Epilog
HEARTFULL
Happy reading.
When you love someone, fight for what you feel.
Tidak ada yang berubah dari hubungan mereka. Perjuangan Yezreel di atas panggung dua minggu lalu juga nyatanya tak membuahkan hasil. Seolah hati Aqueena sudah membeku secepat itu. Benarkah demikian? Lelaki berparas sempurna itu masih tidak mengerti dengan semua ini. Dengan semua yang ada pada diri Aqueena. Mendadak Aqueena seperti soal matematika yang membutuhkan penjabaran rumit dan tak bisa dipecahkannya. Hanya hal tertentu dari kejadian itu yang bisa Yezreel pahami. Bukannya Aqueena selama ini mengejarnya? Kenapa sekarang Aqueena tak mau bersama lagi dengannya?
"Gue ngerti sekarang." Lelaki itu mendadak bertutur demikian, membuat sahabat-sahabatnya yang akhir-akhir ini jauh lebih sering menemaninya mengangkat alis.
"Ngerti apa?" Lucas terlihat penasaran. Jus jeruknya baru saja tandas. Lelaki itu baru saja melempar gelas plastik itu masuk ke dalam tong sampah. Ya, mereka sedang berjalan-jalan dalam artian yang sesungguhnyaKrislan dengan kaki mereka.
"Kina beri gue satu pelajaran." Lucas kian menarik alisnya ke atas. Lelaki itu terlihat bingung, sementara Edward, dan Jared hanya menyimak tanpa memasang air muka apapun. "Nggak semua yang gue inginkan bisa gue dapatkan." Yezreel lantas mendesah.
"Kita duduk dulu." Edward menunjuk sebuah bangku taman yang cukup panjang. Well, setidaknya tiga di antara mereka bisa duduk. Edward, Jared, Yezreel menduduki bangku itu sementara Lucas tetap berdiri. Mereka bersandar pada lampu taman yang berdiri di sebelah bangku itu. Di belakang mereka ada taman kecil berbentuk segitiga dan dikelilingi oleh pagar besi bercat hitam.
"Mate, kalau menurut gue, begini. Lo bukan nggak bisa mendapatkan semua yang elo inginkan. Itu tergantung usaha lo. Dan menurut gue, lo belum cukup berusaha. Perempuan itu kayak kegiatan tarik-ulur sebuah tali. Terkadang kita harus ngulur dia dan membiarkan dia menariknya, dan terkadang kita harus menarik dia karena dia mengulurnya. Ketika dia mengulur talinya dan elo enggak narik dia, done. Kalian selesai. Dan saat ini, elo diposisikan untuk menjadi seorang yang menarik tali."
Yezreel mencoba memahami kalimat Jared. Jadi, apakah dirinya seorang penarik sekarang?
"Gue ngerti. Tapi gimana kalau Kina gak nginzinkan gue narik dia? Maksudnya gue menarik, terus dia menarik. Gimana talinya?"
"Bayangin aja lomba tarik tambang. Nggak akan ada yang nyerah sampe salah satu dari lo pada narik lebih keras dan membuat lawan kalian melepas tarikannya duluan. Itu yang harus lo lakukan, menurut gue."
"Lo tahu, perempuan memang kadang gak bisa dimengerti. Berjuanglah selagi lo mau berjuang. Jangan patahkan keinginan yang lo miliki. Tapi, jika si cewek membuat luka lo semakin parah, berarti Kina memang enggak ditakdirkan buat lo sejak awal." Jared yang kini menyahut, well, dia hanya membagikan pengalaman pribadinya saja, sebenarnya. Lelaki itu dulu juga sempat bernasib sama dengan Yezreel. Jadi, ya. Dia benar-benar seberapa downnya.
"Alah tai ganti aja nama lo jadi Jared Teguh!" celetuk Lucas memutar matanya.
Yezreel mendecak, mengacak rambutnya frustasi. "Lo semua gak ngerti ya? Gue bukan kayak kalian yang jatuh cinta berulang kali. Gue hanya pernah jatuh cinta satu kali, dan ini kedua kalinya. Gue gak berpengalaman. Yang gue tahu, kalo gue udah cinta, gue sulit melepaskan. Gue sulit ngatur perasaan gue, man. Dan ini membuat gue gila!" Lelaki itu rasanya ingin berteriak keras-keras meluapkan kekesalan dan emosi yang terpendam di dalamnya. Namun, tentu saja ia tidak benar-benar melakukannya.
"Nah!" Edward menjentikkan jarinya. "Lo udah punya jawaban, mate! Jadi kenapa masih galau? Lo udah ngerti apa yang lo inginkan, kalau gitu, kejar apa yang lo mau!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy Do it Better [completed]
Teen FictionSiapa sih yang tidak mengenal Aqueena Reicheneder? Ingat namanya baik-baik. Gadis cantik penyuka segala hal tentang Bad Boy yang punya hobby nge-stalk mantan, cuci mata lihat cowok ganteng, menjadi troublemaker di sekolahnya dan satu lagi, tidur! Ke...