#25

12.8K 1K 20
                                    

Dua puluh lima

Porseni terakhir di tahun 2015 diadakan tanggal 17 Desember sebelum penerimaan hasil raport tanggal 19 nanti. Aqueena yang daritadi celingak-celinguk memikirkan lagu apa yang akan dia bawakan diatas panggung sekolah nanti.

Ia sempat memaki ketua kelas 2 IPA 2, karena ketua kelas yang bernama Agung itu tiba-tiba menunjuknya sebagai solo putri dari kelas untuk menggantikan Vanesa yang diunjuk pertama sebagai vokal solo.

Vanesa tidak masuk sekolah hari ini, dan Agung sangat memohon kepada Aqueena supaya menggantikan Vanesa, agar kelas mereka tidak di WO kan panitia.

"Aduh, ini namanya cari mati! Kok gue sih yg nyanyi, argh!" omelnya sambil mencoret-coret belakang buku notesnya.

"Suara lo cantik kok, lo malu ya?" tanya Natassha

"Ck, masalahnya bukan malu, tapi nanti harga diri gue pasti jatoh, kan lo semua tau, anak kelas 3 itu musuh kita semua, emang lo mau gue di soraki kayak Prilie pas nampil di acara hari guru kemaren? Gue tau Prilie sekarang udah jadi artis ibukota, tapi.. Kalo gue diteriakin bisa-bisa secara refleks, mulut gue pasti langsung ngucapin kata-kata mutiara. Lo tau gue kan?" Aqueena mendecak. Dia menjelaskan panjang lebar yang dibalas dengan anggukan Natassha dan Nanda. Aqueena membalikkan badannya, menatap langit-langit kelas.

Mereka sedang tidur di meja, sengaja mereka menyatukan 3 meja agar bisa menjadi tempat rebahan di saat-saat porseni yang membuat mereka harus terpaksa menggembel di sekolah karena tak tahu harus mengerjakan apa.

"Hm, gini ya Kin.. Kalo lo gak mau, terus siapa lagi yang nampil dari kelas kita? Emang lo mau dibilang pengecut, penakut?" Nanda memasang earphone di telinganya, dan mulai menyetel lagu yang akan diputarnya.

Aqueena menghela nafasnya. "Gue bawain lagu apa?"

Nanda yang mendengar ucapan Aqueena langsung menghadap tubuh Aqueena, "Lagu Justin aja!" katanya semangat.

Aqueena menyerngit heran, "Yang mana?"

"Hmmm.. Gimana kalo.... Where are you now?"

"Susah bego"

"What do you mean?"

"Susah juga."

"Sorry?"

"Gue udah maafin lo."

Satu tepukan Nanda melayang di jidat Aku Aqueena. "Goblok. Maksud gue Sorry lagu JB lhooo.." jeda, "Yaudah, nyanyi Almost is never enough nya Ariana Grande aja!"

Aqueena membulatkan matanya, "Hah?!" Ia segera bangkit dari rebahannya dan menatap Nanda. "Gila lo ya? Suara gue gak nyampe!"

"Alah, lo teriak aja nyampe 8 oktaf, masa gitu aja gak bisa? Lo kan bisa main piano, biar hacep gitu, sekalian, lo nyanyi, lo main musik juga. Hmm, mumpung senior cowo lagi di sini, yaaa bisalah lo cari perhatian dari cogan."

Aqueena membayang-bayangkan dirinya akan menyanyi di panggung nanti, sambil bermain piano. Dirinya membayangkan kalau dia bermain dengan indah, dan semua mata tertuju padanya termasuk Yezreel. Yezreel menperhatikan Aqueena dan pandangannya tak akan lepas. Aqueena menjadi senyum-senyum sendiri membauangkan itu. "Deal." ucapnya membuat Nanda mengacungkan jempolnya.

Natassha tertidur, entah kapan anak berambut coklat yang notabenernya pacar Lucas ini tertidur. Aqueena tersenyum licik ke Nanda. Aqueena mengeluarkan sebuah lipstik bewarna pink dan memolesi bibir Natassha yang sedang tertidur. Nanda membedaki Natassha dengan bedak yang dibawa Aqueena untuk make-up nya di panggung nanti.

"Lo cocok jadi tukang salon." kata Nanda.

"Lo cocok jadi tante tante." Aqueena meledek dan sukses membuat Nanda menggoreskan lipstik ke wajah Aqueena.

Bad Boy Do it Better [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang