Part - 4

2.8K 310 6
                                    

Typo bertebaran di mana - mana !!

Jangan lupa vote dan coment nya !!

*******************************

Kring...... Kring..... Kring......

Rasanya kepala ku berat sekali, suara jam weker ku keras sekali. Dan rasanya aku baru saja tidur.
Dengan terpaksa aku harus membuka mata ku.
Membuka dengan perlahan, menyesuai kan dengan pencahayaan, sekaligus mengumpul kan nyawa yang masih berceceran.
Ku lirik jam weker ku yang ada di atas nakas samping tempat tidur ku.

Jam 07.48.

Eh ?

Aku tersentak melihat nya, kelas ku pagi ini di mulai pukul 8 dan aku sudah pasti telat.

Maka tidak ingin lagi membuang waktu. Au langsung bangun denga cepat. Berlari mengambil handuk, dan keluar dari kamar ku.

Huft.. ungtung kamar mandi lagi kosong, jadi gak perlu antri lagi.

"Kelas pagi Ve ?" Tanya Natalia yang baru keluar dari dalam kamarnya. Aku mengangguk sambil tersenyum.

"Iya, " jawab ku sambil mengikat tali sepatu ku dengan tergesa.
"Duluan Nat, udah telat " ujar ku pamit duluan padanya yang sedang memakai sepatu.

"Eh, iya hati - hati " pesan nya. Aku hanya mengangguk. Dengan berlari kecil aku menuruni tangga kos ku.
Tempat kos ku memiliki tiga lantai. Dan kamar ku di lantai dua.

************

"Veranda " panggil seseorang saat aku sedang tergesa ingin ke kelas.

"Shan " ujar ku saat aku menoleh pada sumber suara.
"Kok loe di luar ? " tanya ku pada nya.

"Hm, pak Andrew gak masuk doi cuma nitip catatan nih " ujar Shania menunjukkan map di tangan nya.

Shit,.

Aku udah buru - buru dan dosen gak masuk.
Huft.

"Kesiangan ya ?" Tanya Shania pada ku. Aku mengangguk lemah.

"Ya gitu deh " jawab ku lemas.

"Semalam gimana ? Pulang sama siapa ?" Tanya Shania antusias.

"Keynal " jawab ku malas. Huft, mengingat nya kembali membuat ku kesal.

"Ada kemajuan nih " goda Shania padaku. Aku melirik malas padanya.

"Aku gak mau berharap banyak Shan, Key...." ucapan ku berhenti saat mata ku menangkap dirinya yang baru turun dari mobil sport nya. Dia memakai kemaja kotak - kotak dengan lengan di tarik hingga siku. Dengan ransel yang hanya di sanding sebelah.
Wajah datar yang setia di sana, dan tatapan mata elang yang memikat.

"Pagi sayang.. " sapa Cleo yang entah muncul dari mana dan langsung mencium pipi Keynal.

Gadis yang berbeda lagi !
Huft

Seharus nya dari awal aku sudah tau gimana dia.

"Sabar ya Ve, dari awal gue udah ngingetin loe, " ujar Shania pada ku. Aku hanya mengangguk lemah.

Ya, dari awal Shani sudah mengingat kan ku satu hal.
Kalau aku berani cinta sama dia, berarti aku juga harus berani untuk sakit hati. Harus memiliki hati yang besar, kesabaran yang luas.

Menyukai playboy kelas kakap, yang sering gonta - ganti perempuan sesukanya.

"Udah Ve, ayo kita ke kantin " ujar Shania mengalihkan topik. Aku mengangguk dan mengikuti Shania.

Aku melirik lagi ke arah nya dan Cleo yang sedang berjalan menuju ke arah taman kampus dengan Cleo menggandeng lengan kiri Keynal.

"Catatan Pak Andrew gimana ?" Tanya ku pada Shania.

The Rain (Repost )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang