Empat
Kina duduk di pendopo sekolah sendirian. Teman-temannya sudah pulang. Lagi pula, siang ini masih gerimis. Dia masih menunggu Gabriel-abangnya, yang sedang latihan band di ruang musik sekolah. Kina mengambil ponselnya dari saku kemejanya, memainkan salah satu games di ponsel dan sambil mendengarkan musik dengan headsetnya. Di parkiran sekolah masih terlihat ada Yezreel dan teman-temannya sedang duduk, bercakap-cakap.
Biasanya, anak-anak St. Joseph tidak langsung pulang ke rumah mereka masing-masing. Sebagian, ada yang masih disekolah untuk kegiatan ekstrakurikuler, rapat kelas, duduk-duduk bersama teman di taman sekolah, bahkan tidur di pendopo sekolah adalah salah satu kegiatan yang paling sering dilakukan siswa-siswi St. Joseph. Jadi, sekolah itu tidak pernah sepi, baik siang, sore, sampai malam.
Sama seperti sekarang. Yezreel dan teman-temannya masih nangkring di parkiran, entah membahas apa. Yezreel dan teman-temannya terkenal dalam komunitas pertemanan yang sering disebut geng. Namun, bagi Yezreel dan lainnya, ini adalah persahabatan, bukan geng. Komunitas ini terdiri dari cowok-cowok dari kelas sepuluh sampai kelas tiga, berjumlah tiga puluh bahkan lebih. Semua warga sekolah juga tahu, komunitas itu terkenal dengan sifat nakal dari mereka yang terkadang sering membuat ulah dimana-mana.
Komunitas ini berdiri tahun 2002. Dan sampai sekarang, tahun 2015, komunitas ini tidak ada matinya. Memang diakui, orang-orang didalamnya memang terkenal bad boy semua, tetapi bagaimanapun keadaannya, setiap dari mereka pastilah mempunyai sisi baik. Hanya, orang sekarang memang lebih memerhatikan sifat buruk ketimbang sifat baik seseorang.
Tanpa sadar, Kina memperhatikan Yezreel dari kejauhan. Dia flashback, ketika mereka pertama kali duduk di kelas 1 SMA.
"Yuk pulang," kata Yezreel seraya menaiki motor ninja merahnya.
Kina tersentak, "Hah? Serius? Rumah kita jaraknya dari ujung ke ujung tau gak,"
"Itu mah gak ada apa-apanya buat gue. Asal berduaan sama lo, gue rela ngelakuin apa aja."
Kina tertawa memukul lengan Yezreel pelan. "Basi tau gak, udah ah. Gue pulang bareng abang aja."
Yezreel mencubit kedua pipi gadis itu gemas. "Ayolah sayang, masa pulang sama pacar gak mau sih?"
Kina mencubit lengan Yezreel, "Mau gak yaaa..."
"Ah elah, Kapan lagi kita bisa jalan berdua, Na? Waktu kita SMP, kita gak pernah jalan. Paling cuma ketemuan. Itu juga bareng teman-teman. Andai dulu kita satu SMP juga, kayaknya kamu cewe pertama yang aku jadiin pacar deh," Yezreel tertawa mengacak-acak rambut gadis itu.
"Salah sendiri sih," Kina memeletkan lidahnya. "Kenapa lo kenalnya sama gue waktu kelas 3 smp?"
"Nah, itu namanya takdir," kata Yezreel tertawa kecil.
"Yaudah yuk naik. Temani gue makan dulu ya nanti," lanjut Yezreel menarik tangan Kina. Kina tersenyum mengangguk. Entah kenapa setiap kali berdua bersama Yezreel, dia selalu kehabisan stok kata-kata dan sifatnya berubah 180° dari biasanya. "Yaudah ayok."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy Do it Better [completed]
Teen FictionSiapa sih yang tidak mengenal Aqueena Reicheneder? Ingat namanya baik-baik. Gadis cantik penyuka segala hal tentang Bad Boy yang punya hobby nge-stalk mantan, cuci mata lihat cowok ganteng, menjadi troublemaker di sekolahnya dan satu lagi, tidur! Ke...