22.

2K 292 10
                                    

Typo bertebaran di mana - mana !!!

*******************************

PLAK

Satu tamparan keras itu mendarat di pipi Keynal. Ve menatap kecewa dan luka menusuk pada Keynal. Dengan air mata nya yang mengalir deras.

"Kamu.... " geraman Ve terhenti. Dia tidak bisa melanjutkan ucapan nya yang penuh emosi. Memilih berbalik dan pergi begitu saja.

"Ve, Veranda " seru Keynal dengan geram. Dia menoleh kebelakang menatap tajam dan dingin pada Stella. Lalu dia pergi mengejar Veranda.

"Ve, dengerin aku.. Ve .." seru Keynal keluar dari lobby apartemen nya. Ve terus berlari sambil mengusap air matanya.

Dia menyetop taksi yang kebetulan lewat. Dan langsung masuk.

"Jalan pak" perintah nya dengan suara parau.

" Ve, dengerin aku pliss.. " seruang Keynal dari luar tidak di dengar nya. Bahkan gedoran nya pun tidak membuat nya menoleh.
Isakkan nya terdengar begitu menyakitkan.

Saat kembali, dia heran saat mendengar suara Stella. Dan kebetulan pintu tidak sepenuhnya tertutup sehingga dia bisa mendengar pengakuan Keynal.
Sangat menyakitkan untuknya.
Dia berfikir kalau Keynal sudah berubah. Tapi nyata nya, Keynal masih sama.

Veranda terus menangis di dalam taksi. Sambil tangan nya menekan dadanya. Berharap kalau rasa sakit itu akan berkurang.
Sedang kan sang sopir melihat heran, bingung sekaligus iba melihat Veranda.

"Veranda !!" Teriak Keynal setelah taksi itu sudah berlalu menjauh.
Dia sangat marah, sekaligus merasa sangat bersalah sekarang.

Dengan amarah dia langsung kembali ke apartemen nya.

Stella duduk dengan tenang di sofa apartemen Keynal. Sesekali dia tersenyum licik. Dia tidak sadar kalau baru saja membangunkan singa tidur.

Brak !

Pintu terhempas kasar. Membuat stella terlonjak kaget. Bahkan dia sampai berdiri tegak. Di pandangi Keynal yang menatap sangat dingin dan tajam pada nya. Membuat Stella merasa takut sekarang.

"Key..."

"Loe.. !!!" Geram nya dengan tajam. Dia mendekat mencenkram kuat ke dua bahu Stella.
"Loe bener - bener ngebuat diri loe murahan !!"

Stella langsung membeku mendengar penghinaan Keynal.

"Pergi !!" Ucapanya dingin dan begitu tajam.
Kali ini tanpa di suruh dua kali. Stella langsung melangkah keluar. Sekarang, dia sadar akibat nya. Dia tau, Keynal sangat marah.

Keynal langsung jatuh terduduk lesu di sofa. Dia menatap nanar pada lantai. Tanpa sadar kalau air mata nya mengalir.

Loe liat ? Ulah loe sendiri ?

Lagi!

Loe nyakitin dia !

Batin Keynal nanar. Dia tersenyum kecut. Bahkan air mata mengalir begitu saja. Hatinya begitu sakit saat melihat betapa kecewa dan terluka nya Veranda tadi.

" apa kali ini akan ada maaf untuk ku ?" Lirih nya dengan begitu pilu.

****

Taksi yang di tumpangi Ve berhenti di depan sebuah rumah mewah.
Ia turun setelah membayarnya. Dengan tanpa canggung dia masuk ke dalam gerbang.
Mengusap air matanya dengan cepat.

"Non Ve " sapa seorang wanita tua yang baru keluar dari dalam garasi mobil. Veranda menoleh dan memaksa senyum nya.

"Shania di rumah Bi ?" Tanya Ve pada wanita tua itu. Wanita itu tampak heran melihat menampilan Ve yang terlihat kacau. Apalagi matanya terlihat sembab.

The Rain (Repost )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang