#32

10.4K 803 26
                                    

Suara bel istirahat pertama berbunyi seantero sekolah dari sebuah pengeras suara yang terpasang di setiap lorong koridor.

Yezreel, Jared, Lucas dan Reinghard kini tengah duduk di kantin di meja yang biasa di tempati Yezreel sebelum Reinghard menjadi bagian dari sekolah ini. Karena kehadiran Reinghard, kepopularitasan mereka kini semakin maju pesat. Fans-fans cewek selalu ada di setiap mereka melangkahkan kaki kemana pun berada.

Sedari tadi, Yezreel masih mengedarkan pandangannya mencari sosok perempuan itu. Tak berapa lama, sosok yang dicari datang bersama 8 teman-teman yang selalu bersamanya. Matanya menangkap iris mata Aqueena dengan jelas. Seperti ada sesuatu yang menusuk hatinya setiap kali ia memandang mata itu. Mau tersenyum, susah. Aqueena memandang nya biasa saja lalu membuang muka. Andai saja Yezreel tahu bahwa Aqueena selalu merindukannya.

"WOI!"

Yezreel bahkan tidak mendengar Lucas yang sedari tadi memanggilnya.

"WOI MONYET LAMPUNG!" seru Lucas, dia berdiri di depan Yezreel sambil mencondongkan wajahnya tepat di depan wajah Yezreel. Yezreel terkaget dan langsung melayangkan jitakan ke kepala Lucas.

"Lo nengokin Aqueena ya?" tanya Reinghard.

"Ya enggaklah gila, ngapain juga liat-liat mantan kan ada elo shay,"

"Najis, jing-" Reinghard menyesap coke nya. "Eh, Aqueena kayaknya udah move on dari elo deh. Tuh dia di rumah asal gue sebut nama lo selalu bilang 'gausah sebut-sebut nama sampah' gitu Yez."

"Serius lo?!" Yezreel mulai panik. Reinghard mengangguk lalu tersenyum simpul.

"Emang lo bilang apaan?" lanjut Yezreel lagi.

"Gue cuma bilang 'Yezreel kirim salam' kok," kata Reinghard. Yezreel mendecak sebal. Masa dia separah itu sih?

***

"Eh, Yezreel lirik-lirik lo tuh daritadi." Natassha melirik Aqueena sambil mengedikkan dagunya menunjuk Yezreel di ujung.

"Lo jangan suka ngibul, ntar lo cepet mati."

"TAI!" Natassha meninju bahu Aqueena.

"Sakit banget, fak!"

Aqueena berdiam diri. Tadi, sewaktu ia memasuki kantin, yang pertama di temukannya adalah iris mata Yezreel yang bertepatan sedang menatap iris mata nya. Jantungnya kembali berdetak dua kali lebih cepat. Karena tak mau kelihatan salah tingkah, Aqueena langsung mengambil tempat duduk kemudian duduk sambil mengelus-ngelus dadanya.

Ketika Aqueena sedang bercanda ria bersama teman-temannya, sosok yang membuatnya sakit hati datang menghampiri Yezreel. Disana terlihat jelas, Gabie dengan seenak jidat duduk sambil meletakkan kepalanya di bahu Yezreel. Pemandangan panas itu sangat membuat hatinya terasa tercabik.

"Sayang gak makan?" tanya Gabie dengan lembut. Yezreel memutar matanya dengan malas lalu menggeleng pelan. "Lho? Kenapa gak makan?"

"Gak laper."

"Makan ya sekarang?"

Yezreel menggeram kesal. Ia melirik Reinghard agar membantunya, tapi cowok itu malah mengedikkan bahunya. Demi neptunus, Yezreel menyesal berpacaran dengan mahluk spesies perempuan seperti Gabie.

Aqueena meremas ujung roknya, mengatur ritme nafas yang sudah tidak teratur lagi.

"Kenapa lo?" tanya Mona.

"Gapapa,"

Natassha melirik ke belakang, tepat ke arah meja yang ditempati oleh Yezreel, Reinghard, Lucas dan Jared serta Gabie. Natassha mengedikkan dagunya menunjuk arah orang-orang itu. Secara serentak, ketujuh gadis lainnya menatap ke arah yang sama dengan Natassha kecuali Aqueena. Memandang itu saja, rasanya ia akan bunuh diri sebentar lagi.

Bad Boy Do it Better [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang