35

2.4K 290 11
                                    

Typo bertebaran dimana - mana !!

Jangan lupa vote dan comentnya !!!

**********************


"Kak Ve " aku menoleh ke arah suara Aaron yang keluar dari arah garasi rumah ku.
Dia berjalan dengan muka santai dan tenang mendekat pada ku.


"Dek " ucap ku padanya. Kembali aku lirik ke arah rumah seolah bertanya padanya.

"Ada Kak Radit dan orang tua nya di dalam " jawab nya seolah tau dengan lirikkan ku.

"Hah ?" Kaget ku. Mau apa ? Ada apa ?

Aku seperti sadar akan sesuatu hal. Kembali teringat dengan obrolan Mama malam kemarin.

"Ve " teguran datar dari Keynal menyadarkan ku. Aku menoleh dengan raut gelisah padanya. Lalu beralih pada Aaron.
"Kamu kenapa ?" Tanya nya dengan nada seperti biasa.
Aku hanya menggelengkan kepala ku.

Aku melangkah menuju rumah ku. Di ikuti Keynal dan juga Aaron.
Berjalan masuk kedalam. Yang langsung mendapati tamu yang datang malam ini.

"Assalamualaikum " salam ku dengan sopan. Yang langsung di jawab mereka dengan kompak.

"Waalaikumsalam.. Ve, kamu udah pulang " ujar mama berdiri menghampiriku. Aku tersenyum pada semuanya.
Yang juga di balas dengan senyum ramah mereka.

Ada Kak Radit, ke dua orang tua nya juga Pak Deva di sana.

"Wahh.. Ve kamu makin cantik ya " puji Mamanya kak Radit pada ku. Aku hanya tersenyum sopan padanya. Lalu beralih pada mama.

"Maaf, HP Ve mati. " ucap ku padanya. Mama tersenyum tenang.

"Pantes, mama hubungi gak aktif. " jawab nya lega.

"Aku kekamar dulu gak apa kan Ma ? Mau bersih - bersih dulu " ucapku pelan pada mama. Mama mengangguk. Aku menoleh ke belakang ku. Aku juga bisa melihat tatapan tanya dari ke dua orang tua Kak Radit pada Keynal yang menatap datar pada mereka.

"Nal kamu... "

"Aku pulang aja, udah malam juga " selanya cepat. Lalu ia beralih pada mama.
"Bu, saya pamit dulu " pamit nya pada Mama. Yang di angguki mama. Lalu ia berbalik dan pergi.

Aku hanya bisa menghela nafas berat ku. Lalu ikut pamit pada semuanya untuk membersihkan diri ku lebih dulu.

"Dia itu siapa ?" Tanya Om Danu yang sempat aku dengar saat aku melangkah ke kamar.
Aku tidak mendengar jawaban dari mama. Karena aku lebih dulu masuk kedalam kamar. Dan menutup pintu dengan rapat.

Setelah selesai membersihkan diri aku kembali keluar dan ikut gabung dengan mama dan keluarga Kak Radit. Ternyata mereka datang hanya silahturrahmi dan membicarakan tentang pekerjaan.

Kebetulan Om Danu ikut ambil andil dalam Kebun teh peninggalan almarhum Kakek ku. Papa pernah menjual beberapa hektar pada om Danu yang juga di percayakan pada Papa dan Juga mama.

Karena mereka mengobrolkan hal yang sedang malas aku dengar. Jadi aku memilih untuk keluar sekalian mengechek Keynal sebenarnya.
Tapi batal karena Pak Deva yang ikut menyusul keluar.

"Jadi gimana ?" Aku mengerutkan dahi ku mendengar pertanyaan pak Deva yang sedang duduk agak jauh dari ku.

"Apa ?" Tanya ku tidak mengerti.

"Pilihan kamu, tujuan Papa dan Mama ku datang bukan hanya ingin membicarakan bisnis Ve " lanjutnya padaku.

Aku memandanginya cukup lama. Lalu memandang kedepan.

The Rain (Repost )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang