Typo bertebaran di mana - mana !!
Jangan lupa vote & coment nya !!!!
★★★★★★★★
Aku melangkah masuk kedalam sebuah bangunan toko yang cukup sederhana. Mata ku melihat ke sekitar ruangan luas dan hampa. Karena memang dalam ke adaan lengang dan kosong melompong.Sebuah toko yang lumayan murah di kota metropolitan seperti ini. Dan juga tempat nya yang menurut Abby cukup strategis untuk sebuah usaha.
Ya,
Aku memutuskan untuk membuka usaha sendiri. Berhenti dari semua kegiatan gelap ku dulu. Dan memilih menutup semua akses masa lalu ku dengan dunia gelap itu.
Kini, aku akan memulai semuanya dari awal."Gimana Mas ?" Pertanyaan dari Pak Surya mengalihkan mata ku dari sekitar. Kembali aku menoleh pada pak Surya, sang pemilik toko yang akan aku beli.
"Saya suka tempat nya " ucap ku padanya. Sambil kembali menatap kesekitar. Dinding kaca yang tembus keluar pada jalanan raya di depan sana.
"Saya ambil pak " lanjut ku lagi kembali menoleh padanya. Ia tersenyum lega."Kalau gitu, saya akan urus semuanya, besok sore akan saya hubungi Mas Key kembali " ujarnya aku hanya mengangguk. Lalu kembali menyusuri toko ini. Tempat di mana semua akan bermula.
Aku memasuki sebuah ruangan yang ada di dalam toko aku beli ini. Ruangan kosong sama seperti di depan tadi. Ini juga cukup luas.
Aku akan membuka usaha favorit nya Veranda.#Flasback #
Aku duduk di kursi yang ada di samping bar. Dengan tangan kanan menopang dagu ku. Mata ku menatap nya yang berdiri di seberang meja bar sedang mengaduk adonan kue. Sesekali ia membaca resep di ponsel nya.
Dia terlihat sangan cantik jika seperti ini. Rambut nya yang di ikat ke belakang. Beberapa anak rambut di biarkan nya keluar dari ikatan nya.
Bibirnya bergerak melafalkan bacaan resep di ponsel nya.Melihat nya seperti itu membuat ku tersenyum sendiri. Apa lagi ada sedikit noda tepung di pipi chubby nya. Dia terlihat lucu dan cantik dalam waktu yang bersamaan.
"Sudah puas ?!" Pertanyaan nya membuat aku mengerutkan kening ku. Menatap bingun juga heran dengan pertanyaan nya.
"Sudah puas memandangi ku Keynal !"Aku tersenyum saat mengerti apa maksudnya. Aku memilih melirik pada adonan nya yang sepertinya sudah selesai.
"Kamu mau bikin apa ?" Tanya ku mengalihkan pembicraaan.
"Cheescake, kamu suka ?" Jawab nya dan bertanya kembali pada ku.
Aku mengangguk.
Dan kemudian Ve menuangkan adonan nya ke cetakkan. Lalu ia memasukkan kedalam oven.Aku tidak tau berapa lama nya hingga kue bikinan Ve siap. Dia langsung menyajikan nya ke depan ku, untuk aku coba.
Seperti biasa, setiap kali Ve mencoba resep baru, maka aku akan jadi kelinci percobaan."Enak " ujar ku padanya. Ya, ini enak.
Dia memang jago dalam bikin kue. Dia spesialis nya.
"Kalau kita nikah nanti, kayak nya kita bisa buka toko kue nih " ujar ku terkekeh menoleh padanya. Ia hanya tersenyum, lali ikut mencomot kue ku.