Warning ... 18 ++++
Typo bertebaran di mana - mana !!!!
Jangan lupa vote dan comentnya !!!!
*************
Dalam kamar apartemen yang sedikit gelap, hanya ada penerangan kecil dari langit yang sedikit terang di luar.
Kamar itu terlihat sedikit berserakka. Dua pasang baju bertebaran di lantai, ada juga sepasang pakaian dalam yang tergeletak tak berdaya di atas sofa.
Di atas tempat tidur, di bawah selimut Keynal tidur tertelungkup dengan wajah menghadap ke samping menghadap pintu kamar mandi yang berjarak satu meter.
Perlahan terlihat alis nya sedikit bergerak. Bersusulan dengan kelopak mata yang dengan secara perlahan terbuka. Ia mengerjapkan matanya sekali. Lalu kembali memejamkan lagi matanya, tapi tak lama kemudian kembali terbuka.Dengan perlahan dia berbalik dan melirik ke dirinya sendiri. Lalu beralih ke samping nya.
Sial !
Umpatnya dalam hati saat melihat stella tidur di samping nya dengan hanya di tutup selimut sama dengan Keynal.
Mendadak rahang Keynal mengeras, matanya terpejam kuat.Keynal bergegas bangun, dia mengambil boxer nya dan memakainya lalu masuk kedalam kamar mandi.
Di dalam kamar mandi, Keynal berdiri di depan wastafel. Menatap dirinya di depan cermin. Rahangnya kembali mengeras, ia memejamkan matanya. Kembali mengingat apa yang telah terjadi semalam.
Dan sekelabat reka ulang semalam melintas walau tidak sepenuh nya."Panas, Ve " ujar Keynal menatap sayu pada Stella. Wanita berwajah oriental itu tersenyum penuh kemenangan. Lalu dia memeluk Keynal dengan lembut. Lagi, senyum licik nya merekah, tangannya menggenggam satu botol kecil yang berisi air berwarna kecil. Obat perangsang.
"Aku milikmu malam ini, sayang " bisik Stella dengan sedikit mendesah di kuping Keynal. Bahkan dia memainkan lidah nya di sana. Mengulum lembut daun telinga Keynal penuh godaan.
"Arghh " erang Keynal nikmat. Stella beralih mencium pipi, hidung dan berakhir di bibir Keynal.
Melumatnya dengan kasar, yang di balas liar oleh Keynal.
Dengan perlahan Stella menuntun Keynal ke arah sofa panjang yang ia dudukki tadi."Khey.. " panggil Stella dengan suara serak saat Keynal hendak menjauh melepaskan ciuman nya.
Keynal menggelengkan kuat kepala nya."Shit.. pergi " ujar Keynal di tengah kesadaran yang hanya beberapa watt saja. Dia berusaha mendorong Stella, tapi, wanita itu lebih licik, tangan nya bermain di titik sensitif Keynal. Membuat Keynal mengerang. Keynal yang memang sudah terangsang akibat obat yang di beri Stella menjadi frustasi.
Stella tidak menyia - nyiakan kesempatan tersebut. Dengan cepat dia melumat kembali bibir Keynal.Klik
Pintu kamar tertutup, Stella menuntun Keynal ke ranjang sambil tangan nya membuka gesper Keynal yang di bawah pengaruh obat.
Dia melepaskan semua yang melekat di badan Keynal juga dirinya. Lalu menarik Keynal ke atas tempat tidur."Ahhh.. shh.. Nhall.. " desah Stella saat Keynal melumat puting payudara kiri nya.
Keynal terus bergerak di atas Stella dengan wajah yang memerah. Berkali - kali ia menyebut nama Veranda. Bahkan saat ia tiba Klimaks nya dia juga menjeritkan nama Veranda.