Typo bertebaran dimana - mana !!!
Jangan lupa vote dan comentnya !!
***************
"Key... " panggilan Ve menggantung karena Keynal sudah melangkah cepat ke arah rumah Veranda."Siang Den " sapa ketiga pengawal Hermawan pada Keynal. Tapi yang di sapa terlihat tak acuh dan memilih melangkah masuk kedalam pekarangan rumah.
Ia melihat Aryan yang berdiri tegap di teras bersama dengan Aaron. Dia tersenyum ramah pada Keynal juga Ve di belakangnya."Mau apa ?!" Tanya Keynal penuh tekanan. Aryan mengernyit sejenak. Lalu ia menoleh pada Aaron dan kembali pada keduanya.
"Key.. " tegur Veranda menahan lengan Keynal. Mencoba untuk menenangkan Keynal.
"Tuan datang un... " belum selesai Aryan berucap, Hermawan terlihat keluar dari dalam di susul oleh Mamanya Keynal dan juga mamanya Veranda.
Ia menatap datar pada Keynal, lalu melirik pada Veranda dengan mimik yang sama.
"Ada apa ini ?" Tanya Keynal masih dengan penuh amarah.
"Keynal " tegur Veranda mengusap lengan Keynal. Membuat mamanya Keynal yang melihat itu tersenyum lalu melirik pada mantan suaminya yang menatap datar pada Keynal. Apalagi saat melihat Keynal mendengus.
"Ikut Papa " kata Hermawan dengan tegas juga perintah. Lalu berlalu begitu saja. Keynal menatap tidak percaya. Dia hendak marah tapi di tahan Mamanya.
"Ikut aja " ucap mamanya dengan lembut juga dengan senyum merekah. Keynal menoleh pada Veranda. Dan mendesah lelah saat Ve mengangguk.
"Aku pergi dulu " pamitnya. Ve mengangguk dengan senyum. Lalu Keynal pun menyusul sang papa. Dan juga mamanya juga terlihat perpamitan.
"Kamu juga harus siap - siap Ve " ucap Anna mamanya Veranda padanya. Membuat Veranda menoleh heran.
"Maksud mama ?"
Anna tersenyum lembut, melirik pada Aaron sejenak. Ve ikut melirik pada Aaron, dan ia hanya mengindikkan bahu acuh dan berlalu masuk kedalam.
"Udah, ayo siap - siap, nanti malam mereka akan balik lagi, " kata Anna masih dengan senyum nya. Ve semakin dia buat penasaran. Ia terlihat bingung dengan maksud mamanya.
Tapi tetap menuruti kemauan sang mama.
***Di dalam satu ruangan ketiganya terlihat duduk di sofa yang berbeda. Duduk dalam diam, Hermawan menatap lurus pada Keynal yang masih di buat bingung dengan reaksi kedua orang tua nya.
"Kau pulang saja, aku bisa mengurus semuanya " ucap Hermawan dengan nada datar. Membuat Dahlia mamanya Keynal menatap heran.
"Pulang ? Masud mu ?" Tanya Dahlia dengan nada heran. Hermawan hanya memicing matanya sedikit lalu mendesah malas.
"Gak perlu ikut campur, aku. .."
"Gak perlu ikut campur ? Key anak ku " selanya dengan cepat. Hermawan tersenyum merendah kan. Membuat Dahlia mendelik pada mantan suaminya.
Keynal hanya diam memperhatikan kelakuan kedua orang tuanya yang seperti anak kecil menurutnya.
Dia duduk dengan malas sambil menonton pertunjukkan ke duanya.