan pintu rumah.
"Buruan! Udah jam 7!" ucap Gabriel. Aqueena memutar bola matanya malas.
"Gue laper, mau makan dulu."
"Gak gak gak! Pr gue belom siap. Lo makan di kantin aja deh." tolak Gabriel.
"Isss sana lo aja pergi sendiri! Gue kan laper! Kalo gue mati lo juga yang disalahin mom dan daddy karna udah buat gue mati kelaparan!" omel Aqueena.
"Yaudah, gue pergi. Lo naik taksi aja ya. Resiko punya adek nyebelin kaya lo rasanya mau terjun dari lantai 10" Gabriel mendengus sebal.
"Yaudah yee, sana lo pergi pergi!" usir Aqueena mendorong tubuh Gabriel.
Gabriel menaiki motornya dan menancap gasnya.
"Dasar! KEZELLLLLLL GUE AH!" teriak Aqueena. Perutnya sudah berbunyi daritadi menandakan dia butuh makan. Dia beranjak ke dapur dan memakan sarapan pagi yang sudah di siapkan bi Inah.
Selesai menyeruput makanannya, dia keluar rumah dan hendak pergi ke sekolah.
"Bagus, jam 7.25 dan gue masih belom berangkat." ucapnya setelah melirik jam tangannya. Dia menunggu taksi lewat di depan rumahnya.
Sudah 10 menit dia menunggu dan masih belum ada taksi yang lewat.
Aqueena sibuk memainkan ponsel menunggu taksi berhenti di depannya. Suara motor terdengar di telinganya namun ia tak memperdulikannya. Dia tak melepas atensinya dari ponselnya.
"Woy! Mau nebeng gak?" seorang pemuda tinggi memakai jaket hitam berada di depan Aqueena dengan mengendarai motor ninja merahnya. Aqueena menoleh menghadap lelaki itu.
"Eh Alex, ngapain lo disini? Lo sengaja ya lewat sini supaya gue bisa nebeng sama lo?" tuduh Aqueena.
"Dih pede amat hidup lo, gue lewat sini karena jalan dekat rumah gue di tutup karena ada acara gitu njir."
"Yaudah, jadi lo ngapain disini?"
"Gue liat lo disini, ya gue berhentilah. Lo nungguin taksi? Sama aja begok, jalan disana tuh di tutup, dialihkan ke jalan merdeka." ucap Alex.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy Do it Better [completed]
Teen FictionSiapa sih yang tidak mengenal Aqueena Reicheneder? Ingat namanya baik-baik. Gadis cantik penyuka segala hal tentang Bad Boy yang punya hobby nge-stalk mantan, cuci mata lihat cowok ganteng, menjadi troublemaker di sekolahnya dan satu lagi, tidur! Ke...