Typo bertebaran di mana - mana !!!
Jangan lupa vote dan coment nya !!!
★★★★★★★★
Melody berjalan menuju balkon kamarnya saat mendengar suara deruman mobil yang berhenti di depan rumah nya.Matanya memicing pada pintu kemudi saat seseorang turun dari dalam sana.
Dan tanpa di komando bibir nya tertarik membentuk lengkungan saat melihat Keynal yang turun dan berjalan masuk kedalam pekarangan rumahnya.Dia menuruni tangga dengan perasaan yang berbeda. Terlihat ringan dan tanpa beban.
Apalagi saat melihat Keynal duduk di ruang tamu bersama papa dan mama nya."Kamu yakin ?" Tanya Dahlia saat Melody sudah dekat.
Melody memandangi wajah lelah, sendu dan banyak ke sedihan di sana. Sangat berbeda dengan Keynal sebulan yang lalu. Bahkan dia bisa melihat dengan jelas kalau Keynal terlihat kacau."Iya, "jawab Keynal dengan yakin dan tanpa ragu.
"Hahh. " Dahlia menghela nafas berat nya. Dia tau kalau ini akan menjadi keputusan berat bagi nya. Tapi dia berharap yang terbaik untuk anak yang telah lama dia tinggalkan.
"Kamu mau menikahi Ve, bahkan kamu sendiri tidak tau bagaimana kondisi dia sekarang " lirih nya tidak percaya pada Keynal.
Dan pernyataan nya itu cukup membuat Melody tersentak. Rasa senang yang tadi dia rasakan lenyap dalam seketika saat mendengar Keynal akan menikah."Aku gak perduli soal itu " jawab Keynal dengan yakin.
Lagi Dahlia harus menghela nafas berat nya. Sedangkan Ardi suaminya mencoba menenangkan istri nya dengan mengusap punggung istrinya itu."Key.. Mama bukan gak setuju kamu menikah dengan Ve, tapi dengan keadaan Ve sekarang, mama mau kamu bahagia .. "
"Ve bahagia ku, Ma " sela Keynal cepat.
Dahlia menatap lirih pada Keynal. Bahkan dia bisa melihat dengan jelas rasa itu di mata anak nya. Keyakinan Keynal bahkan dia tidak mendapati rada ragu di mata Keynal saat mengatakan itu."Papa kamu sudah tau ?"
Keynal mengangguk.
"Kapan ?" Lanjut Dahlia lagi. Walau sebenarnya dia masih belum bisa merelakan Keynal dengan keputusan nya sekarang.
"Besok !"
Jawaban Keynal membuat Ketiga nya kaget dan tersentak. Tapi mereka memilih diam. Dahlia mengangguk.
"Apa gak terlalu cepat ?"
"Bukan nya lebih cepat lebih baik ?"
Lagi - lagi Dahlia harus menghela nafas berat nya. Dia baru menyadari satu hal dari anak nya.
Perubahan yang sangat drastis. Keynal mampu mengintimidasi siapa saja. Bahkan ke dua orang tua nya sekali pun. Dan tentu itu juga di sadari Melody yang sedari tadi terdiam menekan rasa sesak yang entah sejak kapan datang melingkupi dirinya.****
Melody duduk di taman depan teras rumah nya. Dengan pandangan lurus ke depan. Menatap hampa dan kosong pada kolam ikan di sana.
Di sampingnya duduk Deva yang sore tadi datang setelah Keynal sudah pergi.
Dan saat Deva datang, ia mendapati gadis mungil cantik yang membuat nya selalu jatuh hati jika menatap nya. Dia sedang duduk di taman sendiri. Makan Deva menghampirinya.