Sembilan
Suara teriak-teriakan tak jelas, pukulan-pukulan meja akibat ulah siswa, dan suara suara riuh gemuruh mengisi kelas 2 IPA 2 yang sedang menunggu guru masuk.
Ada yang kejar-kejaran, ada yang asik sendiri dengan pekerjaannya, ada yang menyanyi meski suaranya pas-pasan, ada yang bergosip, ada yang duduk di meja, ada yang berdiri di meja, ada pula yang sedang mojok di belakang untuk pacaran. Serta sebagian cowok berkerumun di belakang sedang antusias menonton you-know-what-i-mean lah. Persis seperti keadaan pasar.
"Woi Nat, pinjem jaket lo dong," ucap Leo mengedikkan dagunya pada jaket yang dikenakan Natassha.
"Yakali lo make jaket cewe," Natassha terkekeh.
"Udah gapapa."
Natassha melepaskan jaketnya dari badannya dan memberinya pada Leo. Leo memakai jaket pink itu dan berjalan lenggak-lenggok bak model di depan.
Semua siswa di kelas bersiul-siul diiringi gelak tawa. "Permisii, model victoria secret mau lewatt yuhuuuu," ucap Leo dengan suara bencong taman lawang.
"Udah gila emang ya pacar lo," Natassha meledek Nanda.
"Yeee pacar pala lo! Amit-amit," Nanda menjawab manyun.
"Kin, lo suka cowok bad boy kan?" tanya Alex. Aqueena berhenti tertawa. Dia menaikkan alisnya satu.
Aqueena teringat sesuatu. Waktu masih kelas 1, dia pernah mengatakan pada Alex kalau bad boy itu keren."Iya, mereka keren banget, tapi bad boy yang berkelas dong pastinya."
"Emang punya bad boy besar-besar makanya lo suka?" Alex menyeringai.
Aqueena mempelototi Alex dengan tajam, dia mencubit lengan Alex. "Aw,"
"Apa sih yang besar?!" Aqueena melotot.
"Ih gila, lo ngeres ya?"
Aqueena membuang mukanya. Mengalihkan perhatiannya dari tatapan Alex.
"Lo kan suka yang besar-besar," Alex mencolek tangan Aqueena. Dia terkekeh kecil.
"Gue cuma suka sama jerry nya Justin,"
"Lo selera bule karna besar-besar kan?"
Aqueena mendengus sebal mendengar gurauan Alex. Dia tidak menjawab Alex lagi.
"Nan coba lo mendesah kaya gini aaah ahh ahh," kata Yeremia mencoba menirukan. Ya Yeremia, si raja bokep.
"Tai." balas Nanda menggerutu kesal.
Yeremia mengambil paksa dan memegang tangan Nanda. Dan mengelus-elusnya.
"Apasih Yereee, lepasin gak! Lo baru kencing pasti udah megang-megang sosis lo dan gue gamau kena bekas-bekas itu lo!" omel Nanda.
"HAUAHAHAHAAHA," Tawa Leo, Natassha, Alex, Jordan dan Aqueena yang duduk di barisan belakang meledak mendengar ucapan Nanda.
Alex mencolek-colek telinga Aqueena. Aqueena melototi Alex. "Usil ya, ntar gue potong tangan lo!"
Alex terlihat tidak peduli dengan Aqueena. Malah menarik-narik ujung rambut Aqueena. Aqueena mendengus sebal. Dia hendak marah tapi ada bisikan darimana, dia tidak tega memarahi Alex."Liat aja sekali lagi lo colek, gue ga bakal biarin." batin Aqueena.
Aqueena melirik Alex dengan diam-diam. Dia menyembunyikan senyum liciknya.
"1..2..3!!"Aqueena menangkap tangan Alex yang hendak mencolek telinganya lagi. Aqueena dengan sigap memutar tangan Alex dan jarak wajah mereka sekarang tinggal 10 cm lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy Do it Better [completed]
Teen FictionSiapa sih yang tidak mengenal Aqueena Reicheneder? Ingat namanya baik-baik. Gadis cantik penyuka segala hal tentang Bad Boy yang punya hobby nge-stalk mantan, cuci mata lihat cowok ganteng, menjadi troublemaker di sekolahnya dan satu lagi, tidur! Ke...