Tiga
Kina dan teman-temannya sekarang berkumpul di kantin. Melihat mereka bersembilan sangat mencolok, tentu siswa-siswi yang melihat ini langsung heboh. Dan sekarang, Kina dan teman-temannya yang lain tidak mau tahu, gosip apalagi yang di lontarkan para siswa di SMA St. Joseph ini. Kina yakin, sekarang banyak orang yang berbisik-bisik menjelek-jelekkan nama mereka. Namun tak satupun dari mereka yang memperdulikannya. Setahu Kina, mereka tidak pernah mencari masalah dengan orang-orang yang membenci mereka. Bahkan, untuk ikut campur dalam masalah orang lain saja, Kina dan temannya tidak peduli. Jadi, kenapa mereka di benci?
Natassha dan Ginny sedang ber- selfie ria. Nanda, Caitlin, Carissa sedang memalak uang teman cowok mereka dengan embel-embel mereka tak punya uang buat jajan di kantin. Sementara Kina, Prilie, Monalisa, dan Bianca sedang duduk santai sambil bercanda.
"Ular, ular apa yang hebat di kasur?" tanya Kina mencondongkan badannya mendekat pada teman-temannya.
"Ular gemes, hahaha," jawab Bianca cekikikan.
Prilie dan Monalisa ikut tertawa.
"Salah!"jawab Kina dengan cepat, menyilangkan kedua tangannya.
"Jadi apaan?" tanya Bianca mengerutkan keningnya.
"Ular ranjang, begok!"
"Anjay! Otak lu tuh cuci yang bersih pake rinso," kata Prilie menggeleng-gelengkan kepalanya.
Kina dan teman-temannya saling menyebutkan teka-teki mereka masing-masing, menimbulkan gelak tawa yang mengundang perhatian orang-orang yang berada di kantin. Kina tertawa terbahak-bahak bersama sahabat-sahabatnya itu sampai pada akhirnya, tawanya terhenti ketika dia melihat ke arah kanannya, Yezreel berserta teman-temannya berjalan menuju kantin.
"Woi, kenapa lo?" tanya Prilie melihat Kina langsung diam tanpa sebab. Prilie mengikuti arah pandang mata Kina yang terlihat sendu. "Yezreel?"
Kina menggangguk, pelan. "Yezreel ngapain sih, nongol-nongol didepan gue lagi. Lelah hati dede mas, kagak bisa move on." sekarang, Kina menopang dagunya, menatapi Yezreel yang sekarang berada di koridor kantin bersama teman-temannya, berjalan semakin mendekat. Jantung Kina semakin berdegup cepat, dan mulai salah tingkah.
"Lo kok nervous amat sih?" tanya Bianca menyerngitkan dahinya ketika melihat Kina menutup wajahnya.
"Oh Mantan kekasihkuuuuu... Jangan kau lupakan aku.." Tepat di hadapan Kina, teman-teman Yezreel bernyanyi sambil melirik, menggoda gadis itu diselingi tawa. Kina mengusap tengkuknya, malu.
"Sapa dong mantannya," kata Natassha menepuk bahu Yezreel.
Sekarang, Yezreel terlihat dingin. Cowok itu menatap lurus ke depan, tak menanggapi Natassha malah dia berjalan ke konter kantin. Bahkan, untuk melirik sesekali pada Kina saja dia tidak mau. Kina yang melihat itu, langsung menghela nafas, dan terlihat pias. Padahal, beberapa bulan yang lalu sebelum libur sekolah, Kina dan Yezreel masih sering berkomunikasi walau cuma dengan chatting. Dan waktu mereka putus pun, hubungan Kina dan Yezreel masih terlihat baik-baik saja, malah terlihat lebih mesra.
Sekarang, kenapa semuanya mendadak berubah? Kenapa mereka seperti orang yang tak mengenal satu sama lain? Kina sempat mengira kalau hubungan mereka tetap baik-baik saja walaupun sudah berakhir. Namun sekarang harapan itu sudah pupus. Yezreel tak lagi melihatnya.
"Nat, udah.." ucap gadis bersurai cokelat itu dengan memelas. Ia tahu, Yezreel berubah. Cowok itu berbeda sekarang.
Kina beranjak dari bangku kantin, berniat meninggalkan tempat itu sekarang. Namun, aktivitasnya langsung terhenti ketika menyadari dia harus lewat di depan Yezreel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy Do it Better [completed]
Teen FictionSiapa sih yang tidak mengenal Aqueena Reicheneder? Ingat namanya baik-baik. Gadis cantik penyuka segala hal tentang Bad Boy yang punya hobby nge-stalk mantan, cuci mata lihat cowok ganteng, menjadi troublemaker di sekolahnya dan satu lagi, tidur! Ke...