31

2.4K 289 9
                                    

Typo bertebaran dimana - mana !!!

Jangan lupa vote dan coment nya !!!!

*********************************


"Sekali lagi kakak nyakitin kak Ve, aku orang pertama yang akan menarik kak Ve dari hidup kakak. Dan aku akan pastikan tidak akan ada lagi kesempatan untuk kembali !!"

Ucapan penuh ancaman itu terus terngiang di kepala nya. Dia tau kalau itu bukan hanya sekedar gertakkan saja. Ada keseriusan di sana.

"Huft " ia menghela nafas kasar nya. Sedikit merasa kepalanya kembali pusing.
Setelah merasa pusing nya agak hilang, Keynal bangun dari duduk nya. Lalu berdiri dengan mata kembali menatap kedepan. Dimana hamparan persawahan yang luas terlihat indah. Angin berhembus membuat nya sejuk seketika.

Setelah berbicara dengan Aaron dia memutuskan untuk jalan - jalan di sekitar desa di mana Ve berasal.
Dia cukup menikmati, dan harus mengakui kalau dia sangat tenang berada di desa itu. Merasakan perasaan yang sangat nyaman di hati nya.

Sedangkan di tempat lain. Tidak jauh dari tempat Keynal berdiri. Sekitar lima puluh meter dari Keynal.
Terlihat seorang gadis cantik, bertubuh mungil sedang memegang kamera SLR nya. Terlihat asik mengotak - ngatik kamera di tangan nya. Rambut hitam panjang nya terlihat berterbangan bergelantungan karena angin nakal. Sesekali ia harus menyikap rambut yang menutupi wajah cantik nya.

Dia menoleh kedepan, pemandangan hamparan sawah yang masih hijau, ia tersenyum melihat pemandangan itu.
Dengan senang hati dia langsung mengarahkan kameranya ke objek itu.

Ckrek

Ckrek

Ckrek

Ia melihat hasi nya, dan senyum puas terlukis di bibirnya itu.
Lalu kembali dia mengitari sekitar persawahan.
Sampai matanya berhenti pada satu objek.
Yaitu seorang pria yang berdiri agak jauh dari nya. Pria itu menggunakan celana jins selutut dan kaos warna hijau berlengan panjang. Rambut pendek nya yang sedikit berantakkan karena angin membuat nya terlihat semakin menawan.
Entah kenapa gadis itu tersenyum sendiri melihat pria itu berdiri dengan tatapan lurus kedepan. Dan menampilkan wajah datar nya.
Dengan sendirinya ia mengarahkan bidikkan Kameranya ke arah pria itu. Mengatur gerak lensa dengan tangan halus nya, untuk memperjelas pria itu.

Ckrek

Ckrek

Ckrek..

Drt drt drt

Getaran ponsel di dalam tas kecil yang di sandangnya menghentikan kegiatan nya. Dia dengan sengera mengambil ponsel nya.
Dan melihat siapa yang menelfon nya.

"Hallo Dev " sapanya dengan senyum ramah.
Dia kembali melihat kearah pria tadi, dan kini pria itu terlihat berbalik dan melangkah pergi.

"Hallo Mel, kamu lagi dimana ?"

"Ada apa ?" Bukan nya menjawab ia malah balik bertanya pada sang penelfon.

"Gak, aku jemput kamu ya, kita makan malam di luar "

Melody tersenyum mendengar ajakkan itu.

"Iya,. " jawabnya dengan lembut. Setelah itu orang di sebarang berpamitan. Dan Melody juga memutuskan sambungan telfon. Kembali dia menatap ke arah dimana pria tadi menghilang. Lagi senyumnya mengembang begitu saja.

****

Keynal berjalan menyusuri jalanan tanah kering. Dengan kedua tangan di masukkan ke dalam saku celananya. Mata elang nya menatap lurus kedepan.
Sesekali di lihatnya beberapa gadis desa yang lewat atau yang di lewati nya tampak berbisik - bisik.
Tapi Keynal tidak perduli, ia terus berjalan melewati para kumpulan anak muda yang sedang nonkrong di sebuah pos jaga.
Terlihat mereka sedang asik tertawa sambil bernyanyi di iringi gitar.

The Rain (Repost )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang